TEMPO.CO, Jakarta - Tulola Jewelry meluncurkan koleksi artwear Emiria: Wanita dan Alam pada Jumat, 2 Desember 2022. Koleksi ini terinspirasi dari karya perempuan perupa Indonesia pertama, Emiria Soenassa, yang hidup antara 1894 hingga 1964. Karya-karya Emiria dianggap memberikan perspektif berbeda tentang perempuan.
Happy Salma, salah satu dari tiga perempuan pendiri Tulola Jewelry, mengatakan bahwa karya-karya Emiria selaras dengan semangat Tulola yang mengangkat cerita-cerita perempuan dari sudut pandangnya sendiri.
“Emiria menularkan energi yang luar biasa untuk kami. Di zaman itu dia berpikir maju sekali, bagaimana dia menceritakan tentang dirinya, tubuhnya, dengan sesuatu yang tidak biasa. Di sisi lain, Emiria dari Indonesia Timur yang sepertinya kita selalu ada jarak dengan saudara-saudara kita di sana,” ujar Happy dalam bincang-bincang di acara peluncuran, bersama dengan dua rekan pendiri Tulola, Franka Makarim dan Sri Luce Rusna.
Tulola Jewelry meluncurkan koleksi artwear Emiria: Wanita dan Alam pada Jumat, 2 Desember 2022
Happy mengatakan bahwa inspirasi datang tahun lalu setelah dia membuat sebuah pertunjukan, salah satu naskah yang dibawakan adalah Emiria. Beda dengan beberapa naskah lain, cerita tentang Emiria butuh riset lebih lama hingga menghabiskan waktu setahun lebih. Ternyata kisah Emiria membekas di hati Happy hingga dia tak bisa move on dan akhirnya menuangkannya dalam perhiasan.
Karya Emiria menginspirasi Sri sebagai creative director Tulola untuk mendesain 48 items artwear, mulai dari anting-anting, subeng, studs, cuff, double ring, choker, kalung, sirkam, hingga brooch. Beda dengan koleksi terdahulu yang bernuansa emas, kali ini Tulola menghadirkan perak.
Menurut Sri Luce, koleksi perak ini diputuskan spontan ketika melihat Happy memakai salah satu item Emiria yang belum sempat diberi sentuhan emas saat menghadiri Festival Film Indonesia November lalu. “Happy pakai yang belum dilapisi emas, masih silver, ternyata bagus,” kata dia.
Sri mengakui bahwa koleksi kali ini didesain dari perspektif Happy. Butuh satu tahun proses brainstorming hingga akhirnya dia bisa mulai mendesain, ditambah dengan desain sekitar tiga bulan.
Karya Emiria yang menonjol di koleksi ini adalah dua sosok perempuan di dalam air dengan goresan warna vibrant yang berani dan bebas. “Beragam flora dan rupa alam dalam lukisannya mengilhami saya mendesain motif exaggerated florals dalam artwear kali ini,” dia menambahkan.
Warna-warna lukisan Emiria dimunculkan dalam pilihan batu mulia seperi sky blue topaz, blue lace agate, white crystal, rose quartz, dan amethyst.
Franka Makarim menambahkan bahwa setiap koleksi Tulola memiliki ikatan emosi yang kuat tidak hanya pada produknya, tetapi juga ceritanya. Kisah-kisah di balik desain perhiasan itu, seperti Emiria, harus sampai pada customer karena itulah salah satu daya tarik mereka.
“Menurut saya itu penting. Semua bisa direplikasi, tapi yang tidak bisa adalah ide, hati, dan spontanitas,” kata dia.
Koleksi artwear Tulola dibuat dengan tangan oleh perajin-perajin di Bali, menggunakan bahan 92,5 persen perak murni dengan lapisan emas 18 karat. Setiap item butuh waktu pengerjaan selama seminggu.
Kali ini Tulola mengajak aktris Raihaanun berkolaborasi sebagai muse. Raihanuun sendiri memiliki dua alasan untuk terlibat dalam koleksi ini. Pertama, dia yang awalnya tidak mengenal Emiria terpesona oleh capaian dan talentanya. Kedua, dia melihat Tulola sebagai brand dengan produk otentik dengan ciri khas Indonesia.
Artwear Tulola Emiria: wanita dan Alam dipamerkan di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, pada 2 hingga 4 Desember 2022.
Baca juga: Gandeng 11 UMKM Lokal, Tulola Design Rilis Pameran Bertema Perempuan dan Alam
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.