TEMPO.CO, Jakarta - Mungkinkah membersihkan tubuh dari racun? Ya, mengeluarkan racun dari tubuh arau detoksifikasi bisa dukakukan dengan mendukung kesehatan organ tubuh.
Katherine Zeratsky, ahli diet terdaftar di Mayo Clinic mengatakan, jika tubuh sudah memiliki hati, ginjal, dan paru-paru yang semuanya berfungsi dengan baik, tubuh sudah memiliki keseimbangan yang dibutuhkannya. Ini artinya, tubuh bisa mengeluarkan racun atau zat-zat yang tidak dibutuhkan.
Baca juga:
Ada lima cara untuk menjaga fungsi hati dan ginjal yang dilansir dari eatthis.com.
1. Banyak minum air putih
Minum air putih penting untuk kesehatan ginjal. Menurut Southern Massachusetts Dialysis Group, air membantu ginjal membuang limbah dari darah. "Tubuh mengeluarkan limbah dan kelebihan cairan ini dalam bentuk urine yang mengalir ke kandung kemih sebelum meninggalkan tubuh. Air juga membantu menjaga arteri tetap terbuka sehingga darah dapat mengalir dengan bebas ke ginjal. Darah ini memberikan oksigen dan nutrisi yang membantu fungsi ginjal. Dehidrasi mempersulit kerja sistem pengiriman ini," demikian menurut organisasi tersebut.
2. Makan makanan bergizi
Dokter spesialis hati Christina Lindenmeyer mengatakan hari merupakan satu-satunya organ yang dapat meregenerasi dirinya sendiri. Dan apa yang dimakan akan memiliki dampak luar biasa pada kesehatan hati. "Jika memiliki infeksi atau cedera pada hati, ada kemungkinan jika menjalani gaya hidup sehat dan makan makanan yang tepat, hati mungkin dapat menyembuhkan dirinya sendiri."
Annie Guinane, ahli diet terdaftar, merekomendasikan diet Mediterania kepada pasien liver kami. "Diet Mediterania adalah rekomendasi ahli gizi, lebih banyak buah dan sayuran, lebih banyak biji-bijian, lebih banyak kacang-kacangan dan polong-polongan, daging tanpa lemak, lebih sedikit daging merah dan lebih sedikit permen/gula tambahan," kata dia.
3. Pertahankan berat badan yang sehat
Kelebihan lemak merusak kesehatan hati, kata para ahli. "Karena meningkatnya epidemi obesitas di Amerika Serikat, prevalensi penyakit hati berlemak nonalkohol meningkat pesat dan diperkirakan akan melampaui hepatitis C sebagai indikasi utama untuk transplantasi hati dalam 30 tahun ke depan," kata dokter Tinsay Ambachew Woreta.
4. Tidur cukup
Mendapatkan jumlah tidur yang tepat, setidaknya 7 jam sehari, sangat penting untuk kesehatan hati. "Orang dengan tidur malam yang buruk dan tidur siang yang lama memiliki risiko tertinggi untuk memiliki penyakit hati berlemak," kata Yan Liu, peneliti Guangdong Provincial Key Laboratory of Food, Nutrition and Health and Sun Yat-sen University in Guangzhou, Cina. "Studi kami menemukan peningkatan moderat dalam kualitas tidur terkait dengan penurunan 29 persen risiko penyakit hati berlemak," ujar dia.
5. Olahraga
Olahraga teratur adalah kunci untuk mendukung kesehatan hati. Ahli hepatologi transplantasi dan peneliti olahraga, Jonathan Stine, mengatakan bahkan orang dengan penyakit hati kronis pun perlu olahraga. "Ketika ditambah dengan penurunan berat badan minimal 7 persen, aktivitas fisik secara teratur dapat memperbaiki jaringan parut (fibrosis) di hati," kata dia. Dan sekali lagi, hati yang berfungsi dengan baik akan membantu tubuh mengeluarkan racun.
Baca juga: 3 Cara Sehat Detoksifikasi dengan Makanan Menurut Ahli
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.