Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Gaya Komunikasi dengan Pasangan untuk Memperkuat Hubungan

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Jcomp
Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Jcomp
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komunikasi sangat penting untuk meningkatkan dan menjaga hubungan yang sehat. Menurut terapis perkawinan dan keluarga, Becky Stuempara, sangat umum pasangan berkomunikasi dengan cara berbeda. Hal ini dapat menyulitkan, Anda harus meluangkan waktu untuk sepenuhnya memahami dan menghargai gaya komunikasi pilihan pasangan Anda untuk menjembatani celah tersebut.

Anda tidak hanya dapat membuat percakapan sehari-hari menjadi lebih mudah, tetapi Anda juga dapat berdiskusi secara adil (dan efektif) dengan pasangan Anda dengan memahami gaya komunikasi satu sama lain kata ahli terapi perkawinan dan keluarga, Marley Howard.

"Hal ini penting untuk dipahami karena aturan pertama komunikasi yang efektif adalah mengenal pasangan Anda. Ketika Anda mengetahui gaya komunikasi pasangan Anda dan berbicara dalam bahasa mereka, Anda akan lebih merasa dilihat, dipahami, dan dihargai. Dengan satu sama lain, Anda jauh lebih kecil kemungkinannya untuk saling salah paham satu sama lain” ucap Annalise Oatman, psikoterapis dan pendiri Deeper Well Therapy.

Gaya komunikasi dalam hubungan

1. Komunikasi yang tegas

Menurut para ahli, orang yang tegas mampu mengungkapkan kebutuhannya secara efektif, mengenali perasaannya dan bertanggung jawab atas tindakannya tanpa menyalahkan orang lain. Oatman menambahkan, bahwa komunikator yang tegas dalam menasihati diri sendiri untuk menjadi "jelas, tenang, dan langsung". Orang dengan gaya komunikasi tegas cenderung menggunakan pernyataan orang pertama dalam percakapan atau debat, dan menghormati perasaan dan kebutuhan orang lain.

2. Komunikasi yang agresif

Terapis pasangan Omar Ruiz,  mengatakan bahwa seseorang yang agresif cenderung memfokuskan pembicaraan pada kemenangan tanpa mempertimbangkan perasaan atau kebutuhan orang lain. Orang-orang ini sering kali "beringas, menuntut, meledak-ledak, mengancam, dan mengintimidasi," katanya. Mereka bisa menjadi defensif selama diskusi, dan membuat percakapan menjadi  sulit. 

3. Komunikasi yang pasif

"Komunikator pasif cenderung tidak mengomunikasikan perasaan atau keinginan mereka dengan membiarkan orang lain melakukannya," kata Howard. Perilaku ini berkontribusi untuk menundukkan pikiran dan perasaan seseorang dan tunduk kepada orang lain, yang dapat menyebabkan konflik batin dan frustrasi karena tidak didengar. Karena itu, komunikator pasif sering merasa terisolasi dalam hubungan.

4. Komunikasi pasif-agresif

Sebagai komunikator pasif, orang pasif-agresif tidak secara langsung membagikan kebutuhan atau perasaan mereka. "Alih-alih berbicara tentang orang atau masalah, komunikator pasif-agresif mengeluh tentang diri mereka sendiri," kata Howard.

Misalnya, kata Stuempara, orang yang menggunakan gaya komunikasi pasif dan agresif dapat mengimbanginya. memilih untuk menggunakan tindakan diam dengan pasangannya untuk menyerang daripada menjelaskan perasaan mereka. “Mereka tidak mampu mengungkapkan perasaannya, menggunakan ekspresi wajah yang tidak mengungkapkan perasaannya, bahkan mengingkari adanya suatu masalah,” ucapnya. 

Cara mengelola gaya komunikasi yang berbeda 

1. Menciptakan batasan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Ruiz, bahkan komunikator terbaik pun terkadang bisa marah pada hal tertentu. Karena itu, membuat batasan adalah hal yang penting terutama dalam hal menenangkan diri, menghindari percakapan yang intens, dan menemukan cara untuk membiarkan kedua belah pihak memproses apa yang terjadi. Untuk menghindari konflik di saat panas, Anda dan pasangan harus membahas batasan pribadi sebelumnya sehingga Anda memiliki rencana dengan pasangan.

2. Menggunakan pernyataan "saya"

Menggunakan pernyataan "saya" adalah cara yang bagus untuk melatih komunikasi persuasif, kata Stuempara, karena pernyataan itu memungkinkan kita bertanggung jawab atas perasaan kita sendiri tanpa menyalahkan diri sendiri. Dengan begitu, orang lain lebih defensif karena mereka tidak merasa dikritik dan membuatnya lebih mudah untuk melakukan percakapan yang produktif. Ruiz menambahkan, "Meskipun seseorang harus bertanggung jawab atas tindakannya, yang terbaik adalah berbicara tentang perasaan Anda dan apa yang dikatakan atau dilakukan."

3. Menghindari silent treatment

Bersikap dingin kepada seseorang bukanlah hal yang benar untuk dilakukan. Tidak hanya menyakitkan, tetapi "tidak akan ada kemajuan dalam hubungan karena Anda tidak dapat menemukan solusinya," kata Ruiz. Tentu saja, sikap diam dapat memberikan jeda kecil (sementara) di antara pembahasan. Tetapi ketika Anda memikirkan gambaran yang lebih besar, Ruiz mengatakan itu tidak menawarkan solusi jangka panjang yang nyata atau efektif.

