Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Pelecehan Emosional yang Kerap Dilakukan Orang Tua kepada Anak

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pelecehan tidak selalu terkait dengan kerusakan fisik, melainkan bisa tidak terlihat yaitu dalam bentuk kekerasan emosional. Meskipun tidak mungkin orang tua akan melakukan sesuatu dengan sengaja untuk menyakiti anak-anak mereka secara fisik atau mental, sering kali mereka mungkin mengatakan sesuatu atau berperilaku dengan cara yang dapat merusak keadaan emosional anak.

Tapi karena pelecehan emosional tidak sejelas kekerasan fisik, orang tua mungkin tidak memahami kerusakan yang mereka timbulkan pada pikiran anak sampai semuanya terlambat. Hal itu mungkin memiliki efek jangka panjang pada otak dan tubuh orang yang menjadi sasaran pelecehan tersebut.

Anak-anak terutama mudah dipengaruhi dan cenderung lebih sensitif, meskipun mereka tidak ekspresif seperti orang dewasa. Penelitian telah mencatat bahwa pelecehan emosional yang parah dapat sama merusaknya dengan kekerasan fisik dan dapat berkontribusi pada harga diri yang rendah dan mengakibatkan depresi. Untuk menghindari keadaan seperti itu, orang tua dapat mengidentifikasi tanda-tanda pelecehan emosional dan memperbaiki cara pengasuhhan mereka jika diperlukan.

Tanda pelecehan emosional yang dilakukan orang tua

1. Perubahan suasana hati yang ekstrem dan perilaku yang tidak terduga
Memiliki perubahan suasana hati adalah bagian dari kehidupan dan Anda selalu dapat mengurangi kelonggaran diri Anda jika Anda mengalami masa-masa yang penuh tekanan. Namun, jika kemurungan dan perilaku Anda yang tidak terduga membuat anak cemas atau takut pada, maka inilah saatnya untuk merenung.

Memarahi mereka, membuatnya kesulitan hanya karena hari Anda tidak menyenangkan seperti yang diharapkan atau membuat mereka merasa bertanggung jawab atas hal-hal yang terjadi pada Anda tidak membantu siapa pun. Sebaliknya itu hanya akan mengubah hubungan dengan anak dan membuat mereka mengalami kerusakan emosional.

2. Terlalu kritis
Ada sesuatu yang disebut kritik membangun, yang dapat bermanfaat bagi anak Anda dan membantu mereka unggul. Namun, jika Anda mendapati diri Anda melontarkan hinaan atau membuat komentar kasar dan sarkastik pada anak, maka Anda harus mundur sekarang. Membuat anak Anda menjadi sasaran kritik negatif dan rasa malu tidak akan membantu mereka tumbuh sama sekali. Itu hanya akan menurunkan harga diri mereka dan seiring waktu membuat mereka lebih meragukan potensi mereka.

Karena itu, bantu mereka mengidentifikasi kesalahan mereka, bimbing mereka untuk mengatasinya dan belajar darinya. Yang terpenting, jangan menahan pujian jika mereka melakukan hal yang benar. Ini akan memberi mereka dorongan dan mendorong mereka untuk bekerja lebih baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Suka membanding-bandingkan dengan anak lain
Membandingkan keberhasilan atau kegagalan anak Anda dengan prestasi anak-anak lain perlahan-lahan dapat menyabotase kepercayaan diri dan harga dirinya. Banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa hal tersebut juga dapat menimbulkan emosi negatif seperti kecemburuan dan persaingan yang tidak produktif. Ini bisa menjadi bentuk lain dari pelecehan mental karena anak-anak merasa dalam tekanan terus-menerus untuk tampil berlebihan dan membuktikan diri.

