TEMPO.CO, Jakarta - Food neophobia diketahui sebagai ketidakmampuan untuk mengonsumsi atau penolakan terhadap makanan baru. Perilaku yang terkadang membuat orangtua khawatir dan jengkel ini biasanya terjadi pada anak usia dua sampai enam tahun. Pasalnya, di umur tersebut anak sedang belajar merespon dan mengambil keputusan, termasuk terkait makanan.
Mengutip National Institute for Health and Welfare, perilaku food neophobia dapat berdampak signifikan bagi kesehatan anak, dapat menyebabkan pola diet menjadi tidak seimbang, dan penurunan konsumsi makanan yang kaya akan zat gizi. Orangtua perlu menggunakan cara ideal untuk mengatasi masalah ini.
Dilansir dari Cloud Nine Care, berikut kiat-kiat mengatasi masalah food neophobia untuk si buah hati:
1. Atasi secara Perlahan
Orangtua berharap supaya anak cepat beradaptasi dengan pola makan sehat secepat mungkin alias keluar dari masalah food neophobia. Tapi, disarankan untuk tidak terburu-buru dalam membujuk anak. Berilah waktu kepada anak untuk membiasakan diri dengan makanan baru. Biarkan mereka menjelajah, bermain, dan berinteraksi dengan makanan.
Baca Juga:
2. Jangan Memaksakan Anak
Hilang kesabaran, frustasi, hingga tersulut emosi kerap kali terjadi pada orang tua dalam menghadapi anak yang mengalami food neophobia. Padahal, tindakan emosi negatif seperti itu hanya akan meningkatkan kemungkinan penolakan. Cobalah untuk mendorong mereka secara baik-baik dan tidak memaksa. Dukung mereka ketika berusaha mencoba makanan yang baru dikenalnya.
3. Berikan Contoh Langsung
Memberikan contoh secara langsung bisa jadi merupakan pilihan terbaik dalam mengatasi food neophobia pada anak. Misalnya, jika ingin si buah hati mau makan brokoli, orangtua perlu memakannya sendiri terlebih dahulu di hadapan mereka. Tentunya dengan menunjukkan ekspresi menyenangkan, seolah brokoli makanan enak yang perlu disantap.
4. Variasi Makanan agar Terlihat Menarik
Ada berbagai variasi menu olahan, terutama sayur yang biasanya tidak disukai anak supaya terlihat lebih menarik di mata mereka. Sebagai contoh, apabila anak suka makan keripik, masaklah sayuran yang dibenci anak semirip mungkin menyerupai keripik. Dengan cara ini, anak cenderung akan luluh karena tampilan dari makanan tersebut yang lebih menarik.
5. Tunggu Waktu yang Tepat
Pengaturan waktu memang penting saat orangtua berurusan dengan anak kecil yang mengalami food neophobia. Pastikan orangtua tidak menawarkan makanan baru kepada anak saat mereka lelah, marah atau sedang tidak mood. Jika si kecil sedikit lapar, ini bisa menjadi waktu yang ideal untuk mengenalkannya pada makanan baru.
HARIS SETYAWAN