TEMPO.CO, Jakarta - Kualitas tidur sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan. Rata-rata tidur yag disarankan per malam adalah tujuh sampai sembilan jam. Tidak cukup tidur bisa memiliki efek berbahaya.
Emerson Wickwire, profesor dan kepala seksi kedokteran tidur di University of Maryland School of Medicine, Amerika Serikat, membagikan tanda-tanda kurang tidur yang harus diwaspadai.
Baca Juga:
Menurut Cedars Sinai, kurang tidur bisa disebabkan oleh berbagai hal, antara lain gangguan tidur yang termasuk insomnia, sleep apnea, narkolepsi, dan sindrom kaki gelisah.
Penuaan juga bisa menyebabkan sulit tidur. Biasanya, orang lanjut usia tidur dengan ringan dan dalam waktu yang lebih singkat, karena masalah kesehatan kronis dan/atau efek samping dari obat-obatan tertentu.
Kurang tidur lebih umum terjadi pada orang dengan masalah medis tertentu termasuk depresi, skizofrenia, sindrom nyeri kronis, kanker, stroke, dan penyakit Alzheimer. Hal lainnya berupa gangguan tiba-tiba atau pergeseran jadwal tidur seseorang, termasuk jet lag, bayi baru lahir, atau perubahan jam kerja.
Ada beberapa tanda yang menunjukkan kurang tidur, biasanya kantuk dan lelah di siang hari. Tapi, ada juga gangguan yang tidak terlalu kentara seperti berikut ini.
1. Gangguan kognitif
"Bukti klinis, eksperimental, dan epidemiologis selama beberapa dekade menunjukkan bahwa tidur sangat penting untuk fungsi kognitif," kata Wickwire.
Artinya, kurang tidur memiliki beberapa efek negatif pada otak. Misalnya, kurang tidur atau kualitas tidur buruk, menurunkan fungsi otak, termasuk kemampuan kita untuk mengingat, berkonsentrasi, dan membuat keputusan yang baik.
"Data yang lebih baru bahkan menunjukkan bahwa kurang tidur kronis meningkatkan risiko penurunan kognitif seiring bertambahnya usia, termasuk penyakit Alzheimer," tambahnya.
Baca juga: Penjelasan Sleeping Beauty Alias Tidur Cantik Itu Penting
2. Berat badan bertambah
Jika ada penambahan berat badan tanpa penjelasan, kurang tidur mungkin penyebabnya. Kualitas tidur buruk membuat hormon terpengaruh, kata Wickwire. Kurang tidur mengacaukan hormon yang mengatur nafsu makan dan pemecahan glukosa, yang dapat memengaruhi penambahan berat badan, menurut American Thoracic Society.
"Dengan sedikitnya satu malam kurang tidur parsial, kita merasa lebih lapar, kurang kenyang dan lebih mengidam makanan padat kalori yang tinggi gula dan lemak," kata Wickwire.
Terlebih lagi, kurang tidur juga dapat mengubah cara tubuh menyimpan lemak dari makanan, menurut sebuah studi September 2019 di Journal of Lipid Research. Para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang hanya mengalami kurang tidur selama empat malam menyimpan lebih sedikit lemak dalam aliran darah mereka setelah makan.
3. Suasana hati naik turun
Tidur sangat penting untuk kesehatan, termasuk kesehatan mental, kata Wickwire. Tidur memang berperan penting dalam fungsi otak tertentu yang mengatur emosi dan perilaku, menurut Departemen Psikiatri Universitas Columbia. Jadi ketika kekurangan tidur, orang cenderung mengalami perubahan suasana hati atau merasa tertekan, cemas atau mudah tersinggung. Faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa menutup mata yang tidak memuaskan dapat meningkatkan respons emosional negatif, mengurangi kemampuan untuk mengatasi stresor dan mengurangi emosi positif, menurut Departemen Psikiatri Universitas Columbia.
"Dan, ketika kita merasa sedih atau stres, kita cenderung tidur lebih buruk lagi, sehingga masalahnya terus berlanjut dan dapat menciptakan lingkaran setan," kata Wickwire.
4. Kekebalan tubuh menurun
Kurang tidur juga bisa membuat sakit. Itu karena saat tidur, tubuh mengisi ulang dan memperbaiki dirinya sendiri, menurut American Thoracic Society. Kurang tidur mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Selama tidur, tubuh menghasilkan peningkatan jumlah sitokin (protein) yang menciptakan respons peradangan, yang dapat membantu tubuh pulih saat sakit, melawan infeksi, atau terluka, menurut Mayo Clinic.
Sebuah studi September 2015 di Sleep juga menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari enam jam per malam lebih rentan terkena flu biasa. Dengan cara yang sama, kurang tidur juga dapat memengaruhi kemampuan tubuh membangun respons antibodi yang cukup terhadap vaksinasi.
LIVESTRONG
Baca juga: Kiwi dan Dua Buah Ini Dapat Membantu Tidur Lebih Baik di Malam Hari
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.