TEMPO.CO, Jakarta - Retinol dikenal sebagai bahan utama untuk perawatan kulit anti penuaan. Namun, mereka yang telah mencobanya kadang merasakan efeknya seperti kulit yang menjadi lebih kerung kadang mengelupas dan iritasi. Banyak orang dapat mentolerir bahan ini, tapi retinol tidak bisa digunakan semua orang terlebih pemilik kulit sensitif. Pilihan lainnya adalah bakuchiol. Dikenal sebagai retinol alami, bahan anti-penuaan yang berasal dari tumbuhan ini cukup aman digunakan kulit sensitif.
Masih banyak pertanyaan seputar bakuchiol, retinol, dan perbedaan sebenarnya antara kedua bahan anti penuaan ini. Selain itu bagaimana memilih yang terbaik di antara kedua bahan ini untuk kulit Anda.
Retinol
Retinol adalah turunan vitamin A. "Ini digunakan dalam perawatan kulit untuk merangsang produksi kolagen, memperbaiki tampilan garis-garis halus dan kerutan, dan memperbaiki pigmentasi," jelas dokter kulit Elyse Love.
Lebih lanjut, dokter kulit Dendy Engelman, menjelaskan bahwa retinol bekerja sebagai bahan anti penuaan karena merupakan bahan komunikasi sel yang memiliki kemampuan untuk terhubung ke hampir semua reseptor sel kulit. dan memberitahunya untuk berperilaku seperti sel kulit yang sehat dan lebih muda. Selain sebagai bahan anti-penuaan, Dr Engelman juga menyebutnya sebagai antioksidan kuat yang dapat menghentikan proses kerusakan akibat radikal bebas yang menyebabkan kerutan dan tanda-tanda penuaan lainnya.
Retinol tersedia dalam produk yang dijual bebas serta yang diresepkan. Dr. Engelman mengatakan bahwa yang dijual bebas dapat memakan waktu hingga enam bulan untuk menunjukkan hasil sementara retinol yang diresepkan dapat memiliki efek hanya dalam beberapa minggu. Namun, pemakaiannya tentu sesuai saran dokter kulit.
Seperti disebutkan sebelumnya, orang yang menggunakan retinol biasanya mengalami periode penyesuaian di mana kulit mereka menyesuaikan diri dengan kekuatan bahan. “Jika dimulai terlalu cepat atau terlalu kuat, retinol dapat menyebabkan iritasi kulit berupa kemerahan, mengelupas, terbakar, bau, dan kering,” lanjut Dr. Love. "Untuk alasan ini, hanya lapisan tipis retinol yang harus diterapkan, dan itu harus dimulai tiga kali seminggu."
Setelah penggunaan yang teratur dan konsisten, Amda dapat secara perlahan meningkatkan frekuensi penggunaan produk retinol mereka, hingga setiap malam. "Setelah mentoleransi setiap malam, kekuatan retinol dapat ditingkatkan sesuai toleransi dan keinginan," katanya. "Lapisan tipis akan selalu cukup untuk produk."
Dr Engelman menambahkan bahwa retinol dapat membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari. Karena itu, pastikan untuk menggunakan tabir surya setiap hari dan aplikasikan kembali setiap dua jam untuk mencegah iritasi.
Sementata cara pemakaiannya, pastikan kulit Anda telah dibersihkan dan dikeringkan sebelum aplikasi. Kemudian, Dr. Love mencatat bahwa retinol harus digunakan secara eksklusif pada malam hari. Dia mengatakan untuk menggunakan produk seukuran kacang polong, dan mulai dengan menggunakannya dua hingga tiga kali seminggu. Seiring waktu, penggunaannya dapat ditingkatkan karena kulit membangun toleransinya terhadap retinol. "Banyak orang hanya akan mentoleransi retinol tiga sampai lima kali seminggu, dan itu tidak masalah," tambah Dr. Love.
Setelah Anda mengoleskan retinol, lanjutkan dengan pelembab — tetapi hati-hati dengan bahan-bahan yang mengiritasi. Dr. Engelman mengatakan bahwa benzoil peroksida dan asam AHA dan BHA berpotensi mengiritasi kulit karena merupakan eksfolian.
