Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Langkah Meningkatkan Kecerdasan Emosional Sehari-hari

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi wanita. Freepik.com/Wayhomestudio
Ilustrasi wanita. Freepik.com/Wayhomestudio
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kecerdasan emosional yang sehat dapat memberi Anda kegembiraan dan kepuasan yang lebih besar dalam hidup Anda sendiri. Hal tersebut juga memberikan kekuatan untuk meningkatkan kualitas hubungan Anda. Sebenarnya, dengan begitu banyak perubahan dan kekacauan di dunia, kecerdasan emosional adalah kualitas terbaik yang kita semua butuhkan. Namun, kecerdasan emosional tidak diberikan, Anda harus berusaha untuk mempertahankannya sepanjang hidup. 

Ada lima aspek inti dari kecerdasan emosional, yaitu pengetahuan diri, kontrol diri, keterampilan sosial, empati, dan motivasi pribadi untuk pertumbuhan diri. Kedalaman dan keluasan komponen kunci ini mungkin tampak menakutkan, tetapi meningkatkan kecerdasan emosional Anda tidak perlu rumit. Psikolog klinis, Carla Marie Manly, memiliki metode sederhana untuk mempertahankan kecerdasan emosional. 

"Metodenya adalah proses "1-2-3" yang sederhana. Saat situasi muncul dalam hidup yang memunculkan pikiran dan perasaan tidak nyaman seperti kemarahan, kejengkelan, atau kebingungan, secara mental jalankan tiga langkah ini," ujarnya seperti dilansir dari laman Mind Body Green. "Meskipun prosesnya mungkin terasa asing pada awalnya, itu akan menjadi sifat kedua dengan kesabaran, latihan, dan ketekunan.

Berikit ini langkah-langkah metode 1-2-3 untuk meningkatkan kecerdasan emosional Anda

1. Lihat ke dalam untuk memahami apa yang Anda inginkan dan pantas Anda dapatkan.

Langkah pertama ini, yang cenderung meningkatkan komponen kecerdasan emosional dari pengetahuan diri, pengendalian diri, dan motivasi pertumbuhan diri, berfokus pada refleksi diri.

Misalnya, jika Anda merasa sangat terjebak dalam hubungan romantis, Anda mungkin sangat bingung sehingga tidak tahu apa yang benar-benar Anda inginkan atau pantas dapatkan. Untuk mengungkap situasi dan membuat keputusan yang cerdas secara emosional tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya, Anda harus terlebih dahulu memberi ruang untuk refleksi diri. 

Semakin banyak ruang yang Anda buat untuk pengalaman Anda sendiri, semakin banyak pengetahuan diri yang akan Anda peroleh. Jadi, ketika Anda berhenti sejenak untuk refleksi diri, biarkan pikiran dan perasaan Anda mengalir. Anda mungkin perlu mengulangi proses ini beberapa kali sebelum mendapatkan kejelasan yang Anda inginkan dan butuhkan.

2. Lihatlah ke luar diri Anda untuk mengevaluasi pro dan kontra

Langkah kedua ini memupuk area kecerdasan emosional yang penting dari keterampilan sosial, empati, pengendalian diri, dan pertumbuhan diri secara keseluruhan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Evaluasi pro dan kontra dari keputusan Anda sambil mempertimbangkan orang-orang di sekitar Anda, selain diri Anda sendiri. Ketika Anda melambat untuk menilai bagaimana pikiran dan tindakan Anda dapat memengaruhi kehidupan Anda sendiri dan kehidupan orang lain, Anda meningkatkan kemampuan Anda untuk membuat keputusan yang sehat. Selain itu, bagi mereka yang cenderung menyenangkan orang atau lebih berorientasi pada diri sendiri, langkah ini meningkatkan keseimbangan dan kesadaran umum.

Misalnya, jika Anda sangat ingin meninggalkan pekerjaan yang tidak memuaskan tetapi takut mengecewakan atau membuat orang lain kesal, langkah ini membantu Anda mempertimbangkan pro dan kontra situasi secara keseluruhan. Kesulitan cenderung muncul jika Anda hanya berfokus pada kesenangan orang atau jika Anda mengikuti agenda Anda sendiri tanpa empati terhadap orang lain. Saat Anda berhenti sejenak untuk mengevaluasi gambaran keseluruhan dari sikap netral, Anda mendapat manfaat dari perspektif yang cenderung lebih seimbang dan objektif. 

3. Buat keputusan yang sehat dan sangat disadari

Mempelajari cara membuat keputusan yang ideal bisa jadi menantang. Langkah terakhir ini memanfaatkan dan mengasah kelima komponen kecerdasan emosional untuk membantu Anda membuat pilihan yang benar-benar tepat bagi Anda dan orang-orang di dunia Anda, yang merupakan inti dari kecerdasan emosional. Pengetahuan diri, pengendalian diri, keterampilan sosial, empati, dan motivasi Anda untuk pertumbuhan diri akan bermanfaat saat Anda mengerjakan langkah ini.