4. Menggunakan rasa bersalah sebagai sarana untuk memanipulasi
"Sudah kubilang," "kalau saja kamu mau mendengarkanku," "kamu seharusnya mengikuti nasihatku sebelum terlambat" - orang tua sering menggunakan frasa ini untuk mendorong anak-anak mereka agar menerima kesalahan mereka. Perilaku pasif-agresif ini membantu mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan saat berikutnya anak-anak mereka bangkit untuk melawan. Menggunakan rasa bersalah sebagai sarana untuk memanipulasi adalah taktik yang sangat tua, yang sayangnya berhasil dalam banyak kasus. Namun anak Anda mungkin merasa bertanggung jawab atas semua kesalahan, mereka cenderung merasa tidak stabil secara emosional dan bahkan mungkin merasa bahwa perasaan orang tua mereka adalah tanggung jawab mereka.

5. Menempatkan harapan yang tidak realistis
Sebagai orang tua, Anda mungkin merasa perlu mendorong anak Anda di usia muda, sehingga mereka dapat unggul ketika mereka cukup besar, tetapi menempatkan harapan yang tidak realistis dapat lebih merusak daripada kebaikan apa pun. Sementara beberapa harapan bisa positif, membantu anak Anda menetapkan tujuan, harapan yang tinggi dan tidak praktis dapat menyebabkan frustrasi, kesalahpahaman, dan bahkan ketakutan (kegagalan).

TIMES OF INDIA

Baca juga: 5 Trik Menjadi Orang Tua yang Tenang dan Santai

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Masih Buru Yandi Supriyadi Tersangka Pencabulan Anak-anak Panti Asuhan Darussalam An-nur

1 jam lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi (kanan) bersama Kapolres Metro Tangeang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho (kiri) menunjukan foto tersangka yang masuk dalam DPO saat menggelar keterangan pers terkait penetapan tersangka kasus dugaan pelecehan seksual (rudapaksa) terhadap puluhan anak Panti Asuhan Darussalam An Nur di Mapolres Metro Tangerang Kota, Tangerang, Banten, Selasa, 8 Oktober 2024. Dalam kasus tersebut polisi menetapkan 3 tersangka yakni Sudirman selaku ketua yayasan, Yusuf Bachtiar selaku pengasuh dan 1 tersangka yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Yandi Supriyadi. ANTARA/Muhammad Iqbal
Polisi Masih Buru Yandi Supriyadi Tersangka Pencabulan Anak-anak Panti Asuhan Darussalam An-nur

Polisi masih memburu pengurus yayasan panti asuhan Darussalam An'nur Yandi Supriyadi, 29 tahun.


Anak Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Palembang Dituntut Hukuman Mati Dinilai Langgar Undang-Undang

7 jam lalu

Terdakwa IS (16 tahun), otak pembunuhan dan pemerkosaan Siswi SMP di Palembang yaitu AA (13 tahun), saat dilakukan pembacaan vonis di Ruang Sidang Candra, Pengadilan Negeri Kelas I Kota Palembang. Kamis, 10 Oktober 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Anak Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Palembang Dituntut Hukuman Mati Dinilai Langgar Undang-Undang

UU Perlindungan Anak mengatur anak berhak untuk tidak dijatuhkan hukuman mati atau pidana seumur hidup.


RS Gaza Desak Israel Hentikan Perintah Evakuasi di Tengah Gempuran Militer

23 jam lalu

Petugas membawa korban tewas dari rumah sakit Kamal Adwan menyusul serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Beit Lahia di Jalur Gaza utara, 21 Mei 2024. REUTERS/Rami Zohod
RS Gaza Desak Israel Hentikan Perintah Evakuasi di Tengah Gempuran Militer

Tentara Israel memerintahkan pasien dan staf medis di tiga rumah sakit di Gaza utara untuk untuk mengosongkan fasilitas tersebut dalam waktu 24 jam.


Menteri PPPA Minta Pemda Mamuju Penuhi Hak Pemulihan Psikologis dan Pendidikan untuk 5 Anak Korban Kekerasan Seksual

1 hari lalu

Plt Menteri Sosial Muhadjir Effendy (kiri), dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga berbincang dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 11 September 2024. Rapat tersebut membahas penyesuaian rencana kerja dan anggaran Kementerian Negara/Lembaga tahun anggaran 2025 sesuai hasil pembahasan Badan Anggaran DPR RI. TEMPO/M Taufan Rengganis
Menteri PPPA Minta Pemda Mamuju Penuhi Hak Pemulihan Psikologis dan Pendidikan untuk 5 Anak Korban Kekerasan Seksual

Pendampingan psikologis membantu memulihkan diri korban kekerasan seksual dari trauma yang mendalam.


