Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Kebiasaan yang Merusak Kolagen Alami Kulit

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi kulit wajah/Foto: Freepik
Ilustrasi kulit wajah/Foto: Freepik
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kulit Anda terdiri dari beberapa bagian yang berbeda, termasuk kolagen dan elastin, yang menjaga kulit Anda tetap kencang dan tampak awet muda. Dalam hal merawat senyawa ini, mengetahui apa yang harus dilakukan sama pentingnya dengan mengetahui apa yang tidak boleh dilakukan, terutama dalam hal penghalang dan struktur kulit.

Ini tidak hanya berarti produk apa yang digunakan. Tapi bagaimana Anda menggunakannya dan bagaimana Anda menjalani hidup Anda sehari-hari sama pentingnya. Berikut ini tiga kesalahan yang harus dihindari jika Anda ingin menjaga kolagen Anda tetap utuh dan berkembang seiring bertambahnya usia.

3 kebiasaan perusak kolagen alami kulit

1. Berhenti menggunakan retinoid secara berlebihan

Memang benar bahwa retinoid dapat merangsang produksi kolagen, sebab itu retinol salah satu topikal penuaan paling sehat. Tetapi retinoid dapat dengan mudah digunakan secara berlebihan, terutama jika Anda menggunakan formula yang lebih kuat.

Ketika Anda terlalu sering menggunakan retinoid (dan bahan kimia eksfoliasi seperti AHA dan BHA), Anda menempatkan kulit Anda pada risiko kerusakan. Penghalang kulit yang rusak akan tampak merah, teriritasi, dan gatal, atau bahkan Anda mungkin mengalami dermatitis. Secara umum, yang terbaik adalah menggilir retinoid dan eksfoliator Anda satu hingga tiga kali seminggu (konsep populer yang disebut skin cycling).

2. Jangan keluar tanpa pelindung

Anda harus melindungi kulit Anda dari sinar matahari—apakah itu hari musim panas yang terik atau pagi yang dingin di musim hujan. Selain risiko terbakar sinar matahari dan bintik matahari, kolagen di kulit Anda juga akan menderita, menurut penelitian.

Sebuah studi misalnya, melihat kolagen di bawah sinar UV dan menemukan "penurunan signifikan" dalam struktur kolagen setelah terpapar. Lebih lanjut, perubahan DNA pada sel-sel kulit yang membuat kolagen dan radikal bebas yang dihasilkan oleh sinar UV dapat mempengaruhi kolagen di kulit, seperti yang pernah dikatakan oleh dokter kulit Gary Goldenberg. Pastikan untuk menyimpan tabir surya di meja rias Anda dan di tas perjalanan Anda sepanjang tahun.

3. Jangan menganggap stres bukan masalah besar

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika orang mengatakan bahwa stres membuat Anda menua, itu bukan hanya kiasan. Stres dapat memicu peradangan di dalam tubuh, yang dapat menyebabkan penurunan produksi kolagen, di antara dampak seluruh tubuh lainnya. Ini hanyalah salah satu alasan mengapa memasukkan aktivitas penghilang stres dalam kehidupan sehari-hari Anda sangat penting.

Meskipun, stres seringkali tidak dapat dihindari, jika Anda ingin melindungi produksi kolagen Anda dari efek stres, jangan ragu untuk memilih suplemen kolagen untuk mengimbangi kemungkinan kehilangan kolagen.

MIND BODY GREEN

Baca juga: Sebelum Coba Suplemen Berkolagen, Ketahui 5 Manfaat Kolagen untuk Wanita

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Psikiater untuk Hindari Stres karena Pekerjaan

5 jam lalu

Ilustrasi wanita bekerja dalam kondisi cemas. Foto: Unsplash.com/Icons8 Team
Saran Psikiater untuk Hindari Stres karena Pekerjaan

Psikiater menjelaskan kerja tanpa batas waktu memiliki risiko terhadap kesehatan fisik dan mental akibat kelelahan, termasuk stres.


Bahaya Doom Spending dan Cara Mengatasinya Menurut Psikolog

23 jam lalu

Ilustrasi belanja / masyarakat kelas menengah.  ANTARA/Puspa Perwitasari
Bahaya Doom Spending dan Cara Mengatasinya Menurut Psikolog

Psikolog menjelaskan orang yang melakukan doom spending biasanya sedang stres, cemas, bosan, atau kesepian dan jika tidak disadari sangat berbahaya.


4 Hal tentang Progeria, Penyebab Anak Usia Dini Tampak Menua

1 hari lalu

Ilustrasi progeria. Shuttestock
4 Hal tentang Progeria, Penyebab Anak Usia Dini Tampak Menua

Sammy Basso, penyintas progeria, meninggal pada usia 28 tahun


Kenali Ragam Jenis Penyakit Asma, Penyebab, dan Gejalanya

1 hari lalu

Ilustrasi serangan asma. shutterstock
Kenali Ragam Jenis Penyakit Asma, Penyebab, dan Gejalanya

Meskipun banyak orang mengenal asma sebagai satu jenis penyakit, sebenarnya terdapat berbagai jenis asma dengan pemicu, gejala, yang berbeda.


Penyebab Orang Marah pada Pasangan saat Lelah

2 hari lalu

Ilustrasi suami marah/pasangan bertengkar. Shutterstock
Penyebab Orang Marah pada Pasangan saat Lelah

Meski bukan perilaku yang baik, memarahi pasangan sebenarnya bagian dari respons manusia ketika sedang stres atau lelah.


5 Penyebab Pohon Mangga Tidak Berbuah

3 hari lalu

Ilustrasi mangga muda (Pixabay.com)
5 Penyebab Pohon Mangga Tidak Berbuah

Berikut sejumlah penyebab pohon mangga tidak berbuah.


Memasak sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental

3 hari lalu

Ilustrasi wanita memasak di rumah. Freepik.com/Senivpetro
Memasak sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental

Aktivitas memasak bermanfaat untuk kesehatan mental, seperti meredakan stres dan kecemasan


Tips Redakan Kecemasan dan Stres di Masa Perimenopause

4 hari lalu

Ilustrasi wanita lansia. Pexels/Marcus Aurelius
Tips Redakan Kecemasan dan Stres di Masa Perimenopause

Berikut macam kebiasaan yang bisa membantu meredakan kecemasan dan stres di masa perimenopause, tetap aktif sepanjang hari.


Kaitan Stres Bisa Membuat Rambut Beruban

6 hari lalu

Ilustrasi rambut beruban. Shutterstock
Kaitan Stres Bisa Membuat Rambut Beruban

Masih terlalu dini untuk mengetahui apakah mengurangi stres dapat memperlambat atau membalikkan munculnya uban prematur.


Saran Pemilihan Warna Batik Sesuai Undertone Kulit

8 hari lalu

Ilustrasi kain batik. TEMPO/M Taufan Rengganis
Saran Pemilihan Warna Batik Sesuai Undertone Kulit

Sebelum memilih warna batik penting untuk memahami undertone kulit dengan tiga jenis yang utama, yakni warm, cool, dan netral.