TEMPO.CO, Jakarta - Anda tentu pernah mendengar tentang catfishing dan ghosting dalam kencan online. Namun Anda harus berhati-hati dengan scammer berkedok asmara di mana seseorang akan menargetkan seseorang yang mencari cinta sebelum menekan mereka untuk mendapatkan uang.
Contoh yang bagus adalah The Tinder Swindler, sebuah film dokumenter Netflix tentang Simon Leviev, seorang penipu yang memanipulasi wanita secara emosional untuk memberinya lebih dari USD 10 juta atau Rp 145 miliar jika digabungkan. Menurut FBI, sekitar 24r ibu orang kehilangan sekitar satu miliar digabungkan pada tahun 2021 karena penipuan asmara.
Tapi itu tidak berarti orang yang ingin menjalin hubungan yang tulus dengan seseorang harus menyerah pada kencan online. Nev Schulman, host dan produser eksekutif Catfish bermitra dengan Zelle, memaparkan enam tanda Anda berurusan dengan penipu asmara.
6 tanda Anda mungkin menjalin hubungan dengan scammer romantis
1. Jika mereka berkata, "Ini darurat"
"Scammer berkedok asmara membuat segala macam cerita yang dapat dipercaya untuk menipu orang, tetapi sikap lama mereka melibatkan permohonan bantuan sambil mengklaim satu demi satu krisis keuangan atau kesehatan," kata Schulman, seperti dilansir dari laman Purewow. Dari mengalami kecelakaan hingga memiliki kerabat yang sangat sakit, penipu dengan cepat menceritakan seolah dalam kondisi darurat yang membutuhkan jumlah uang yang sangat spesifik.
Menjadi lebih jelas bahwa itu adalah penipuan jika scammer menekan Anda untuk mendapatkan uang secara konsisten dan mulai membuat Anda merasa bersalah untuk mengikuti perintah mereka. "Jangan biarkan siapa pun memaksa Anda melakukan pembayaran," Shulman menekankan. "Urgensi adalah strategi penipu yang jelas dan konsisten."
2. Cerita dan latar belakang mereka tidak cocok
Tinder Swindler mampu menciptakan persona palsu—mitra bisnis, penjaga keamanan, dan orang tua kaya—untuk memikat wanita agar memercayainya. Sangat mudah untuk mengembangkan karakter, tetapi jika ada terlalu banyak kebohongan dalam cerita mereka, jangan ambil kesempatan untuk ikut bermain. Jika situasinya tampak mencurigakan, perhatikan detail spesifik yang mereka klaim sebagai kebenaran. Schulman merekomendasikan untuk mencari jenis pekerjaan yang diklaim orang tersebut atau melakukan pencarian terbalik untuk melihat apakah pekerjaan itu benar-benar ada.
3. Mereka mulai memeras Anda
Scammer berkedok asmara melakukan pekerjaan yang baik dalam membangun kepercayaan dan menggunakannya untuk keuntungan mereka. Mereka mungkin mulai memegang barang-barang pribadi Anda dengan imbalan uang. Scammer tidak memiliki masalah mengancam dan/atau memeras Anda untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, jadi sangat penting bagi Anda untuk tidak pernah memberikan informasi pribadi kepada siapa pun, terutama seseorang yang baru Anda kenal di internet.
4. Mereka menjerat Anda ke dalam pencucian uang
Meskipun beberapa scammer mungkin tidak langsung meminta uang kepada Anda, mereka masih dapat menjerat Anda ke dalam perilaku keuangan ilegal. Jenis penipuan uang ini dapat membuat Anda bermasalah. Korban yang terjerumus ke dalam skema ini sering dicap sebagai “keledai uang” karena mentransfer atau memindahkan uang secara ilegal atas nama orang lain, jadi sekali lagi, bahkan jika scammer tidak meminta uang secara langsung, berhati-hatilah.
5. Mereka mencuri informasi pribadi Anda
Phishing—praktik penipuan mengirim email yang mengaku berasal dari perusahaan terkemuka untuk membuat individu mengungkapkan informasi pribadi seperti kata sandi dan nomor kartu kredit—adalah taktik lain untuk scammer. "Tidak ada bank yang akan menelepon atau mengirim email kepada Anda untuk informasi Anda—jadi jangan berikan itu," catat Schulman. "Hanya kirim uang ke orang yang Anda kenal dan percayai."
6. Anda belum pernah bertemu atau berbicara dengan mereka
Jika Anda tidak pernah benar-benar bertemu dengan mereka secara langsung atau berbicara di telepon melalui FaceTime atau Zoom, inilah saatnya untuk bersikap skeptis.
Jika Anda telah melihat tanda-tandanya dan Anda cukup yakin bahwa Anda berurusan dengan scammer ada beberapa hal utama yang harus dilakukan sekarang. Pertama, laporkan agar tidak ada yang mengalami masalah yang sama seperti Anda. Catat juga semua tanda bahaya yang Anda perhatikan, karena informasi itu dapat digunakan untuk menangkapnya. Jangan hanya menandai akun mereka di aplikasi kencan atau situs web, tetapi juga ke penegak hukum. Ingatlah untuk terus waspada saat Anda berkencan online dan berhati-hatilah terhadap teknik seperti bom cinta, atau mencoba memengaruhi seseorang dengan menunjukkan perhatian dan kasih sayang yang berlebihan.
Baca juga: Perempuan Rentan jadi Korban Love Scam, Kenali Modus dan Karakter Pelaku
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.