TEMPO.CO, Jakarta - Gula darah tinggi atau hiperglikemia adalah kondisi yang paling sering dialami oleh penderita diabetes. Namun, di masa awal mengidap penyakit ini, kebanyakan orang tidak langsung menyadarinya.
Pakar diet yang aktif mengedukasi publik tentang diabetes, Amy Hess-Fischl, mengatakan bahwa cara termudah untuk mencegah hiperglikemia adalah dengan mengontrol diabetes. "Itu termasuk mengetahui gejala awal, tidak peduli seberapa halusnya. Ingat, ada banyak aspek perawatan diabetes yang dapat dikendalikan," kata dia, dikutip dari eatthis.com
Berikut lima tanda gula darah tinggi menurut dokter.
1. Haus dan lapar berat
Rasa haus dan lapar yang meningkat adalah tanda umum gula darah tinggi. "Sebanyak apa pun kamu minum, rasanya seperti masih dehidrasi. Jaringan tubuh sebenarnya mengalami dehidrasi ketika terlalu banyak glukosa (gula) dalam darah," kata Amy dan Lisa M. Leontis, praktisi perawatan. "Tubuh menarik cairan dari jaringan untuk mencoba mengencerkan darah dan melawan glukosa yang tinggi, sehingga jaringan akan mengalami dehidrasi dan mengirim pesan bahwa kamu perlu minum lebih banyak. Ini juga terkait dengan peningkatan buang air kecil," kata dia.
Bahkan setelah kamu makan, orang yang mengalami gula darah tinggi mungkin masih merasa sangat lapar. Itu karena otot tidak mendapatkan energi yang mereka butuhkan dari makanan; resistensi insulin tubuh mencegah glukosa memasuki otot dan menyediakan energi. "Oleh karena itu, otot dan jaringan lain mengirimkan pesan 'lapar', mencoba untuk mendapatkan lebih banyak energi ke dalam tubuh," kata Amy.
2. Urine berbau manis
Urine berbau manis adalah tanda gula darah terlalu tinggi, para ahli memperingatkan. "Biasanya, jumlah gula yang keluar dari tubuh melalui urine tidak terdeteksi," kata Matthew Goldman. "Namun, jika kadar gula darah cukup tinggi, gula mulai meninggalkan aliran darah melalui ginjal dan memasuki urine," kata dia.
3. Penglihatan buram
Jika mengalami masalah dengan penglihatan, itu bisa menjadi tanda hiperglikemia. “Sebanyak satu dari empat orang dewasa usia kerja (mereka yang berusia awal 20-an hingga awal 60-an) memiliki diabetes tipe 2, tetapi mereka tidak mengetahuinya,” kata dokter mata Yu-Guang He. "Jadi, kamu bisa bayangkan keterkejutan mereka ketika melihat saya, seorang dokter mata, untuk penglihatan kabur atau eye floaters, dan kami memberikan rujukan untuk memeriksakan diabetes. Pasien dengan diabetes tipe 2 memiliki risiko lebih tinggi untuk penyakit mata diabetes, seperti retinopati diabetik dan edema makula diabetik (DME)," kata dia.
4. Kelelahan
Menurut Diabetes Care Canada, fluktuasi kadar gula darah dapat menyebabkan kelelahan. “Ketika gula darah terlalu tinggi, misalnya, darah tidak dapat bersirkulasi secara efisien dan sel-sel tubuh tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk berfungsi secara optimal, dapat menyebabkan peradangan sel yang disebut monosit ke dalam otak menyebabkan kelelahan. Demikian pula, jika gula darah terlalu rendah, sel-sel tidak mendapatkan cukup bahan bakar untuk bekerja dengan baik, yang mempengaruhi tingkat energi."
5. Penurunan berat badan
Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan tidak boleh diabaikan karena itu bisa jadi tanda gula darah tinggi. Jika badan sudah kurus, ahli endokrinologi Kevin Pantalone mengatakan kemungkinan kemungkinan diabetes sudah diidap sekitar lima tahun. "Mereka bisa mengalami penurunan berat badan yang berlebihan atau sangat lelah untuk buang air kecil sepanjang malam."
EATTHIS.COM
Baca juga: Apakah Buah Bisa Menyebabkan Lonjakan Kadar Gula Darah?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.