TEMPO.CO, Jakarta - Apa yang biasa dilakukan kebanyakan orang setelah makan? Umumnya duduk santai, berbaring, atau langsung bekerja lagi di depan komputer, Tinggalkan kebiasaan tersebut dan cobalah berjalan kaki sebentar. Aktivitas ini dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan, seperti mempercepat metabolisme hingga menurunkan gula darah.
Dilansir dari Livestrong, Sabtu, 19 November 2022, inilah tiga manfaat berjalan setelah makan.
1. Kadar gula darah stabil
Saat makan karbohidrat, tubuh memecahnya menjadi gula selama pencernaan. Saat gula memasuki aliran darah, kadar gula darah meningkat. Sebagai respons, tubuh melepaskan insulin, yang memungkinkan sel menyerap dan menyimpan gula. Kadar gula darah kemudian menurun saat gula diserap ke dalam sel.
Meskipun menghindari makanan manis atau tinggi glikemik (yaitu, karbohidrat sederhana) dapat membantu memodulasi kadar gula darah, berjalan-jalan setelah makan juga dapat membantu.
Baca juga:
Sebuah tinjauan Februari 2022 di Sports Medicine menyebutkan bahwa beberapa menit berjalan dengan intensitas ringan setelah makan dapat mengurangi lonjakan dan penurunan gula darah beberapa jam setelah makan dibandingkan dengan duduk setelah makan.
"Berjalan memicu tubuh untuk membakar kalori daripada menahannya," kata Shaham S. Mumtaz, ahli gastroenterologi di Northwestern Medicine Central DuPage Hospital, Illinois, Amerika Serikat. "Ini merangsang perut dan usus untuk memproses makanan yang dimakan lebih cepat, yang berarti gula diserap pada tingkat yang stabil [bukan] spiking."
Seiring waktu, jika mempertahankan kebiasaan itu, ini dapat membantu mencegah diabetes dan kontrol gula darah jangka panjang bagi orang yang sudah menderita diabetes.
2. Mencerna makanan lebih cepat
"Berjalan setelah makan meningkatkan metabolisme," kata Dr. Mumtaz. "Ini merangsang perut dan usus untuk memecah makanan lebih cepat dan memindahkannya melalui usus secara efisien."
Pencernaan yang lebih cepat memiliki banyak manfaat. Menurut Harvard Health Publishing, semakin cepat metabolisme, semakin banyak kalori yang akan terbakar. "Penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa orang melihat penurunan berat badan yang lebih efektif atau penambahan berat badan yang lebih sedikit dengan berjalan setelah makan," kata Dr. Mumtaz.
Selain itu, sebuah studi 2017 di Digestion menunjukkan pencernaan yang lebih lancar dikaitkan dengan peningkatan refluks asam dan mulas pada orang yang ditugaskan sebagai wanita saat lahir.
Plus, itu bisa memberi energi. "Bila tidak aktif dan usus tidak bergerak dengan cepat, itu bisa membuat lesu," kata Dr. Mumtaz.
3. Kembung berkurang
Jika memiliki masalah perut, jalan setelah makan akan disarankan dokter. Dalam sebuah studi kecil tahun 2021 di Gastroenterology and Hepatology from Bed to Bench, berjalan selama 10 hingga 15 menit setelah makan mengurangi gangguan pencernaan, termasuk sendawa, gas, kembung, dan kram.
Alasannya, selama pencernaan, mikroorganisme di usus memecah makanan, menghasilkan gas sebagai produk sampingan alami. Gas ini akhirnya keluar dari tubuh dalam bentuk sendawa atau kentut.
Dengan berjalan-jalan setelah makan, tubuh akan mencerna makanan lebih cepat, sehingga tidak menghabiskan banyak waktu untuk mengasinkan bakteri. "Membatasi interaksi dengan bakteri di usus dapat membantu mengurangi jumlah penumpukan gas," kata Dr. Mumtaz. Ini juga mengurangi paparan cairan pencernaan seperti asam lambung. Tingkat gas dan asam yang lebih rendah sama dengan pengurangan perut kembung dan sendawa.
"Juga, dengan merangsang usus untuk bergerak lebih cepat, cadangan [tinja] di dalam saluran pencernaan akan lebih sedikit," kata Dr. Mumtaz. "Ini mencegah peregangan usus, yang bisa menyebabkan kembung juga."
Kapan mulai bergerak? Lebih cepat lebih baik. "Segera setelah makan adalah waktu terbaik, tetapi hingga 60 menit setelah selesai makan adalah wajar," kata Dr. Mumtaz. Sebuah studi kecil Juni 2016 di Diabetology International membuat orang berjalan satu jam setelah makan dan menunjukkan peningkatan gula darah tanpa efek samping.
Tidak perlu banyak untuk menuai hasil dari berjalan kaki! "Biasanya berjalan sekitar 15 sampai 20 menit sudah lebih dari cukup," kata Dr. Mumtaz. Bahkan interval yang pendek juga bermanfaat. Dalam ulasan Sports, orang-orang yang berjalan kaki hanya 2 hingga 5 menit memiliki kadar gula darah yang lebih rendah.
Baca juga: Jumlah Langkah Jalan Kaki dalam Sehari untuk Mencegah Penyakit Kronis
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.