Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Meghan Markle Cerita Pangeran Harry Membantunya Bangkit dari Kondisi Terburuk

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Duke dan Duchess of Sussex, Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle meninggalkan Westminster Hall, London setelah peti mati Ratu Elizabeth II  disemayamkan menjelang pemakamannya, London, Rabu, 14 September 2022.  Danny Lawson/melalui REUTERS
Duke dan Duchess of Sussex, Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle meninggalkan Westminster Hall, London setelah peti mati Ratu Elizabeth II disemayamkan menjelang pemakamannya, London, Rabu, 14 September 2022. Danny Lawson/melalui REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMeghan Markle membahas topik-topik yang sulit tetapi penting dalam episode terbaru podcast Archetypes-nya. Dalam episode yang dirilis, Selasa 11 Oktober 2022, dia membahas hal tersebut bersama aktris Constance Wu, komedian dan penulis Jenny Slate dan aktivis dan bintang Bollywood Deepika Padukone.

Selama pembicaraannya dengan Deepika, Meghan menggambarkan bagaimana suaminya, Pangeran Harry, menemukan rujukan profesional kesehatan mental ketika dia berada di titik terburuknya.

"Maksud saya, saya pikir pada titik terburuk saya, akhirnya terhubung dengan seseorang yang, Anda tahu, suami saya telah menemukan rujukan untuk saya hubungi. Dan saya menelepon wanita ini," kata Meghan, yang menjelaskan bagaimana di menceritakan awal masalahnya dan ahli tersebut mengatakan bahwa dia butuh bantuan. 

Meghan melanjutkan bahwa setiap orang harus jujur tentang apa yang dibutuhkan dan tidak takut untuk meminta bantuan dari orang lain. "Saya merasa cukup kuat dengan kata ini... label ini: "gila"... cara kata itu dilemparkan begitu saja dan kerusakan yang ditimbulkannya pada masyarakat dan wanita di mana-mana — mulai dari hubungan hingga keluarga yang hancur, Stigma yang melingkupi kata itu, juga memiliki efek membungkam ini — efek ini di mana wanita mengalami masalah kesehatan mental yang nyata, mereka menjadi takut, mereka tetap diam, mereka menginternalisasi dan menekan terlalu lama," ujarnya.

Sementara Deepika Padukone berbicara tentang perjuangan kesehatan mentalnya, yang dimulai pada tahun 2014 secara tiba-tiba. "Saya bangun di suatu pagi dan semuanya berjalan dengan baik. Film saya sukses. Secara pribadi, hubungan yang indah, keluarga yang mendukung. Seperti itu muncul begitu saja. Saya bangun, saya jatuh. Saya — Anda tahu, saya tekanan darah turun. Dan kemudian hal berikutnya yang saya tahu. Hidup saya terasa tidak berarti," katanya.

Aktris 36 tahun itu menceritakan bahwa dia berjuang cukup lama dengan kondisinya. Bahkan ketika orang tuanya mengunjunginya dia hanya bisa menangis menceritakan kondisinya dan merasa putus asa. Dia kemudian mengungkapkan kisahnya melalui siaran langsung di TV di India, dan dia mendapat pujian atas kejujuran dan keberaniannya.

Deepika mengatakan di India ada banyak stigma yang melekat pada penyakit mental dan tidak semua orang menyadari sedang berjuang dengan penyakit mental. Sementara untuk menghilangkan stigma dan memberi tahu bahwa tidak apa-apa untuk mencari bantuan itu sama seperti memiliki penyakit fisik. "Pikiran kita adalah bagian dari tubuh kita. Tapi entah bagaimana, ketika datang ke penyakit mental, kita mulai memperlakukan pikiran kita seperti di luar tubuh kita," lanjutnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meghan menjawab, "Anda benar. Anda tahu, suami saya banyak bekerja, dengan komunitas militer sebagai veteran dan cedera tak terlihat - mereka menyebutnya begitu sepanjang waktu. Benar. Jika Anda menderita stres pasca-trauma, itu hal yang tidak dapat Anda lihat. Dan jika Anda tidak dapat melihatnya, itu hanya diabaikan atau disikat di bawah karpet."

Constance Wu, yang sebelumnya mengungkapkan tentang upaya bunuh dirinya pada 2019, juga berbicara dengan Meghan tentang kondisi yang dialaminya.  "Deperti, DM dari rekan aktris saya, seorang aktris Asia, yang pada dasarnya mengatakan bahwa saya telah menjadi aib bagi ras saya dan - Anda tahu, pada dasarnya saya lebih baik mati. Itu membuat saya merasa seperti saya Saya tidak layak untuk hidup lagi," kata ibu dari anak perempuan berusia 2 tahun, menangis saat membahas topik tersebut. 

