Pengetahuan yang juga perlu diketahui ibu agar berhasil menyusui adalah perlekatan dan posisi menyusui. Bila perlekatannya benar, maka ibu tidak akan merasa nyeri. Tetapi apabila ibu merasa sakit, berarti ada yang salah karena kalau perlekatan sudah benar, ibu tidak akan merasa sakit.
Saat akan menyusui, sebagian areola (sekitar 2 cm apabila aerolanya besar) atau seluruh aerola dimasukkan ke mulut bayi ketika mulut bayi sudah terbuka lebar.
Apabila hanya puting yang masuk ke mulut bayi, ibu akan merasa sakit dan ASI yang keluar sedikit. Akibatnya, bayi menyusu jadi lebih lama, bayi menjadi kesal bahkan mungkin jadi malas menyusu.
ASI yang keluar hanya sedikit-sedikit dapat mengurangi produksi ASI. Selain itu, ibu harus dalam posisi nyaman sebelum bayi mengikuti posisi ibu.
"Jadi, bukan badan ibu yang mengikuti badan bayi karena ibu akan merasa pegal. Apabila belum terbiasa menyusui, ibu bisa dibantu oleh suami atau baby sitter atau anggota keluarga yang lain untuk menggendong bayi dulu. Setelah ibu merasa posisinya nyaman barulah bayi diberikan kepada ibu untuk disusui," jelas Ayudya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyusui memberikan perlindungan utama dari penyakit menular sebagai penyebab umum kematian, bahkan pada populasi berpenghasilan tinggi, menyusui pun menurunkan angka kematian.
ANTARA
Baca juga: 3 Tanda Bayi Mendapatkan Cukup ASI dan Kenaikan Berat Badan yang Ideal
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.