TEMPO.CO, Jakarta - Saat memulai hari dengan sarapan seimbang, yang mengandung banyak protein, karbohidrat sehat, dan campuran vitamin dan mineral yang tepa, tubuh akan bekerja dengan maksimal. Pada dasarnya, mengatur diri untuk kesehatan fisik yang ideal, ketajaman mental, dan tingkat energi yang stabil.
Sebaliknya, ketika melewatkan sarapan, ada risiko masalah baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin tidak diketahui tentang melewatkan sarapan.
1. Metabolisme melambat
Pernah merasa tidak lapar meski sudah seharian tidak makan, tetapi makan sedikit bikin merasa lapar lagi? Itu karena makan meningkatkan metabolisme untuk hari itu, menurut sebuah penelitian di The Journal of Nutrition. Mereka menyimpulkan bahwa sarapan sebagai makanan terbesar dalam sehari mencegah penambahan berat badan.
Di pagi hari, tubuh paling efisien dalam mengeluarkan insulin, mencerna makanan, dan proses lainnya di pagi hari setelah istirahat malam yang baik. Menunda makan berarti menunda memulai proses sehat ini.
2. Merasa lebih lapar
Sarapan yang sehat tidak hanya memberi energi dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk memulai hari, tetapi juga dapat menstabilkan kadar gula darah untuk mencegah rasa lapar dan iritabilitas terkait sepanjang hari, kata Mary Stewart, ahli gizi dan pendiri Cultivate Nutrition, dalam artikel Yahoo baru-baru ini. Dengan tidak sarapan, tubuh akan mengalami fluktuasi gula darah dan merasa ingin makan apa saja.
3. Penambahan berat badan
Studi menemukan bahwa makan sebagian besar kalori harian seseorang di pagi hari adalah cara terbaik untuk menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan yang stabil, menurut laporan Life Hack. Di sisi lain, makan makanan yang lebih besar lebih dekat dengan waktu tidur berkorelasi dengan penambahan berat badan.
4. Sistem kekebalan tubuh melemah
Semakin kuat dan berenergi tubuh, semakin kuat pula sistem kekebalan tubuh. Sarapan yang sehat dapat menumbuhkan respons kekebalan yang kuat dan sehat ketika bersentuhan dengan segala jenis bakteri atau virus. Seperti yang kami laporkan sebelumnya, "Masa puasa tampaknya memicu kerusakan sel dan tubuh perlu diberi makan secara teratur untuk menjaga tingkat sel kekebalan yang sehat untuk melawan infeksi dan meningkatkan aksi sel-sel tempur (sel-T) dalam tubuh," jelas Tehzeeb Lalani, ahli gizi dari Scale Beyond Scale.
5. Rambut rontok
Kebiasaan melewatkan sarapan dapat menyebabkan rambut rontok, kata The Health Site. Itu karena asupan protein yang tidak mencukupi di pagi hari membatasi kemampuan tubuh untuk memproduksi keratin, bahan pembangun rambut dan kuku. Tanpa sarapan kaya protein di pagi hari, rambut akan mengalami kerontokan dan tumbuhnya lebih sedikit.
6. Stres melonjak
Sebuah penelitian terhadap wanita berusia 18-45 tahun menunjukkan peningkatan kadar kortisol di antara orang yang melewatkan sarapan. Kortisol sering disebut "hormon stres," kata Mayo Clinic. Hormon ini dapat menjadi bahan kimia alami yang vital, meningkatkan kandungan glukosa dalam aliran darah dan meningkatkan tingkat energi, rasa kesadaran, dan bahkan kemampuan tubuh untuk memperbaiki sel-sel yang rusak, kelebihan dalam kehidupan sehari-hari dapat membuat tubuh merasa lelah, mudah tersinggung, bingung , depresi, dan, dan stres.
EATTHIS
Baca juga: 4 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Sarapan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.