Kasus Pencabulan di Panti Asuhan Tangerang, Jumlah Korban Anak Bertambah

1 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi (kanan) bersama Kapolres Metro Tangeang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho (kiri) menunjukan foto tersangka yang masuk dalam DPO saat menggelar keterangan pers terkait penetapan tersangka kasus dugaan pelecehan seksual (rudapaksa) terhadap puluhan anak Panti Asuhan Darussalam An Nur di Mapolres Metro Tangerang Kota, Tangerang, Banten, Selasa, 8 Oktober 2024. Dalam kasus tersebut polisi menetapkan 3 tersangka yakni Sudirman selaku ketua yayasan, Yusuf Bachtiar selaku pengasuh dan 1 tersangka yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Yandi Supriyadi. ANTARA/Muhammad Iqbal
Kasus Pencabulan di Panti Asuhan Tangerang, Jumlah Korban Anak Bertambah

Polisi menyebut jumlah korban pencabulan di Panti Asuhan Darussalam An'Nur, Tangerang, bertambah menjadi delapan orang, mayoritas anak-anak.


Kurang Sreg dengan Pasangan Pilihan Anak? Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

1 hari lalu

Ilustrasi bertemu mertua. Shutterstock
Kurang Sreg dengan Pasangan Pilihan Anak? Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

Ketika anak menemukan pasangan cintanya, tak semua orang tua merasa sreg dengan pilihan anak. Apa yang harus dilakukan agar hubungan baik-baik saja?


5 Tips Meningkatkan IQ Anak

2 hari lalu

Ilustrasi Tes IQ. shutterstock.com
5 Tips Meningkatkan IQ Anak

Orang tua dapat membantu meningkatkan IQ anak melalui berbagai cara. Adapun waktu terbaik untuk meningkatkan kecerdasaan anak adalah antara usia 1 hingga 5 tahun.


4 Cara Ajarkan Anak Mandiri dan Tidak Manja

2 hari lalu

Ilustrasi anak membersihkan rumah. homeforher.com
4 Cara Ajarkan Anak Mandiri dan Tidak Manja

Mengajarkan anak untuk mandiri memang tak mudah pada awalnya. Orang tua bisa membantu anak lebih mandiri dengan cara-cara berikut.


Kasus Pencabulan Belasan Anak di Panti Asuhan Darussalam An'nur Tangerang, Donatur Yayasan Banyak Artis Terkenal

4 hari lalu

Suasana terkini Yayasan Panti Asuhan Darussalam An'nur di Kecamatan Pinang Kota Tangerang setelah dugaan pencabulan belasan anak penghuni panti itu terkuak. Bangunan megah tiga lantai itu kini dikelilingi garis polisi, Ahad 6 Oktober 2024. TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Kasus Pencabulan Belasan Anak di Panti Asuhan Darussalam An'nur Tangerang, Donatur Yayasan Banyak Artis Terkenal

"Banyak artis terkenal yang menjadi donatur yayasan ini," ujar pendamping 11 anak korban pencabulan Panti Asuhan Darussalam An'nur, Dean Desvi.


Cerita Anak Panti Asuhan Darussalam Annur Tangerang jadi Korban Sodomi oleh Pengasuhnya Selama 8 Tahun

4 hari lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak laki-laki. Shutterstock
Cerita Anak Panti Asuhan Darussalam Annur Tangerang jadi Korban Sodomi oleh Pengasuhnya Selama 8 Tahun

Selama hampir sewindu, remaja asal Bandung, Jawa Barat, ini mengalami pelecehan dan kekerasan seksual oleh ketua yayasan dan pengurus panti asuhan.