Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Miom Rahim dan 3 Kebiasaan untuk Mencegahnya

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
24_ksesehatan_ilustrasinyerihaid
24_ksesehatan_ilustrasinyerihaid
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tak semua pertumbuhan sel atau massa di rahim bersifat kanker yang berbahaya. Sebagian berupa miom atau fibroid rahim yang tidak terlalu berbahaya, tapi gejalanya bisa bikin tidak nyaman hingga infertilitas.

Manish Kumar, Konsultan Intervensi Ahli Radiologi di Kolkata, India, mengatakan bahwa fibroid adalah tumor rahim yang paling umum dan tidak bersifat kanker. Sekitar 40 persen hingga 80 persen wanita usia produktif memiliki fibroid. Fibroid dapat berkembang dalam bentuk satu nodul atau berkelompok yang bisa mengubah ukuran, bentuk, dan volume rahim.

"Kelompok fibroid dapat bervariasi dalam ukuran dari 1 mm sampai 20 cm (8 inci) dengan diameter atau jauh lebih besar. Tumor besar tersebut dapat menyebabkan nyeri perut bagian bawah yang intens selama menstruasi dan pendarahan berat," kata Manish Kumar, dikutip dari Hindustan Times, Ahad, 10 Juli 2022. 

Penyebab tumbuhnya mioma uteri ini tidak diketahui. Kondisi ini bisa dialami siapa saja, bahkan  pada gadis-gadis muda yang belum menstruasi. Mulai dari perubahan hormonal, riwayat keluarga, kehamilan hingga gaya hidup yang tidak sehat, bisa jadi penyebabnya.

Manish Kumar mengatakan fibroid yang lebih kecil biasanya tidak menunjukkan gejala dan diagnosisnya tidak disengaja. Sementara, fibroid asimtomatik perlu ditindaklanjuti dengan ultrasonografi interval.

Gejala fibroid rahim bisa berbeda pada setiap orang. Gejala ini tergantung pada usia wanita, ukuran, lokasi, dan jumlah fibroid. Namun, beberapa gejala umum yang mungkin dialami seseorang antara lain pendarahan hebat dan menstruasi yang panjang, sakit perut bagian bawah yang intens khususnya saat menstruasi, rasa tidak nyaman dan nyeri saat berhubungan seksual, dan terasa ada benjolan di perut bagian bawah. 

Pengidap fibroid juga bisa mengalami infertilitas, nyeri di punggung bawah, sembelit, keputihan kronis, ketidaknyamanan saat buang air kecil, dan anemia. 

Gejala fibroid rahim berkurang ketika wanita mencapai tahap menopause karena produksi hormon menurun. 

Fibroid dapat diobati dengan obat-obatan jika ukurannya kecil, tetapi jika ukurannya besar atau banyak dan tidak merespons obat-obatan, dokter mungkin menyarankan operasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengingat faktor gaya hidup berperan penting dalam perkembangan fibroid rahim, berikut beberapa tips pencegahan yang dilakukan oleh Kumar.

1. Manajemen berat badan
Menurunkan berat badan bisa jadi sulit bagi sebagian wanita, tetapi penting untuk dipahami bahwa kelebihan berat badan meningkatkan kemungkinan fibroid 11 kali lipat.

2. Aktivitas fisik secara teratur
Beberapa penelitian menyatakan bahwa olahraga dapat mengurangi produksi fibroid. Setidaknya tiga jam aktivitas energik setiap minggu mengurangi fibroid hingga 40 persen. Berolahraga mengurangi estrogen dan progesteron, kemudian mengurangi produksi fibroid.

3. Diet sehat
Beberapa penelitian merekomendasikan cara hidup tertentu untuk mengurangi kemungkinan fibroid. Sebuah studi menemukan bahwa diet tinggi gula mungkin berbahaya bagi wanita. Penelitian lain menemukan bahwa makan sayuran seperti  brokoli, arugula, kubis, kembang kol, collard hijau, dan lobak dapat mengurangi kemungkinan mengembangkan fibroid. Makanan tinggi vitamin D, C, dan K dapat membantu mencegah pertumbuhan fibroid.

Itulah beberapa perubahan gaya hidup yang bisa mengurangi risiko terkena miom rahim.

