TEMPO.CO, Jakarta - Hari Kartini yang diperingati setiap 21 April menjadi momen untuk mengenang perjuangan Kartini untuk untuk perempuan. Sosok pahlawan nasional dari Jepara, Jawa Tengah, itu dikenal sebagai pejuang kesetaraan yang membuat perempuan bisa memperoleh hak yang sama dengan laki-laki, terutama pendidikan, di masa itu.
Perjuangan Kartini belum selesai. Banyak hal yang masih perlu diusahakan untuk mencapai kesetaraan. Sejumlah figur publik memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan pesannya untuk para perempuan.
1. WandaHamidah
Wanda Hamidah bicara tentang perempuan merdeka. Dalam unggahannya di Instagram, aktris dan politikus ini membagikan foto hitam putihnya dan menuliskan bahwa setiap perempuan merdeka menjadi versi terbaik dirinya sendiri.
“Bukan versi apa yang orang lain inginkan lain atas diri kamu. Kemukakan pendapat kamu, berargumentasi dan bertahanlah. Kejar apa yang kamu cita-citakan. The sky has no limit. Jiwamu, ragamu adalah milikmu seutuhnya. Mau berkarir , mau berumah tangga saja atau menjalani keduanya.. pilihanmu. Mau menikah atau tidak menikah.. keputusanmu.
Mau punya anak atau tidak punya anak..hakmu. Karena tubuhmu yang merasa. Merdeka sejak dalam pikiran, Selamat Hari Kartini,” tulis dia di akun Instagramnya.
2. Reisa Broto Asmoro
Reisa Broto Asmoro mengunggah fotonya di depan Istana Negara. Dokter yang juga juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 itu tampak mengenakan pakaian serba hitam, dengan aksesori syal dan kalung, serta masker.
Di keterangan unggahan, dia mengutip ucapan Kartini yang paling dia sukai, "Kita dapat menjadi manusia sepenuhnya, tanpa berhenti menjadi wanita sepenuhnya."
“Ada banyak cerita perjuangan perempuan untuk mengaktualisasikan diri dan berperan sebagai manusia yang bermanfaat bagi lingkungan dan sesama. Selamat hari Kartini para Perempuan Indonesia yang Tangguh,” tulis dia.
3. Veronica Tan
Melansir akun Instagramnya, aktivis dan pegiat UMKM ini mengunggah tulisan berlatar hitam yang menyoroti tentang perempuan berdaya. Veronica Tan mengatakan bahwa saat ini perempuan lebih mudah berkarya dan mengaktualisasikan diri, namun akan lebih baik jika semua dimulai dengan pikiran positif.
“Jika matamu selalu positif, maka engkau akan melihat dunia ini indah… Jika lidahmu selalu berkata baik, maka dunia akan mencintaimu…Di saat kita sebagai perempuan sudah lebih mudah untuk bisa berkarya dan bebas mengaktulisasikan diri kita, tetaplah ingat bahwa kita adalah perempuan yang terlahir memiliki cinta, kasih & empati. Selamat Hari Kartini 2022,” tulis dia.
4. Najelaa Shihab
Beda dengan yang lain, pegiat pendidikan Najelaa Shihab mengunggah tulisan panjang tentang normalisasi cuti bagi ayah. Menurut dia, Hari Kartini jadi momen yang tepat untuk berbicara tentang hal itu karena terkait dengan kesetaraan.
“Isu ke-perempuan-an, bukan berarti tak berkaitan dengan ke-laki-laki-an. Pelibatan selalu esensial dalam perjuangan kesetaraan. #harikartini juga bukan peringatan tahunan dimana kita hanya bernarasi tentang pengalaman perempuan yang terisolasi atau di masa lalu dan tak relevan lagi. Refleksi hari ini, justru harus kita gunakan untuk mempercakapkan stigma berkait gender yang luas dan bisa dilawan, demi perbaikan keadaan untuk anak (perempuan dan laki-laki), sampai puluhan tahun nanti. Cuti bagi ayah, adalah salah satu praktik yang sangat perlu kita kuatkankan bersama!” tulis dia di keterangan.
Dalam tulisan Hari Kartini yang diunggah, Najelaa mengungkap alasan mengapa cuti ayah dibutuhkan. Menurut dia, kelahiran anak membutuhkan waktu untuk beradaptasi mengelola emosi dalam menghadapi bayi dan memulai peran mengasuh bagi semua laki-laki. Sayangnya, masih banyak laki-laki yang menyembunyikan kebutuhannya karena khawatir dengan stigma.
Baca juga: Hari Kartini, Menteri PPPA Bintang Puspayoga: Jaga Semangat Kartini di Hatimu
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.