TEMPO.CO, Jakarta - Sulit mengenali semua bahan dalam produk perawatan kulit, terutama ketika menemukan produk yang terlihat sama. Tretinoin dan retinol adalah contohnya. Keduanya milik keluarga retinoid dan bekerja dengan cara yang sama, tetapi ada hal yang membedakan mereka: kekuatan mereka dan waktu yang dibutuhkan untuk melihat hasilnya.
Dokter spesiais kulit yang berbasis di Manhattan, Marisa Garshick, serta ahli bedah kosmetik Michele Anzilotti di New York menjelaskan tentang hal ini.
Manfaat dari tretinoin dan retinol
Seperti yang sudah disebutkan tretinoin dan retinol memiliki manfaat yang sama antara lain:
-Mengatasi jerawat
Keduanya dikenal sebagai bahan perawatan yang mampu mengurangi jerawat dan bekasnya.
-Mencerahkan kulit
Keduanya telah terbukti mencerahkan kulit sekaligus menyamarkan tampilan garis halus, kerutan, dan kerusakan akibat sinar matahari secara keseluruhan. Anzilotti mengatakan bahwa tretinoin adalah satu-satunya retinoid yang disetujui FDA (Food and Drug Administration) untuk mencegah penuaan dini.
-Meningkatkan produksi kolagen
Retinoid dikenal karena kemampuannya untuk meningkatkan elastisitas. Studi menunjukkan bahwa pergantian sel meningkat, menghasilkan tekstur kulit yang lebih halus dan lebih kencang secara keseluruhan.
-Membantu pengelupasan kulit mati
Keduanya mampu menghilangkan kelebihan sebum, kotoran, hingga bakteri dari pori-pori kulit, dan membuat kulit menjadi lebih cerah.
Efek samping tretinoin dan retinol
Meskipun banyak manfaat menggunakan tretinoin dan retinol, berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin akan dialami.
-Menimbulkan iritasi.
Jika baru menggunakan retinol atau memiliki kulit yang sangat sensitif, biasanya akan mengalami kemerahan dan kekeringan. Kedua dokter kulit menyarankan untuk menambahkan pelembap lembut ke kulit dan perlahan menambahkan lebih banyak retinol setiap hari atau 2-3 kali seminggu sampai kulit beradaptasi.
-Menyebabkan hiperpigmentasi
Orang dengan kulit yang lebih gelap lebih mungkin mengalami hiperpigmentasi atau bereaksi terhadap kedua elemen tersebut, menurut American Academy of Dermatology.
-Berisiko terkena sengatan matahari
Tretinoin dan retinol dapat meningkatkan risiko photosensitivity. Sebuah studi pada 2022 menyarankan untuk menghindari sinar matahari bila memungkinkan, menggunakan tabir surya dengan SPF 15 atau lebih tinggi saat berada di luar.
-Kemungkinan berbahaya untuk ibu hamil
Studi menunjukkan bahwa bahan ini dapat meningkatkan risiko keguguran dan cacat. Kedua dokter kulit tersebut menyarankan agar berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan retinol, terutama jika sedang hamil atau berencana untuk hamil.
Perbedaan tretinoin dan retinol
Meskipun banyak memiliki kesamaan, tretinoin dan retinol juga memiliki beberapa perbedaan, seperti
-Kekuatan
Retinol membutuhkan waktu lebih lama untuk menembus kulit daripada tretinoin. "Retinol cenderung lebih lembut [di kulit] karena memerlukan konversi menjadi asam retinoat, tetapi membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan hasilnya jika dibandingkan dengan tretinoin," kata Garshick.
-Hasil
Perbedaan kekuatan juga mempengaruhi waktu yang dibutuhkan untuk melihat hasilnya. Jika menggunakan retinol, mungkin diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun untuk melihat hasilnya. Sedangkan tretinoin memiliki waktu yang lebih singkat untuk mendapatkan hasilnya. Sebuah studi 2006 menyatakan bahwa tretinoin 20 kali lebih kuat daripada retinol.
-Aksesibilitas
Akses mendapatkan tretinoin terbatas karena hanya tersedia dengan resep dokter. Sedangkan retinol sekarang dianggap sebagai obat bebas (OTC), sehingga tersedia di apotek dan dijual dalam berbagai macam krim malam, gel, dan losion.
Mana yang lebih baik?
Memilih antara tretinoin dan retinol tergantung pada beberapa ketentuan, dimulai dengan jenis kulit. Untuk kulit kering atau sensitif, kata Garshick, retinol mungkin merupakan pilihan terbaik. Ya, ini akan membutuhkan waktu untuk melihat hasil, tetapi akan lebih mudah didapatkan.
Jika menginginkan sesuatu yang lebih kuat) bicarakan dengan dokter Anda untuk mencoba tretinoin. Orang dengan kulit berminyak atau asam sering menggunakan tretinoin untuk mengobati jerawat dan mengontrol produksi minyak dengan lebih baik untuk hasil yang lebih cepat.
Tretinoin dan retinol serupa dalam banyak hal, tetapi untuk menghindari kebingungan, ingatlah bahwa perbedaan antara kedua bahan tersebut tergantung pada potensinya, waktu untuk mendapatkan hasilnya, dan aksesibilitasnya. Untuk menemukan jenis retinoid yang sempurna, pertimbangkan jenis kulit.
NADIA RAICHAN FITRIANUR
Baca juga: 3 Bahan Aktif ABC untuk Mengatasi Kulit Terpapar Sinar Matahari
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.