TEMPO.CO, Mataram – Sebanyak 15 peselancar perempuan berselancar di pantai Tanjung Aan, Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, dengan mengenakan kebaya dan kain batik. Selama sekitar 90 menit mereka menerjang ombak dan tubuhnya berayun di atas papan seluncur.
Pimpinan kelompok peselancar perempuan itu, Shilla, 50 tahun, mengatakan sengaja mengajak rekan-rekannya berselancar dengan memakai kebaya dan kain batik untuk memperingati Hari Kartini. Sejak 2019, mereka rutin menggelar Kartini Goes Surf 2022 setiap 21 April.
Perempuan asal Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, itu bersama teman-temannya melakukan paddle (mendayung papan selancar) arah kanan dari bukit Batu Kotak menuju titik tengah, tempat dimulainya surfing. Aksi ini diikuti oleh seorang peselancar muda bernama Cahaya yang berusia 11 tahun.
"Kami memperingati Hari Kartini sebagai hari lahir pejuang perempuan Indonesia," kata Shilla pada Kamis, 21 April 2022. Mengenai pengalaman berselancar dengan mengenakan kebaya dan kain batik, dia mengatakan, agak sulit terutama ketika melakukan paddle dan saat hendak berdiri.
Shilla (berkebaya biru), pemimpin Lombok Surfer Girl Club mengajak rekan-rekannya memperingati Hari Kartini dengan mengadakan Kartini Goes Surf 2022 di Pantai Tanjung Aan, Mandalika, Lombok, NTB. Dok. Sandika Irawan
"Berselancar dengan memakai kebaya menjadi bukti bahwa kami juga bisa menari di atas ombak," ujarnya seraya berkata ombak saat itu cukup bagus untuk berselancar. Shilla mengaku terinspirasi oleh Kartini untuk memperjuangkan emansipasi perempuan Indonesia, terutama agar bisa berselancar seperti para wisatawan.
Perempuan yang tinggal di Lombok sejak 2009 itu mengatakan, perempuan Indonesia memiliki tempat terindah dan tepat untuk berselancar. Hanya saja, jumlah peselancar perempuan Indonesia belum banyak. Berbagai "ketakutan" menghantui perempuan untuk berselancar, misalkan takut terbawa ombak atau khawatir kulitnya menjadi hitam. Hal-hal seperti ini pada akhirnya menjadi stigma kalau kegiatan berselancar itu cocok untuk laki-laki.
"Saya mengajak perempuan untuk mengesampingkan stigma itu," kata Shilla yang bersuamikan pria Australia ini. "Saya ingin perempuan Indonesia enjoy berselancar dan bisa mendunia melalui surfing."
Ketua Masyarakat Sadar Wisata Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Sandika Irwan mengatakan, Kartini Goes Surf 2022 adalah kegiatan yang seru untuk memperingati Hari Kartini. "Kartini itu inspirasi supaya perempuan lebih mandiri. Termasuk melalui surfing, jangan takut belajar dan tak perlu takut hitam," ujarnya.
Baca juga:
Hari Kartini, Wanda Hamidah hingga Veronica Tan Tulis Pesan untuk Para Wanita
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.