TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa alasan Anda memutuskan untuk berhenti dari rutinitas olahraga. Apakah Anda kelelahan karena sesi gym hampir setiap hari atau cedera punggung yang tidak kunjung hilang, atau Anda mungkin hanya ingin rehat dari rutinitas olahraga.
Namun sebelum Anda gantung sepatu atau melipat karpet yoga, ada baiknya Anda mengetahui beberapa hal yang mungkin terjadi pada tubuh dan pikiran Anda jika berhenti berolahraga, mulai dari kenaikan berat badan hingga kualitas tidur yang buruk.
Efek berhenti olahraga
1. Tubuh mungkin terasa lebih baik, awalnya
Terutama jika Anda telah berlatih sangat keras, istirahat (singkat) dari olahraga sebenarnya bisa menjadi hal yang baik. "Olahraga adalah pemicu stres," kata Ryan Maciel, ahli diet terdaftar dan kepala pelatih nutrisi di Precision Nutrition. “Meskipun biasanya bagus, itu menambah stres pada tubuh Anda, dan tubuh kita perlu waktu untuk pulih dari semua stres yang kita alami.”
Dan dalam hal berolahraga, ternyata Anda bisa mendapatkan terlalu banyak hal yang baik. "Latihan terlalu sering dan intens tanpa istirahat dan pemulihan yang cukup dapat menyebabkan kondisi yang disebut overreaching atau bahkan kondisi yang lebih parah yang dikenal sebagai sindrom overtraining," kata Maciel.
Jika Anda telah pergi ke gym lebih sering dari biasanya, penting untuk memberi tubuh Anda istirahat yang cukup, misalnya dua atau tiga hari.
2. Berat badan mungkin bertambah
Jika Anda makan jumlah kalori yang sama per hari tetapi berhenti membakar kalori sebanyak mungkin, berat badan Anda kemungkinan besar akan bertambah. Di luar angka pada timbangan yang berubah, Anda mungkin juga menyadari lebih mudah kehabisan napas. Studi seperti ini telah menunjukkan penurunan yang signifikan dalam VO2 max (kemampuan tubuh untuk menggunakan oksigen secara efektif) dalam dua hingga empat minggu setelah berhenti berolahraga, atau menghentikan rejimen olahraga.
3. Merasa lebih stres
Selain manfaat fisik, olahraga juga dapat memainkan peran besar dalam mendukung pikiran yang sehat. Menurut Barbara Nosal, kepala petugas klinis di Newport Academy, olahraga harian selama 30 menit atau lebih meningkatkan produksi serotonin, neurotransmitter yang terkait dengan pengaturan suasana hati dan perilaku sosial, serta tidur, nafsu makan, dan memori, yang semuanya berkontribusi pada keseimbangan pikiran dan tubuh. Jika Anda berhenti berolahraga, Anda mungkin kehilangan serotonin ekstra itu dan merasa suasana hati Anda mulai berubah.
4. Sulit tidur
Tidur dan olahraga sangat erat hubungannya. Misalnya, sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam jurnal Sleep Medicine menemukan bahwa melakukan olahraga berat 90 menit sebelum tidur dikaitkan dengan tertidur lebih cepat, lebih sedikit bangun di tengah malam, dan meningkatkan suasana hati. Jika Anda terbiasa berolahraga secara teratur dan tiba-tiba berhenti, Anda mungkin mendapati diri Anda lebih sulit tertidur.
PUREWOW
Baca juga: 7 Cara Mengetahui Kapan Waktu Melewatkan Jadwal Berolahraga
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.