Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menurut Studi Genetika Faktor yang Menentukan Preferensi Makanan Tertentu

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi wanita makan sayuran. Freepik.com
Ilustrasi wanita makan sayuran. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda seseorang yang menambahkan saus pedas ke semua yang Anda makan atau seseorang yang meminta saus ringan sebagai pendamping, jelas bahwa kita semua memiliki preferensi rasa yang berbeda. Alasan orang menyukai makanan tertentu dan tidak menyukainya didasarkan pada budaya, selera, atau paparan makanan Anda saat masih kanak-kanak. Namun menurut studi terbaru hal itu sebenarnya terkait dengan genetika.

Melansir laman Prevention, studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications, menemukan ratusan variasi genetik yang terkait dengan makanan tertentu, termasuk yang dapat membuat Anda menyukai atau tidak menyukai makanan seperti ikan berminyak, alpukat, cabai, dan banyak lagi.

Dalam studi genetik besar tentang preferensi makanan, para peneliti dari University of Edinburgh melihat tanggapan dari lebih dari 160 ribu peserta dari Biobank Inggris tentang suka dan tidak suka dari 139 makanan dan minuman yang berbeda menggunakan skala sembilan poin. Peserta menanggapi kuesioner dan peneliti menggunakan informasi genetik untuk menemukan apakah kelompok makanan atau rasa dipengaruhi oleh sifat genetik tertentu.

Para ilmuwan menemukan 401 variasi genetik, banyak di antaranya memengaruhi banyak sifat suka atau tidak suka makanan. Berdasarkan hasil, para peneliti membuat "peta makanan" yang menguraikan tiga kelompok makanan yang terkait dengan genetika, makanan yang sangat enak, rendah kalori, dan makanan yang didapat.

Ini termasuk komponen genetik yang membuat orang condong ke makanan berkalori tinggi (sangat enak), seperti daging, susu, dan permen. Komponen genetik lain dikaitkan dengan mereka yang menyukai makanan dengan rasa yang kuat, seperti alkohol dan sayuran pedas. Kelompok ketiga genetika terkait dengan orang-orang yang tertarik pada buah-buahan dan sayuran (rendah kalori).

Para peneliti mencatat bahwa mereka yang memiliki genetika yang mengikat mereka pada satu kategori makanan juga berbagi genetika untuk ciri-ciri kesehatan tertentu. Misalnya, orang yang biasanya menikmati makanan yang sangat enak juga membawa varian gen yang terkait dengan peningkatan risiko obesitas dan tingkat aktivitas yang lebih rendah. Sedangkan orang yang menikmati makanan dengan rasa yang kuat sering secara genetik cenderung menurunkan kadar kolesterol dan aktivitas fisik yang lebih tinggi, tetapi kemungkinan lebih tinggi dari asupan alkohol tinggi atau merokok. Dan, mereka yang condong ke buah dan sayuran secara genetik cenderung melakukan lebih banyak aktivitas fisik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penelitian memang menunjukkan bahwa mereka yang secara genetik cenderung menyukai sayuran belum tentu menyukai semua sayuran. Para ilmuwan menemukan hubungan yang lebih lemah untuk menikmati sayuran salad, sayuran yang dimasak, dan beberapa sayuran yang rasanya lebih kuat, seperti bayam dan asparagus. Selain itu, para peneliti menunjukkan bahwa mereka yang cenderung beralih ke makanan berkalori tinggi dan lebih enak mungkin memiliki lebih banyak hal daripada sekadar genetika. Mereka berhipotesis setelah pemindaian MRI bahwa ini mungkin lebih mungkin terkait dengan bagian otak yang terlibat dalam pemrosesan kesenangan, menurut rilis berita.

Preferensi makanan tdak selalu dalam kendali Anda. Penelitian ini mungkin pada titik tertentu membantu menemukan cara untuk membantu orang mengubah pola makan mereka untuk mencapai tujuan kesehatan tertentu, tetapi sementara itu, ini adalah alasan yang bagus untuk digunakan ketika preferensi selera Anda menghalangi. 

Baca juga: 6 Makanan yang Penting untuk Ibu Hamil yang Disarankan Ahli Gizi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


2 Ilmuwan AS Victor Ambros dan Gary Ruvkun Terima Penghargaan Nobel Kedoteran 2024, Apa Penemuannya?

1 hari lalu

Profesor Sekolah Kedokteran UMass Chan, Victor Ambros, kiri, dan profesor Sekolah Kedokteran Harvard serta penyelidik di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Gary Ruvkun, kanan, pemenang Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran tahun 2024 atas penemuan mikroRNA dan perannya dalam regulasi gen. REUTERS/Ken McGagh
2 Ilmuwan AS Victor Ambros dan Gary Ruvkun Terima Penghargaan Nobel Kedoteran 2024, Apa Penemuannya?

