TEMPO.CO, Jakarta - Orangtua kerap dibuat frustasi dan khawatir ketika anak menolak makanan. Entah karena faktor sudah kenyang, makanan tidak enak, hingga rewel pilih-pilih makanan. Perilaku keengganan anak untuk mencoba makanan ini bisa disebut dengan istilah food neophobia.
Apa Itu Food Neophobia?
Baca juga:
Agnieszka Biaek Dratwa dalam penelitiannya berjudul “Neophobia—A Natural Developmental Stage or Feeding Difficulties for Children?”, food neophobia didefinisikan sebagai kecenderungan untuk menolak atau mencoba makanan baru dan asing, baik itu secara visual maupun dari segi rasanya.
Perilaku food neophobia muncul dari refleks protektif dan umumnya dialami anak-anak usia dua sampai enam tahun, meski terkadang bisa hingga dewasa. Di usia tersebut, anak sedang belajar merespons maupun mengambil keputusan untuk memilih makanan baru. Tidak jarang mereka bisa menolak makanan baru yang belum dikenal sebelumnya.
Konsekuensi kesehatan dari food neophobia adalah keseimbangan negatif terhadap kebutuhan zat gizi. Hal ini lantaran berpotensi menurunkan konsumsi produk makanan yang kaya akan zat gizi. Dikutip dari National Institute for Health and Welfare, food neophobia bahkan terkait dengan kualitas makanan yang lebih buruk, seperti asupan serat, protein, dan asam lemak tak jenuh tunggal yang rendah.
Faktor Penyebab Food Neophobia
Setidaknya ada empat faktor penyebab utama anak mengalami food neophobia menurut Cloud Nine Care, yaitu:
1. Faktor Genetika
Faktor keturunan atau genetika bisa dibilang menjadi faktor utama dalam food neophobia bisa terjadi. Sejumlah penelitian telah menunjukkan adanya kecenderungan untuk mencari makanan baru dan menghindari makanan baru dikaitkan dengan genetika atau faktor lain yang diwariskan oleh orang tua.
2. Faktor Psikologis
Faktor penyebab kedua ini mencakup motivasi, kepribadian, dan sikap terhadap pengaruh makanan secara esensial. Anak-anak kecil dipengaruhi oleh "preferensi makanan" orang tua mereka dan cenderung menghindari makanan yang dihindari orang tua mereka.
3. Faktor Lingkungan
Berbagai kejadian yang tidak diinginkan oleh si kecil beberapa waktu silam ternyata bisa mempengaruhi anak untuk mengalami food neophobia. Terkadang pengalaman keracunan makanan dapat menyebabkan menghindari semua makanan baru.
4. Adaptasi Indra Perasa
Ini adalah kemungkinan penyebab food neophobia selanjutnya. Terdapat empat reseptor rasa dasar yaitu asin, pahit, asam dan manis. Secara alami, rasa manis dan asin disukai oleh anak kecil.
HARIS SETYAWAN
Baca juga: Anak Susah Makan, Orang Tua Wajib Cari Tahu Penyebab