TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu masalah kulit yang kerang dialami saat berpuasa adalah bibir kering. Namun Anda tidak disarankan untuk membasahi atau menjilati bibir kering.
Dokter kulit Aninda Marina mengatakan kebiasaan menjilat bibir justru dapat memperburuk kondisi bibir yang kering. Dia menjelaskan air liur mengandung enzim pencernaan yang bila terkena bibir karena dijilati bisa secara tidak langsung mendegradasi lapisan kulit atau mukosa. Akibatnya, lapisan kulit bibir terganggu sehingga bisa menyebabkan eksim dan terganggunya sawar kulit atau skin barrier yang berfungsi mencegah keluar atau masuknya zat yang berada di luar ke dalam tubuh atau dari dalam ke luar tubuh.
Baca Juga:
Pembatasan cairan dan kalori selama beberapa jam selama berpuasa dan kurangnya cairan yang Anda konsumsi saat berbuka puasa serta sahur dapat menyebabkan kulit dehidrasi, dengan tanda antara lain bersisik, pecah-pecah, kering dan gatal. Pada kondisi kekurangan cairan ini, sel-sel menjadi regang dan regenerasi kulit tidak baik sehingga mudah terlihat berisisik.
"Selain kulit, organ mukosa dari penyokong kulit seperti bibir juga biasanya mudah sekali kering, pecah-pecah. Dari pecah-pecah itu bisa membuat jadi gatal dan nyeri. Apalagi kalau bibirnya kering, haus sekali, makin jilat-jilat bibir," papar Aninda dalam sebuah acara kesehatan yang digelar daring, dikutip Senin 4 April 2022.
Agar tubuh tak dehidrasi, Adinda menyarankan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, yakni 30 ml per kg berat badan dalam 24 jam, sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). "Kalau berat badan 50 kg paling sedikit 1,5 liter dalam 24 jam saat berbuka atau sahur atau 8 gelas (2 liter)," katanya.
Selain itu, Anda tak disarankan meminum kopi, soda dan minuman manis berlebihan karena bisa menghambat penyerapan nutrisi. Makanan dan minuman manis juga dapat meningkatkan gula darah secara tiba-tiba dan ini berpotensi mengganggu metabolisme tubuh.
Sebaliknya Anda harus memenuhi kebutuhan nutrisi bergizi seimbang seperti karbohidrat kompleks rendah gula, tinggi protein, sayur dan buah dengan kandungan vitamin A, B, C dan E yang sesuai kebutuhan kalori per individu. Suplementasi vitamin D juga diperlukan, namun sebelumnya Anda perlu memeriksa kadar vitamin D dalam tubuh. WHO menyarankan tambahan suplementasi 1000 IU. Vitamin D berfungsi mencegah penyakit kulit seperti eksim, peradangan kulit lain, jerawat sekaligus memperbaiki imunitas saat berpuasa.
Sedangkan perawatan lainnya untuk kulit, Anda perlu menggunakan pelembap untuk membantu untuk memberikan nutrisi pada kulit. Gunakan pelembap rutin minimal 2 kali sehari sehabis mandi. Pilih pelembap dengan kandungan seperti Hyaluronic acid, gliserin, ceramide yang dapat digunakan pada kulit sensitif demi menjaga kulit dari kekeringan. Hindari pelembap yang wangi karena umumnya mengandung pH basa sedangkan kulit berada pada pH cenderung asam sehingga bisa mengganggu sawar kulit.
Selain pelembap, gunakan tabir surya untuk mencegah sinar UVA dan UVB yang bisa
merusak sel kulit dan menyebabkan penuaaan pada kulit. Pilih tabir surya dengan SPF
minimal 30 dengan PA++ yang menawarkan perlindungan tertinggi terhadap kerusakan UVA. Gunakan tabir surya dua buku jari untuk wajah diulang setiap 4 jam atau setiap usai berwudhu. "Saat berpuasa kulitnya kering tidak pakai tabir surya, gampang kena efek merugikan dari sinar matahari, bisa menjadi flek hitam, gampang keriput," tutur Aninda.
Sementara untuk bibir, Anda perlu mengoleskan pelembap yakni berbahan Petroleum
jelly. Ini untuk mencegah luka-luka dan bibir kering yang membuat Anda menjilati bibir.
Baca juga: Mengenal Lip Plumper untuk Membuat Bibir Lebih Tebal tanpa Filler
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.