Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Mudah Membuat Terasi Udang

image-gnews
Terasi. Foto : Shutterstock
Terasi. Foto : Shutterstock
Iklan

Udang rebon. Foto : Shutterstock

Sedangkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui laman resminya membagikan cara membuat terasi sebagai berikut: 

  1. Siapkan bahan dan alat, yaitu udang rebon, garam, dan tepung terigu. Alatnya adalah lumpang dan alu, penggiling adonan, dan tempat penjemuran. 
  2. Cuci udang rebon hingga bersih dan keringkan di bawah sinar matahari langsung hingga kering. Berdasarkan instruksi BPOM, pengeringan dilakukan selama 2-3 hari. 
  3. Campur udang kering dengan bahan lain, tepung terigu dan garam sambil diremas-remas. Udang akan ikut hancur saat diremas karena sudah kering sempurna. Jika ingin lebih halus bisa ditumbuk dengan lumpang dan alu sebelum dicampur dengan tepung. 
  4. Tambahkan sedikit air pada campuran itu sambil terus diaduk hingga membentuk adonan yang padat. 
  5. Adonan yang telah padat dibentuk menjadi lempengan dan dijemur selama 3-4 hari. 
  6. Lempengan yang telah dijemur ditumbuk kembali dan diberikan air agar semakin menggumpal dan kokoh. 
  7. Lempengan dibungkus dengan plastik atau daun pisang untuk difermentasi selama 3-4 pekan pada suhu ruangan. 

Buku Harmayani dkk menyebutkan, penambahan garam berfungsi sebagai pengawet dan mengkondisikan enzim dan mikroorganisme yang tahan garam (halotoleran) dapat bereaksi dengan karakteristik produk. Sehingga semakin banyak enzim proteolitik yang dihasilkan, terasi akan semakin banyak mengandung asam amino yang dapat menambah rasa umami. Selain itu, dalam pembuatan terasi garam juga dapat memunculkan rasa yang menyerupai daging. 

Baca juga: Sejarah Terasi, Bumbu Dasar Bergizi Tinggi

TATA FERLIANA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Doenjang, Saus Fermentasi Kedelai Rahasia Kelezatan Makanan Korea di Drakor Love Next Door

16 jam lalu

Doenjang, saus fermentasi kedelai dalam makanan Korea. (Pixabay)
Doenjang, Saus Fermentasi Kedelai Rahasia Kelezatan Makanan Korea di Drakor Love Next Door

Doenjang, saus fermentasi kedelai yang sering digunakan dalam makanan Korea, sering dibahas dalam drama Korea. Salah satunya Love Next Door.


Asal Muasal Nata de Coco dan Cara Membuatnya

7 hari lalu

Nata de Coco (Wikipedia)
Asal Muasal Nata de Coco dan Cara Membuatnya

Nata de coco terbuat dari air kelapa yang difermentasi menggunakan bakteri acetobacter xylinum. Makanan ini rendah kalori dan tinggi serat.


KKP Sebut 46 Ribu Petambak Udang Terancam Kehilangan Mata Pencaharian

7 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono. TEMPO/Imam Sukamto
KKP Sebut 46 Ribu Petambak Udang Terancam Kehilangan Mata Pencaharian

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan sebanyak 46 ribu petambak udang terancam kehilangan pekerjaan karena persoalan antidumping udang.


Nilai Ekspor Udang ke Pasar Dunia 2024 Menurun

8 hari lalu

Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia Fatah Setiawan Topobroto bersama Direktur Operasional Raenhat Tiranto Hutabarat mengunjungi lokasi tambak budidaya udang di Bratasena bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero), Jumat, 28 Agustus 2020. dok. Perum Perindo
Nilai Ekspor Udang ke Pasar Dunia 2024 Menurun

KKP mencatat nilai ekspor udang Indonesia di pasar global periode Januari-Juni 2024, menurun.


Tak Cuma Segar, Ini Alasan Kita Perlu Makan Acar

10 hari lalu

Ilustrasi acar timun. Unsplash.com/Giorgio Trovato
Tak Cuma Segar, Ini Alasan Kita Perlu Makan Acar

Apakah acar baik untuk kesehatan? Jika melihat bahan-bahan yang digunakan, bisa dibilang makanan ini sehat dan sering direkomendasikan ahli gizi.


Makanan Mengandung Gula, Garam, dan Lemak akan Dikenai Cukai, GAPMMI: Tidak Ada Gunanya

22 hari lalu

Karyawan menyusun minuman kemasan di salah satu gerai Alfamart di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 20 Februari 2020. Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengenakan cukai terhadap produk plastik. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Makanan Mengandung Gula, Garam, dan Lemak akan Dikenai Cukai, GAPMMI: Tidak Ada Gunanya

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) meminta pemerintah berhati-hati dalam pengenaan cukai untuk makanan yang mengandung gula, garam, dan lemak (GGL).


Rekomendasi 7 Makanan Fermentasi yang Baik bagi Kesehatan

40 hari lalu

Ilustrasi tempe. (doctortempeh.com)
Rekomendasi 7 Makanan Fermentasi yang Baik bagi Kesehatan

Makanan fermentasi mengandung probiotik, vitamin, dan mineral yang bermanfaat untuk tubuh.


7 Pengawet Makanan yang Aman Dikonsumsi

46 hari lalu

Pekerja menyelesaikan proses pembuatan roti skala Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jakarta, Rabu, 24 Juli 2024.  Hal ini terjadi di kala bayang-bayang kredit macet di sektor UMKM kian menghantui.  TEMPO/Tony Hartawan
7 Pengawet Makanan yang Aman Dikonsumsi

Berikut beberapa daftar pengawet makanan yang aman dikonsumsi.


Inilah 7 Makanan yang Tidak Bisa Basi

48 hari lalu

Ilustrasi madu. Holliejean.com
Inilah 7 Makanan yang Tidak Bisa Basi

Dengan cara penyimpanan yang tepat dan kandungan bahannya, sejumlah makanan ini dapat bertahan selama bertahun-tahun.


Inilah Bahaya Mengonsumsi Garam Berlebihan pada Ginjal

51 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Inilah Bahaya Mengonsumsi Garam Berlebihan pada Ginjal

Konsumsi garam yang berlebihan juga dapat memiliki dampak serius pada kesehatan ginjal dan sistem kardiovaskular.