TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang bisa mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dengan makan makanan yang seimbang. Jika masih belum mencukupi, suplemen vitamin bisa menjadi solusi. Namun, mengonsumsi suplemen harus hati-hati karena ada efek samping berbahaya yang harus diperhatikan.
Bayo Curry-Winchell, Direktur Medis Perawatan Urgent dan Dokter, Carbon Health dan Rumah Sakit Saint Mary, Inggris, mengatakan bahwa sebelum mengonsumsi suplemen vitamin apa pun, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
"Ada mitos bahwa vitamin tidak dapat menyebabkan kerusakan. Namun, vitamin dapat membahayakan jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi atau dengan obat atau kondisi kesehatan tertentu, termasuk kehamilan. Jadi berhati-hatilah!"
Curry-Winchell menambahkan bahwa tubuh menerima beberapa vitamin seperti A, C, D, E, dan K dari makanan sehari-hari. Selain itu, tubuh secara alami membuat vitamin D dan K. "Oleh karena itu, mengonsumsi terlalu banyak dapat menyebabkan masalah kesehatan dan komplikasi yang sebelumnya tidak akan terjadi."
Seperti obat-obatan, Curry-Winchell mengatakan ada istilah terlalu banyak vitamin! Dikonsumsi dalam jumlah besar, vitamin bisa berbahaya. Karena tubuh mendapatkan sebagian besar vitamin melalui makanan, dan secara alami membuat vitamin D, dan K — dosis ekstra dapat menyebabkan komplikasi dan masalah kesehatan yang serius."
Mayo Clinic menyatakan, keracunan vitamin D, juga disebut hypervitaminosis D, adalah kondisi langka namun berpotensi serius yang terjadi ketika mengonsumsi jumlah vitamin D yang berlebihan dalam tubuh. Keracunan vitamin D biasanya disebabkan oleh suplemen vitamin D dosis besar, bukan karena makanan atau paparan sinar matahari. Itu karena tubuh mengatur jumlah vitamin D yang dihasilkan oleh paparan sinar matahari, dan bahkan makanan yang diperkaya tidak mengandung vitamin D dalam jumlah besar.
"Konsekuensi utama dari keracunan vitamin D adalah penumpukan kalsium di darah (hiperkalsemia), yang dapat menyebabkan mual dan muntah, kelemahan, dan sering buang air kecil. Keracunan vitamin D dapat berkembang menjadi nyeri tulang dan masalah ginjal, seperti pembentukan batu kalsium," kata dia.
Selain vitamin D, overdosis vitamin A juga mungkin terjadi. "Terlalu banyak vitamin A dikaitkan dengan beberapa penyakit seperti mual, perubahan penglihatan, sakit kepala, dan kesulitan koordinasi. Asupan vitamin A yang tinggi saat hamil telah dikaitkan dengan cacat lahir dan dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu," Curry-Winchell menambahkan.
Curry-Winchell juga mengingatkan bahwa vitamin C tersedia secara alami melalui diet sehat. "Jika mengonsumsi vitamin C dalam dosis besar, itu dapat menyebabkan beberapa efek samping seperti sakit kepala, muntah, dan kram perut."
EATTHIS.COM
Baca juga: 6 Vitamin dan Mineral yang Dibutuhkan untuk Menjaga Kekebalan Tubuh
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.