TEMPO.CO, Jakarta - Menstruasi biasanya berlangsung selama tiga sampai tujuh hari dan tiba kira-kira setiap 28 hari. Namun beberapa wanita mengalami menstruasi lebih cepat dari biasanya.Tak heran jika Anda bertanya-tanya penyebab siklus yang tidak teratur itu.
Menstruasi lebih awal kadang membuat Anda khawatir, bingung atau panik. Berikut ini, Dr. Alyssa Dweck, dokter kandungan di New York, Amerika Serikat, membagikan beberapa penyebab mentruasi lebih cepat dari biasanya, seperti dikutip dari laman Purewow.
Penyebab menstruasi datang lebih cepat
1. Kehamilan
Jika pendarahan dimulai lebih cepat dari jadwal dan bahkan ada kemungkinan paling tipis Anda hamil, sebaiknya selidiki kemungkinan tersebut. Pendarahan pada awal kehamilan cukup umum terjadi, dan dapat disebabkan oleh implantasi embrio ke dalam lapisan rahim alias pendarahan implantasi atau akibat peningkatan aliran darah dan fluktuasi hormonal yang terjadi setelah pembuahan. Terkadang juga, tetapi tidak selalu, pertanda keguguran.
Apa pun kasusnya, Dr. Dweck memberi tahu kita bahwa perdarahan terkait kehamilan biasanya disalahartikan sebagai menstruasi dini—jadi sebaiknya Anda mengesampingkan kemungkinan tersebut dengan tes di rumah atau pergi ke kantor dokter di mana pemeriksaan fisik ujian, tes darah dan/atau ultrasound dapat digunakan untuk memberi tahu Anda dengan satu atau lain cara.
2. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Sindrom Ovarium Polikistik atau PCOS adalah suatu kondisi di mana ovarium menghasilkan lebih banyak androgen yaitu, hormon seks pria daripada yang seharusnya. Ini, pada gilirannya, menyebabkan ovulasi tidak teratur atau tidak sama sekali, dan siklus menstruasi datang lebih awal atau terlambat, kata Dr. Dweck. Selain menstruasi yang tidak teratur, gejala PCOS dapat berupa pendarahan berat atau ringan yang tidak normal, rambut tubuh berlebih, penambahan berat badan terutama di daerah perut bagian bawah, masalah jerawat dan kesuburan antara lain.
Terlebih lagi, tidak jarang wanita usia subur memiliki PCOS dan tidak mengetahuinya. Jika Anda menduga Anda menderita PCOS karena periode awal dan/atau kombinasi dari gejala lain yang disebutkan di atas, dokter Anda dapat menggunakan ultrasonografi dan tes darah untuk mendiagnosis kondisi tersebut dan membantu Anda mengelolanya.
3. Gangguan Tiroid
Menurut Dr. Dweck, kelenjar tiroid di leher mengatur metabolisme dan dikendalikan oleh hormon yang berasal dari area otak yang sama yang mengatur menstruasi. Akibatnya, gangguan tiroid seperti hipo dan hipertiroidisme, dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur dan aliran darah lebih awal.
4. COVID-19
Penelitian sedang berlangsung dan penjelasannya belum dipahami dengan baik, tetapi Dr. Dweck menegaskan bahwa literatur yang ada menunjukkan bahwa vaksin Covid dan infeksi COVID dapat mengubah aliran menstruasi untuk sementara. Jika Anda baru saja divaksinasi, dikuatkan, atau terinfeksi COVID-19 dan menstruasi Anda muncul lebih awal, mungkin itulah alasannya. Kabar baiknya adalah bahwa efek samping yang tidak menguntungkan ini tidak mungkin bertahan dalam jangka panjang, jadi Anda mungkin bisa mengatasinya.
5. Stres
Menurut ahli, banyak faktor yang memengaruhi waktu menstruasi—termasuk pola makan, gaya hidup, dan bahkan stres. Meskipun tidak mungkin bahwa periode awal Anda adalah hasil dari waktu Anda menumpahkan kopi di blus Anda sebelum rapat beberapa minggu yang lalu, perubahan hidup yang lebih signifikan (seperti pindah ke perguruan tinggi, bercerai, atau kehilangan pekerjaan) pasti dapat mengacaukan siklus menstruasi Anda.
6. Kontrasepsi Hormonal
Menstruasi dini dan pendarahan hebat biasanya dialami oleh wanita yang baru mulai mengonsumsi pil KB (termasuk Plan B) atau baru saja menyambut IUD hormonal ke dalam rahimnya. Ahli mencatat bahwa gejala ini biasanya hilang setelah tubuh wanita telah menyesuaikan diri dengan kontrasepsi hormonal yang dimaksud, dan bahwa "ketidakteraturan menstruasi yang berkepanjangan atau memburuk mungkin memerlukan pemeriksaan dengan penyedia layanan kesehatan."
7. Perimenopause
Menopause dimulai ketika seorang wanita telah melewati 12 bulan berturut-turut tanpa menstruasi. Namun, sebelum Anda mencapai tonggak sejarah itu, Anda harus melalui perimenopause — fase sebelumnya yang ditandai dengan tingkat hormon yang tidak stabil, serta ovulasi dan menstruasi yang tidak teratur, termasuk aliran dini. Perlu juga dicatat bahwa perimenopause dapat berlangsung selama empat hingga delapan tahun, atau lebih lama.
PUREWOW
Baca juga: 7 Penyebab Darah Menstruasi Keluar Lebih Banyak dari Biasanya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.