Victor Ambros dan Gary Ruvkun, dianugerahi Penghargaan Nobel Kedokteran 2024. Perikut profil mereka, dan temuannya.


10 Cara Mencari Makanan Enak saat Wisata Kuliner di Luar Negeri

1 hari lalu

Ilustrasi festival makanan. Freepik.com
10 Cara Mencari Makanan Enak saat Wisata Kuliner di Luar Negeri

Banyak tantangan ketika mencari makanan enak di negara asing, mulai dari perbedaan bahasa hingga selera. Jadi, baca tips wisata kuliner ini.


BI Ungkap Penjualan Eceran Turun 2,5 Persen di September, Didorong Kelompok Makanan dan Sandang

1 hari lalu

Suasana di salah satu lorong di Blok Litle Bangkok, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat, 12 Juli 2024. Para pengunjung terlihat memilih pakaian impor yang dijual dengan harga miring. TEMPO/Nandito Putra
BI Ungkap Penjualan Eceran Turun 2,5 Persen di September, Didorong Kelompok Makanan dan Sandang

Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja penjualan eceran diprakirakan turun 2,5 persen secara bulanan pada September 2024.


2 Profesor Amerika yang Menangi Nobel Kedokteran 2024 Jelaskan Regulasi Gen dalam Tubuh

1 hari lalu

Profesor Sekolah Kedokteran UMass Chan, Victor Ambros, kiri, dan profesor Sekolah Kedokteran Harvard serta penyelidik di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Gary Ruvkun, kanan, pemenang Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran tahun 2024 atas penemuan mikroRNA dan perannya dalam regulasi gen. REUTERS/Ken McGagh
2 Profesor Amerika yang Menangi Nobel Kedokteran 2024 Jelaskan Regulasi Gen dalam Tubuh

Hadiah Nobel Kedokteran 2024 tentang prinsip fundamental bagaimana aktivitas gen di dalam tubuh diatur.


7 Fakta Deteksi Dini Kanker dan Metode Pemeriksaanya

1 hari lalu

Pendeteksi Kanker
7 Fakta Deteksi Dini Kanker dan Metode Pemeriksaanya

Meskipun kanker adalah penyakit serius, deteksi dini dapat meningkatkan peluang penyembuhan.


10 Makanan Gorengan Aneh, Ada Permen Karet dan Acar Goreng

2 hari lalu

Makanan gorengan aneh. Foto: Canva
10 Makanan Gorengan Aneh, Ada Permen Karet dan Acar Goreng

Ada beberapa makanan gorengan aneh di dunia, mulai dari kalajengking, ular, hingga permen karet goreng. Ini informasinya.


Peparnas 2024, Okupansi Hotel Berbintang di Solo dan Sekitarnya Capai 70 Persen

2 hari lalu

Solo Paragon Hotel & Residences menjadi salah satu tempat menginap bagi para atlet Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII 2024 untuk event yang berlangsung di Kota Solo, Jawa Tengah, mulai dari 6 hingga 13 Oktober 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Peparnas 2024, Okupansi Hotel Berbintang di Solo dan Sekitarnya Capai 70 Persen

Hotel-hotel berbintang di Kota Solo dan sekitarnya menjadi tempat menginap para atlet Pekan Paralimpiade Nasional atau Peparnas 2024.


Memasak sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental

2 hari lalu

Ilustrasi wanita memasak di rumah. Freepik.com/Senivpetro
Memasak sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental

Aktivitas memasak bermanfaat untuk kesehatan mental, seperti meredakan stres dan kecemasan


Hanoi Kota Kuliner Terbaik World Culinary Awards 2024, Berikut 5 Makanan Khas di Vietnam

4 hari lalu

Pho, mi kuah khas Vietnam. Pixabay.com/Viarami
Hanoi Kota Kuliner Terbaik World Culinary Awards 2024, Berikut 5 Makanan Khas di Vietnam

Hanoi, ibu kota Vietnam, terpilih menjadi Destinasi Kota Kuliner Terbaik 2024, menurut World Culinary Awards


Mengulik Makanan Rutin Victoria Beckham selama 25 Tahun

8 hari lalu

Victoria Beckham/Foto: Instagram/Victoria Beckham
Mengulik Makanan Rutin Victoria Beckham selama 25 Tahun

Berikut pola makan Victoria Beckham yang diakui sudah berlangsung selama 25 tahun sehingga fisiknya tetap terjaga di usia 50 tahun.