Podcast Archetypes, sempat jeda setelah kematian Ratu Elizabeth pada 8 September 2022. Baru minggu lalu, Meghan Markle membahas kiasan "Dragon Lady"  dengan Margaret Cho dan Lisa Ling. Sedangkan tiga episode sebelumnya dia bersama Serena Williams, Mariah Carey dan Mindy Kaling untuk menghilangkan prasangka stereotip tentang wanita.

PEOPLE

Baca juga: Alasan Khusus Meghan Markle Memakai Busana Merah di Foto Barunya dengan Pangeran Harry

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tumbuhkan Kemandirian Anak dengan Membacakan Buku Cerita

15 jam lalu

Ilustrasi ibu membaca bersama anak. Pixabay.com
Tumbuhkan Kemandirian Anak dengan Membacakan Buku Cerita

Kemandirian merupakan kemampuan yang dapat dilatih sejak dini. KemenPPPA mengajak orang tua menumbuhkan kemandirian anak lewat membacakan buku cerita.


Kemenkes: Baru 38 Persen Puskesmas yang Sediakan Layanan Kesehatan Jiwa

1 hari lalu

Ilustrasi puskesmas. dok.TEMPO
Kemenkes: Baru 38 Persen Puskesmas yang Sediakan Layanan Kesehatan Jiwa

Kementerian Kesehatan menggencarkan pelatihan skrining kesehatan jiwa kepada tenaga kesehatan, sebab baru ada 38 persen puskesmas yang menyediakan layanan kesehatan jiwa.


Perlunya Kesiapan Mental Orang Tua dalam Merawat Anak dengan Penyakit Kritis

2 hari lalu

Ilustrasi anak sakit. shutterstock.com
Perlunya Kesiapan Mental Orang Tua dalam Merawat Anak dengan Penyakit Kritis

Banyak orang tua yang kerap melupakan kondisi mental sendiri dan berlama-lama berada dalam fase penyangkalan setelah mengetahui anak sakit kritis.


BamBam GOT7 Bagikan Unggahan 'Ingin Menghilang', Penggemar Khawatir dengan Kesehatan Mental

2 hari lalu

BamBam GTO7. Soompi
BamBam GOT7 Bagikan Unggahan 'Ingin Menghilang', Penggemar Khawatir dengan Kesehatan Mental

Unggahan BamBam GOT7 belakangan ini mengkhawatirkan penggemar tentang kesehatan mentalnya.


Kemenkes Soroti Masalah Kesehatan Mental di Tempat Kerja

2 hari lalu

Ilustrasi wanita stres saat bekerja. Shutterstock
Kemenkes Soroti Masalah Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Menyambut Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2024, Kementerian Kesehatan tekankan pentingnya kesehatan mental di tempat kerja.


Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

3 hari lalu

Ilustrasi video viral atau media sosial. Shutterstock
Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

Pentingnya mengelola stres dengan mempelajari cara membangun hubungan lebih sehat di ruang digital menjadi solusi bijak bagi pengguna media sosial.


FOMO Akibat Pengaruh Media Sosial, Perilaku Tak Masuk Akal yang Mengancam Kesehatan Mental

3 hari lalu

Boneka Labubu yang pernah diendorse Lisa BLACKPINK. Foto: Instagram.
FOMO Akibat Pengaruh Media Sosial, Perilaku Tak Masuk Akal yang Mengancam Kesehatan Mental

FOMO merupakan ketakutan tertinggal momen di ranah daring, termasuk tak dapat memanfaatkan kesempatan dalam pergaulan dan aktivitas di media sosial.


Akui Tak Bisa Hamil karena Masalah Kesehatan, Selena Gomez: Itu Tidak Memalukan

4 hari lalu

Selena Gomez berpose di karpet merah menjelang pemutaran perdana
Akui Tak Bisa Hamil karena Masalah Kesehatan, Selena Gomez: Itu Tidak Memalukan

Selena Gomez memberikan dukungan dan motivasi kepada sesama perempuan yang juga sedang berjuang dengan kesehatan mental.


Sinyal Anda Berurusan dengan Toxic People dan Berbahaya buat Kesehatan Mental

5 hari lalu

Ilustrasi bergosip. shutterstock.com
Sinyal Anda Berurusan dengan Toxic People dan Berbahaya buat Kesehatan Mental

Perilaku toxic people yang suka meremehkan orang lain dan terlalu dramatis dapat berbahaya bagi kesehatan mental dan fisik, kenali tandanya.


Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

6 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

Stres ternyata berpengaruh kepada tingkat gula darah dan kesehatan mental.