TEMPO.CO, Jakarta - Meghan Markle memberikan dukungannya kepada para wanita Iran. Wanita 41 tahun itu terlihat mengenakan T-shirt hitam bertuliskan "Women, Life, Freedom" yang ditulis dalam bahasa Farsi, di acara Women@Spotify di Los Angeles, Amerika Serikat, Selasa 18 Oktober 2022. Kaus itu menarik perhatian mengingatkan pada protes yang sedang berlangsung di Iran setelah kematian Mahsa Amini, 22 tahun.
Meghan menghadiri acara tersebut bersama presiden badan amal Archewell-nya Mandana Dayani dan wakil presiden eksekutif komunikasi global, Ashley Momtaheni, yang keduanya warga Iran. "Saya sangat bersyukur bisa bekerja dengan wanita luar biasa seperti Meghan dan rekan dan teman Iran saya, Ashley Momtaheni, saat kami terus menyoroti keberanian dan keberanian para wanita dan gadis muda di garis depaa salah satu gerakan feminis terpenting di dunia. hidup kita," tulis Dayani dalam unggahan Instagram bersama dua foto dari acara tersebut.
Dayani menceritakan di acara tersebut Meghan Markle berbicara tentang revolusi yang dipimpin oleh perempuan dan gadis muda di Iran. "Keberanian yang mereka tunjukkan setiap hari, serta kepemimpinan dan pembelaan hak asasi manusia mereka: perempuan, kehidupan, kebebasan," tambah Dayani.
Mahsa Amini meninggal pada 16 September 2022, setelah ditahan oleh Polisi Moralitas Iran karena dengan susah payah mengenakan jilbab terlalu longgar. Demonstrasi pecah setelah kematiannya, dan kerusuhan yang sedang berlangsung telah menyebabkan banyak gangguan di seluruh negeri, termasuk wanita membakar jilbab mereka atau memotong rambut mereka sebagai protes.
Pada hari Selasa, pemanjat tebing Olimpiade Iran Elnaz Rekabi, juga kembali ke negara itu setelah menjadi berita utama karena berkompetisi tanpa penutup kepala selama Kejuaraan Asia di Seoul, sementara pemerintah Iran mewajibkan wanita untuk memakainya.
Baca juga:
Rekaman pendakian Rekabi dibagikan di media sosial, dengan banyak yang mengatakan penampilannya kemungkinan merupakan "tindakan pembangkangan" terhadap persyaratan. Namun sebuah posting ke halaman Instagram-nya kemudian mengatakan bahwa dia tidak mengenakan jilbab selama pendakiannya karena waktu yang buruk dan panggilan tak terduga baginya untuk memanjat dinding. "Penutup kepala saya terlepas secara tidak sengaja," kata pesan itu, sesuai terjemahan yang dibagikan oleh BBC.
Kembali dalam postingan Dayani, dia juga berbicara tentang betapa berartinya dukungan publik Meghan bagi dia dan wanita Iran lainnya. "Sebagai seorang wanita Iran yang meninggalkan negara asalnya untuk mengejar kebebasan ini, saya sangat bersyukur atas bagaimana dia memilih, lagi dan lagi, untuk mengadvokasi wanita di seluruh dunia. Hari yang membanggakan di Archewell, dan terutama bagi saya dan Ashley Momtaheni," ujarnya.
Sementara itu, Meghan Markle juga berbicara tentang bagaimana wanita lain, salah satunya dia mencontohkan mendiang Ratu Elizabeth II, telah mengilhami konsepnya sendiri tentang kepemimpinan wanita. "Tentu saja, dalam hal kepemimpinan wanita, dia adalah contoh paling cemerlang dari apa yang terlihat," kata Meghan, dalam fitur sampul majalah Power of Women majalah Variety. "Saya merasa sangat bersyukur bisa menghabiskan waktu bersamanya dan mengenalnya."
PEOPLE
Baca juga: Meghan Markle Cerita Pangeran Harry Membantunya Bangkit dari Kondisi Terburuk
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.