TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar anak prasekolah sensitif dan cenderung sering menangis. Tetapi ada saatnya ketika Anda menyadari bahwa anak Anda termasuk anak sensitif, mungkin terlalu sering dan selalu menangis, terutama jika dibandingkan dengan anak lain seusianya. Namun, ada beberapa petunjuk yang sehat unntuk mengajari anak Anda menangani emosi mereka.
Para ahli berpendapat bahwa anak-anak yang sangat sensitif cenderung lebih penyayang, lembut, dan kreatif. Menurut psikolog Elaine Aron, oang yang sangat sensitif atau highly sensitive person (HSP) memiliki sifat kepribadian yang dikenal sebagai sensitivitas pemrosesan sensorik atau sensory processing sensitivity (SPS). Sebanyak 20 pesen dari populasi terdiri dari orang yang sangat sensitif. Orang-orang ini cenderung memproses rangsangan eksternal dan internal lebih dalam daripada populasi umum.
Menurut tes anak yang sangat sensitif dari Dr. Aron, ada beberapa indikator bahwa anak Anda mungkin termasuk anak sensitif. Beberapa tandanya termasuk anak mudah terkejut, tidak suka kejutan, mengeluh pakaian gatal atau label yang bergesekan dengan kulitnya, sensitif terhadap bau yang tidak biasa, mengajukan banyak pertanyaan, tidak mudah beradaptasi dengan perubahan besar, dan melakukan yang terbaik ketika orang asing tidak hadir.
Dengan mengenali tanda-tanda tersebut tepat waktu akan memungkinkan Anda mengajari anak beberapa strategi mengatasi masalah untuk membuat hidup mereka lebih mudah berikut ini, seperti dilansir dari laman Times of India.
3 tips untuk orang tua yang memiliki anak sensitif
1. Membiarkan anak memecahkan masalah sendiri
Beberapa orang tua menyarankan untuk menghindari dorongan untuk menyuruh mereka berhenti menangis. Ini mungkin hanya akan memicu anak menangis, Beri mereka waktu dan ruang untuk menenangkan diri.
Membantu anak Anda tidak selalu berarti menyelesaikan masalah mereka untuk mereka. Jika Anda segera bertindak untuk menyelamatkan mereka dari keadaan pribadi yang tidak menyenangkan, mereka mungkin tidak akan pernah menemukan kemampuan mereka sendiri untuk menyelesaikan sendiri masalah kecil dan besar.
2. Mengalihkan perhatian anak dengan aktivitas yang menyenangkan
Seorang anak prasekolah yang menangis sepanjang waktu mungkin tidak memiliki akar stres yang mendalam yang membutuhkan penanganan langsung setiap kali mereka menangis. Jika mereka marah pada hal-hal random, alihkan fokus mereka, dan pada dasarnya pikiran mereka, ke aktivitas lain. Salah satu alat yang ampuh adalah meminta mereka menghitung sampai 10 dengan suara keras, menurut psikolog. Karena anak-anak prasekolah masih membutuhkan konsentrasi untuk berhitung, mereka mungkin akan melupakan apa pun yang mengganggu mereka, pada saat mereka selesai berhitung.
3. Ajari anak untuk mengelola emosinya yang meluap-luap
Jika Anda menginginkan perbaikan yang lebih baik, ajari anak Anda cara memperbaiki diri sendiri saat merasa sedih. Idenya bukan untuk membuat mereka kurang sensitif atau mengubah kepribadian mereka, tetapi hanya untuk membantu anak bisa membantu dirinya sendiri ketika mereka merasa kewalahan. Ajari anak untuk mengidentifikasi apa yang membuat mereka sedih dan bagaimana mereka dapat membuat diri mereka merasa lebih baik dengan cara yang sehat. Segera, mereka mungkin belajar mengelola perasaan mereka sendiri, tanpa berantakan sampai Anda membantu mereka.
Baca juga: Dampak Positif Anak Sensitif
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.