Bakuchiol
"Bakuchiol adalah alternatif alami untuk retinol, ditemukan pada tanaman tertentu, yang telah terbukti memiliki efek perbaikan kulit yang serupa dengan retinol," jelas Dr. Love. Tanaman yang dimaksud adalah Psoralea Corylifolia, dan bakuchiol diekstraksi dari bijinya.
"Bakuchiol memiliki sejarah dalam pengobatan untuk meredakan ruam, meredakan kemerahan, dan menyembuhkan luka," tambah Dr. Engelman. "Dalam perawatan kulit, ia bertindak mirip dengan retinol dan telah terbukti meningkatkan regulasi dan merangsang kolagen, juga berfungsi sebagai anti-inflamasi dan antioksidan."
Saat menggunakan bakuchiol, Dr. Love mengatakan orang dapat melihat efeknya dalam waktu sekitar enam minggu jika mereka menggunakan bahan tersebut dua kali sehari. Untuk perubahan dramatis, Dr. Engelman berbagi bahwa sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam International Journal of Cosmetic Science menguraikan bahwa menerapkan bakuchiol dua kali sehari selama 12 minggu menghasilkan peningkatan yang signifikan pada garis dan kerutan, pigmentasi, elastisitas, dan kekencangan.
Bakuchiol hampir ditoleransi secara universal dengan sedikit insiden iritasi, kata Dr. Love. Namun, untuk orang dengan kulit yang sangat sensitif, Dr. Engelman mengatakan efek samping yang mirip dengan retinol mungkin dialami.
Meskipun bakuchiol jauh lebih lembut daripada retinol, Dr. Engelman tetap merekomendasikan untuk melakukan uji tempel pada kulit Anda untuk mengetahui bagaimana reaksinya sebelum mengaplikasikannya ke seluruh wajah Anda. Jika semuanya berhasil, Dr. Love mengatakan Anda dapat mulai menggunakannya dua kali sehari sejak awal. "Ini juga dapat digunakan setiap pagi dan malam bagi mereka yang mampu mentolerir retinol," katanya. "Bagi mereka yang menggunakan retinol setiap malam, dapat digunakan di pagi hari untuk melengkapi hasil retinol."
Cara memilih antara retinol atau bakuchiol
Karena bakuchiol dan retinol adalah bahan anti penuaan, Dr. Engelman mengatakan keduanya akan bekerja pada kulit dewasa dan penuaan. Namun, ada faktor lain yang ikut berperan, seperti sensitivitas dan apakah kulit Anda rentan terhadap jerawat atau tidak.
Dr Love mengatakan karena retinol adalah salah satu bahan yang paling banyak dipelajari dalam perawatan kulit, dia merekomendasikan bagi mereka yang dapat mentolerirnya. Dr Engelman mengatakan untuk memperhatikan kulit dan bagaimana bereaksi terhadap retinol. Jika kulit Anda menjadi terlalu bersisik, sensitif atau merah, bisa jadi Anda menggunakan dosis yang terlalu tinggi atau penggunaan yang terlalu sering. Jika demikian, Anda dapat memilih produk dengan dosis retinol yang lebih rendah, mengurangi frekuensinya, atau memilih bakuchiol sebagai gantinya.
Orang dengan kulit super sensitif atau rentan terhadap iritasi harus berhati-hati dengan memilih bakuchiol sejak awal. "Sifat antibakteri bakuchiol sangat bagus untuk mereka yang memiliki jerawat atau kulit berminyak, dan sifat anti-inflamasi membuatnya sempurna untuk mereka yang memiliki kulit sensitif," tambah Dr. Engelman. Plus, Dr. Love mengatakan bahwa itu juga bagus untuk mereka yang menderita rosacea, dermatitis perioral, atau eksim yang tidak dapat mentolerir retinol.
INSTYLE
Baca juga: Retinal Retinoid Versi Baru Ini Bedanya dengan Retinol dan Khasiat untuk Kulit
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.