TEMPO.CO, Jakarta - Waktu jadi sangat berarti bagi orang yang menginginkan kehamilan, terlebih lagi jika sudah mencoba hamil beberapa lama. Sebagian orang butuh waktu 72 jam untuk hamil setelah berhubungan intim, sementara yang lain lebih rumit dan mungkin butuh waktu lalu.
Umumnya orang yang tidak bisa hamil segera setelah selesai berhubungan seks. Kehamilan adalah proses yang jauh lebih lama dan banyak hal yang ikut menentukan. Menurut para ahli, dibutuhkan waktu hingga 6 hari setelah berhubungan seks agar sel telur dan sperma bersatu di tuba falopi, yang juga disebut pembuahan. Agar hal ini terjadi, wanita harus mendekati atau telah mencapai ovulasi, saat sel telur dilepaskan dari indung telur.
Setelah pembuahan, sel telur atau zigot kemudian bergerak menuju rahim dan membutuhkan waktu sekitar 3-4 hari untuk mencapainya. Setelah sel telur menempel pada lapisan rahim, juga disebut implantasi, dan hormon yang sesuai dilepaskan, kehamilan terjadi.
Salah satu cara mengetahui kehamilan di rumah adalah mencari tanda-tanda human chorionic gonadotropin (HCG) dalam urin. Zat ini diproduksi setelah proses implantasi, tetapi tidak terdeteksi hingga 6 hingga 14 hari setelah pembuahan. Hasil tes terbaik dan paling dapat diandalkan sebaiknya dilakukan melewatkan menstruasi berikutnya.
Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) Inggris, sebagian besar pasangan (sekitar 84 dari setiap 100) akan hamil dalam waktu satu tahun jika mereka melakukan hubungan seks secara teratur dan tidak menggunakan kontrasepsi. Namun, beberapa ahli percaya mayoritas pasangan bisa hamil dalam waktu enam bulan.
Namun, jika sudah lebih dari satu tahun dan masih belum hamil, yang terbaik adalah menemui dokter untuk mencaru tahu penyebab gagalnya kehamilan dan menyingkirkan penyebabnya.
NHS mengatakan bahwa proses hamil dapat bervariasi untuk setiap wanita, tergantung pada faktor-faktor tertentu termasuk usia, kesehatan umum, kesehatan reproduksi, dan seberapa sering seseorang berhubungan seks.
Seperti yang telah dibahas, kesehatan umum dan reproduksi juga berperan dalam menentukan apakah bisa hamil atau tidak.
NHS mencantumkan kondisi kesehatan tertentu yang dapat menyebabkan masalah kesuburan dan membuat kehamilan jadi susah. Ini termasuk gangguan hormonal (endokrin), seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan masalah dengan kelenjar tiroid atau hipofisis; gangguan fisik, seperti obesitas, anoreksia nervosa atau olahraga berlebihan; dan gangguan pada sistem reproduksi, seperti infeksi, saluran tuba yang tersumbat, endometriosis atau jumlah sperma yang rendah.
TIMES OF INDIA
Baca juga: Berapa Lama Jarak Kehamilan yang Ideal?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.