TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan yang baru melahirkan perlu memperhatikan pola makan. Selain untuk membantu memulihkan tubuh dari persalinan dan kembali ke berat badan sebelum hamil, makanan dengan nutrisi yang tepat juga diperlukan untuk air susu ibu atau ASI.
Rohini Patil, seorang ahli gizi di India, mengungkapkan beberapa makanan yang harus dihindari pasca-kehamilan.
Baca Juga:
Minuman manis
Minuman ringan atau jus manis adalah kalori kosong yang sarat dengan gula. Jenis makanan ini tidak memberi nutrisi untuk tubuh. Asupan energi dari minuman ini berumur pendek dan mungkin lelah setelah kalori terbakar. Jadi, minuman ini hanya menambah kalori ekstra dan bisa menambah berat badan.
Makanan cepat saji
Makanan cepat saji dan makanan olahan kaya akan kalori, lemak, gula, dan garam serta lebih rendah vitamin, mineral, dan serat. Cobalah makan sebanyak mungkin makanan segar dan buatan sendiri untuk menghindari makanan kemasan dan kalengan dari luar. Hindari keripik, dan kue kering dan pilih makanan ringan sehat rendah kalori yang kaya protein, serat, dan lemak sehat, seperti buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan bahkan yogurt. Setelah kehamilan, fokuslah pada makanan yang sehat dan makanan bergizi. Makanan cepat saji dan makanan olahan menyebabkan kenaikan berat badan.
Ikan dengan kadar merkuri tinggi
Makanan laut adalah sumber protein tanpa lemak, lemak sehat, dan nutrisi lainnya. Beberapa jenis ikan mengandung merkuri tingkat tinggi yang dapat terkandung dalam ASI dan akan mempengaruhi kesehatan bayi. Cobalah untuk menghindari ikan todak, hiu, dan king mackerel karena kandungan merkurinya tinggi.
Teh dan kopi
Jika biasa minum teh atau kopi maka tidak perlu sepenuhnya menghilangkan kopi atau teh dari diet setelah melahirkan. Kafein dapat berpindah dari ibu ke bayi selama bayi disusui, tapi itu hanya jika ibu mengonsumsi kafeinnya sangat tinggi. Jadi 1 cangkir atau 2 cangkir teh atau kopi sehari seharusnya baik-baik saja. Ketika asupan kafein yang lebih tinggi terakumulasi dalam tubuh bayi dan membuat mereka terpapar pada stimulasi kafein, itu bisa membuat bayi mudah tersinggung, rewel, dan tidak bisa tidur nyenyak.
Makanan penyebab kembung
Masalah gas dan kolik sangat umum terjadi pada bayi. Jika melihat bayi merasa kembung, banyak bersendawa dan mengeluarkan gas, dan perut yang keras, atau banyak menangis, itu mungkin karena kolik. Konsumsi makanan tertentu dapat menyebabkan masalah kolik ini termasuk produk susu dan kafein. Kubis, kacang-kacangan, brokoli, turdal beberapa jenis makanan yang menghasilkan lebih banyak gas. Makanan pedas juga kadang-kadang menyebabkan kolik pada sebagian bayi, tapi tidak semuanya. Ingat, ini tentang bagaimana bayi bereaksi terhadap makanan tertentu.
Alkohol
Mengkonsumsi alkohol tidak aman untuk bayi. Ketika ibu mengonsumsi alkohol, minuman itu akan masuk ke ASI. Paparan alkohol dalam kadar sedang melalui ASI dapat merusak perkembangan, pertumbuhan, dan pola tidur bayi. Tidak mengonsumsi alkohol adalah pilihan paling aman bagi ibu menyusui.
Makanan penyebab alergi
Jika ada riwayat keluarga dengan jenis alergi makanan tertentu, konsultasikan dengan dokter anak untuk memeriksa apakah makanan tersebut perlu dihindari. Beberapa makanan yang menyebabkan alergi termasuk telur, susu, kacang tanah, kerang, ikan kedelai, dan gandum. Tapi jika tidak ada alergi, makanan tersebut boleh dikonsumsi.
PINK VILLA
Baca juga: Ashley Graham Mulai Olahraga Lagi Usai 11 Minggu Melahirkan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.