4. Memiliki strategi untuk keluar dari permasalahan

Ruiz menjelaskan bahwa percakapan dapat dengan cepat berubah menjadi pertengkaran karena itulah cara terbaik untuk mencari jalan keluar. Itu akan membuat pasangan tenang dan kembali ke pokok pembicaraan yang lebih baik. Ini juga memungkinkan Anda untuk menjalani hubungan dengan tenang dan hormat satu sama lain, tanpa menyinggung orang lain yang mungkin mengira Anda tidak peduli dengan masalah tersebut.

NADIA RAICHAN FITRIANUR | WELL + GOOD

Baca juga: 6 Cara Membuat Batasan yang Sehat dengan Media Sosial dalam Hubungan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasangan Berulah, Buat Dia Takut Kehilangan Anda dengan Tips Berikut

1 hari lalu

Ilustrasi pasangan meminta maaf. Shutterstock.com
Pasangan Berulah, Buat Dia Takut Kehilangan Anda dengan Tips Berikut

Tak ada orang yang berharap putus cinta di tengah jalan. Jika ingin pasangan bertahan dan takut kehilangan Anda, berikut beberapa tipsnya.


Mengapa Semut Selalu Berjalan dalam Satu Baris Lurus?

1 hari lalu

Ilustrasi semut. Pixabay.com
Mengapa Semut Selalu Berjalan dalam Satu Baris Lurus?

Alasan gerombolan semut berbaris lurus ketika berjalan bermuara pada zat kimia beraroma yang disebut feromon.


Penelitian Ungkap Perempuan dengan Pasangan ADHD Lebih Berisiko Depresi

3 hari lalu

Ilustrasi pasangan. Dok: StockXpert
Penelitian Ungkap Perempuan dengan Pasangan ADHD Lebih Berisiko Depresi

Studi menunjukkan sekitar 59 persen wanita dengan pasangan pengidap ADHD mengalami depresi dengan gejala yang bervariasi dari ringan hingga berat.


Psikolog: Cegah Tawuran dengan Dialog Orang Tua dan Anak

5 hari lalu

Sejumlah polisi memeriksa kantong-kantong  berisi tujuh jenazah laki laki yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi, Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu, 22 September 2024. Warga sekitar bernama Bagus mengungkap, sebelum penemuan tujuh mayat itu, ia dan rekannya sempat menyerahkan enam remaja diduga pelaku tawuran ke Polsek Rawalumbu. Enam remaja itu ditemukan Bagus tercebur di Kali Bekasi pada Sabtu, 21 September 2024 sekitar pukul 04.30 WIB.  ANTARA FOTO/Rezas Ale
Psikolog: Cegah Tawuran dengan Dialog Orang Tua dan Anak

Orang tua dan guru diminta membuka ruang dialog dengan anak sebanyak mungkin agar terhindar dari kegiatan negatif seperti tawuran pelajar.


3 Hal yang Dibutuhkan Anak agar Merasa Dicintai

6 hari lalu

Ilustrasi orang tua bermain dengan anak. Foto: Freepik.com/Jcomp
3 Hal yang Dibutuhkan Anak agar Merasa Dicintai

Terapis menjelaskan tiga hal yang dibutuhkan setiap anak untuk tumbuh dan merasa dicintai dan diterima oleh orang tuanya.


Mengenali Istilah Hubungan Twin Flame

6 hari lalu

Ilustrasi pasangan/Whatsapp
Mengenali Istilah Hubungan Twin Flame

Twin flame adalah ungkapan tentang hubungan perasaan yang intens dan kuat antara dua individu


5 Cara Menghadapi Konflik Antara Orang Tua dan Anak Menurut Psikolog

6 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
5 Cara Menghadapi Konflik Antara Orang Tua dan Anak Menurut Psikolog

Menghadapi konflik antara orang tua dan anak bisa menjadi tantangan, tetapi dengan pendekatan yang tepat, hubungan dapat menjadi lebih kuat.


Komunikasi, Kunci Bangun Hubungan Positif Orang Tua dan Anak

8 hari lalu

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Komunikasi, Kunci Bangun Hubungan Positif Orang Tua dan Anak

Psikolog mengatakan pentingnya orang tua membangun komunikasi positif dengan anak agar bisa saling memahami.


Tips Atasi Konflik Orang Tua dan Anak dari Psikolog

8 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Tips Atasi Konflik Orang Tua dan Anak dari Psikolog

Perbedaan pendapat orang tua dan anak dapat berujung pada konflik yang jika tidak diselesaikan dengan tepat akan semakin berlarut-larut.


Ciri Orang yang Tampak Percaya Diri Padahal Merasa Insecure

10 hari lalu

Ilustrasi insecure. Shutterstock
Ciri Orang yang Tampak Percaya Diri Padahal Merasa Insecure

Berikut beberapa perilaku umum yang ditunjukkan orang yang tampak percaya diri untuk menutupi perjuangan mereka dengan perasaan insecure.