Baca juga: 4 Ciri Miom yang Sering Dialami Wanita

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dokter Spesialis Penyakit Diharapkan Jadi Garda Terdepan Tangani Pasien dengan Kanker

4 jam lalu

Konferensi Pers The Role of Internist in Cancer Management (ROICAM) pada Sabtu 23 September 2023 di Jakarta/Tempo- Mitra Tarigan
Dokter Spesialis Penyakit Diharapkan Jadi Garda Terdepan Tangani Pasien dengan Kanker

Dokter spesialis penyakit dalam alias internis diharapkan menjadi garda terdepan dalam penanganan kanker mulai dari deteksi dini.


Berbahayakah Miom bagi Kehamilan?

22 jam lalu

Ilustrasi Miom atay Mioma. shutterstock.com
Berbahayakah Miom bagi Kehamilan?

Miom adalah penyakit yang mempengaruhi kesehatan rahim pada wanita. Apakah miom menyebabkan bahaya pada kehamilan?


Kaitan Polusi Udara dan Kanker Menurut Pakar

1 hari lalu

Dampak polusi udara bukan hanya mengancam orang dewasa, tetapi juga sangat berbahaya bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak/Foto: Doc. Istimewa
Kaitan Polusi Udara dan Kanker Menurut Pakar

Pakar mengatakan polusi udara dapat menyebabkan kanker. Menurutnya, 90 persen penyebab kanker itu lingkungan, selain rokok, juga polusi udara.


Mengenal Miom: Penyebab, Gejala, dan Bahayanya

2 hari lalu

Ilustrasi sistem repoduksi wanita, rahim, PCOS (Freepik)
Mengenal Miom: Penyebab, Gejala, dan Bahayanya

Miom adalah suatu kelainan yang terjadi pada rahim wanita. Apa penyebab dan seberapa berbahaya?


Usia yang Dianjurkan Dokter untuk Periksa Kanker Prostat

3 hari lalu

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Usia yang Dianjurkan Dokter untuk Periksa Kanker Prostat

Pakar menyarankan laki-laki menjalani pemeriksaan kanker prostat saat berusia 50 tahun atau lebih dini bila memiliki riwayat keluarga serupa.


Begini Kanker Ginjal Didiagnosis dan Diobati, Pria Berisiko 2 Kali Lipat Dibandingkan Wanita

4 hari lalu

ilustrasi kemoterapi (pixabay.com)
Begini Kanker Ginjal Didiagnosis dan Diobati, Pria Berisiko 2 Kali Lipat Dibandingkan Wanita

Kanker ginjal paling sering terjadi pada orang berusia antara 65 dan 74 tahun. Pria diklaim berisiko dua kali lipat dibandingkan wanita.


Mengenal Jenis dan Stadium Kanker Ginjal seperti yang Dialami Vidi Aldiano

4 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Mengenal Jenis dan Stadium Kanker Ginjal seperti yang Dialami Vidi Aldiano

Vidi Aldiano, penyanyi berusia 33 tahun sudah berjuang melawan kanker ginjal sejak 2019. Ini penjelasan jenis dan stadium kanker ginjal.


Deretan Tes untuk Mendiagnosis Sarkoma Tulang

5 hari lalu

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Deretan Tes untuk Mendiagnosis Sarkoma Tulang

Sarkoma tulang merupakan salah satu jenis kanker yang memerlukan berbagai pemeriksaan untuk diagnosis yang akurat.


Vidi Aldiano Sejak 2019 Berjuang Lawan Kanker Ginjal, Ini Gejala dan Penyebabnya

5 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dipeluk ibunya saat menjalani pengobatan kanker, Senin, 18 September 2023. (Instagram/@vidialdiano)
Vidi Aldiano Sejak 2019 Berjuang Lawan Kanker Ginjal, Ini Gejala dan Penyebabnya

Vidi Aldiano sudah berjuang melawan kanker ginjal sejak 2019. Apa gejala dan penyebab kanker ginjal?


Bedakan Gejala Kanker Ginjal dan Masalah Lain yang Terasa di Pinggang

5 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Bedakan Gejala Kanker Ginjal dan Masalah Lain yang Terasa di Pinggang

Nyeri di pinggang pertanda kanker ginjal, batu ginjal, atau bahkan encok sulit dibedakan. Bagaimana memastikannya?