Setelah bergerak melalui dua langkah pertama yang membantu Anda memahami dan menyeimbangkan keinginan Anda dengan gambaran yang lebih besar, Anda akan merasa lebih baik mengetahui bahwa keputusan akhir Anda didasarkan pada refleksi diri yang sehat dan kesadaran keseluruhan. Misalnya, jika Anda telah berurusan dengan anggota keluarga yang sulit, refleksi diri Anda tentang apa yang Anda butuhkan (diselesaikan pada Langkah 1) dikombinasikan dengan proses evaluatif Anda tentang bagaimana semua pihak akan terpengaruh (diselesaikan pada Langkah 2) mungkin membawa Anda pada keputusan bahwa Anda perlu menetapkan batasan yang sehat yang melayani Anda dan hubungan Anda dalam jangka panjang.

Ketika Anda menerapkan metode 1-2-3 ini untuk meningkatkan kecerdasan emosional Anda akan melihat bahwa Anda merasa lebih membumi dan kurang reaktif dari waktu ke waktu. Dan, tentu saja, semua keputusan besar dan kecil yang memengaruhi kualitas hidup Anda tidak akan terasa seperti rintangan yang menantang dan lebih seperti inti pertumbuhan diri.

Baca juga: 5 Cara Sederhana untuk Mengetahui Kecerdasan Emosional Seseorang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

3 jam lalu

Ilustrasi pasangan. dailymail.co.uk
Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

Merasa terjebak dalam hubungan tak bahagia? Berikut tanda Anda harus mengakhiri hubungan karena sudah tak mungkin diperbaiki.


5 Hal yang Diperhatikan Calon Pasangan saat Kencan Pertama

8 hari lalu

Ilustrasi kencan (pixabay.com)
5 Hal yang Diperhatikan Calon Pasangan saat Kencan Pertama

Pakar hubungan menyebutkan hal-hal yang lebih perlu dipikirkan saat kencan pertama demi kelanjutan yang lebih diharapkan dengan calon pasangan.


Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

12 hari lalu

Ilustrasi hadiah (Pixabay.com)
Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

Tak semua hadiah yang diterima seperti yang diharapkan atau bahkan kita sama sekali tak suka barang yang diberikan. Apa yang harus dilakukan?


PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

12 hari lalu

Musyawarah Nasional ke-6 Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII), menyepakati Akhmad Muqowam sebagai Ketua Umum dan Hanif Dhakiri sebagai Sekretaris Jenderal IKA PMII periode 2018-2023. | Istimewa
PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.


Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

13 hari lalu

Pasangan paruh baya berjalan bergandengan di bawah pohon saat musim gugur di Sheffield Park Garden, Haywards Heath, Inggris, Senin 20 Oktober 2014. REUTERS/Luke MacGregor
Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

Membangun hubungan baru di umur yang sudah tidak muda atau usia paruh baya punya tantangan unik tersendiri. Berikut hal yang perlu dipahami.


Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Hubungan Sekarang, Cek Dampaknya

14 hari lalu

Ilustrasi wanita meminta maaf pada kekasih/pacar/pasangan. shutterstock.com
Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Hubungan Sekarang, Cek Dampaknya

Trauma yang tersisa berisiko merusak hubungan dan bedampak pada kemampuan untuk memilih secara emosional seseorang dalam hidupnya.


Ragam Pemicu Pria Memutus Cinta, Tak Suka Dikekang dan Dikuasai

15 hari lalu

Ilustrasi pasangan putus. shutterstock.com
Ragam Pemicu Pria Memutus Cinta, Tak Suka Dikekang dan Dikuasai

Seperti juga perempuan, laki-laki pun punya banyak alasan untuk memutus hubungan cinta. Berikut di antaranya.


Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

17 hari lalu

Ilustrasi bos dan karyawan. Foto: Freepik.com
Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

Bos jatuh hati pada bawahannya namun tak menunjukkannya dengan terang-terangan dengan alasan profesionalisme. Cek tanda berikut.


Kualitas yang Diharapakan dari Pasangan, Tak Cuma Sekedar Penampilan Fisik

18 hari lalu

Ilustrasi pasangan. Shutterstock
Kualitas yang Diharapakan dari Pasangan, Tak Cuma Sekedar Penampilan Fisik

Berikut hal-hal yang bisa menjadi daya tarik seseorang lebih dari sekedar penampilan fisik dan akan membuat hubungan bertahan lebih lama.


Ide Kencan dengan Pasangan Introvert, Tenang dan Penuh Keakraban

19 hari lalu

Ilustrasi pasangan kencan. Foto: Unsplash.com/Nathan Dumlao
Ide Kencan dengan Pasangan Introvert, Tenang dan Penuh Keakraban

Tak seperti orang ekstrovert yang bisa kencan di mana pun, pasangan introvert lebih suka tempat yang tenang dan jauh dari keramaian. Berikut idenya.