Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Efek Negatif Orang Tua Selalu Menuntut Anak Mendapat Nilai Terbaik

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi ibu dan anak perempuan. Freepik.com/Karlyukav
Ilustrasi ibu dan anak perempuan. Freepik.com/Karlyukav
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Tapi soal pendidikan, pengetahuan seorang anak tidak ditunjukkan dengan nilai bagus, menjadi yang pertama di kelas, atau mendapatkan nilai A saja. Jadi, orang tua harus tahu bahwa menekan anak-anak untuk unggul di bidang akademik dapat berdampak negatif pada mereka.

1. Bikin anak stres

Ada garis tipis antara membantu anak mendapatkan kepercayaan diri untuk menjadi seorang yang berprestasi dan menekan mereka untuk memenuhi harapan orang tua yang tinggi. Para ahli percaya bahwa tekanan orang tua seringkali dapat membuat anak-anak rentan terhadap stres dan kecemasan.

Menurut sebuah studi November 2016 oleh para peneliti di Arizona State University, menekan anak-anak untuk mendapatkan nilai bagus atau melakukan aktivitas dengan sangat baik dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik mereka, juga merusak nilai-nilai seperti kebaikan dan empati.

2. Fokus pada kebaikan dan empati

Penelitian yang dilakukan oleh Arizona State University melibatkan 506 siswa kelas enam, yang diminta untuk menyebutkan tiga hal teratas yang menurut mereka diinginkan orang tua dari mereka. Anak-anak diberi 6 pilihan, yang sebagian besar anak-anak mengatakan sukses pribadi, seperti mendapatkan nilai bagus dan memiliki karier yang sukses di kemudian hari. Tiga nilai lainnya dikaitkan dengan kebaikan dan kesopanan.

Para peneliti kemudian memisahkan anak-anak menurut tanggapan mereka dan membandingkan bagaimana kinerja masing-masing kelompok di sekolah berdasarkan pada laporan akademis mereka.

Hasilnya, anak-anak yang mengatakan orang tua mereka ingin mereka unggul di bidang akademik menghadapi dampak negatif dan menunjukkan tanda-tanda depresi, kecemasan, harga diri yang lebih rendah, masalah perilaku, dan nilai yang lebih rendah. Ini artinya, tekanan orang tua dapat mempengaruhi kesehatan mental anak.

3. Meningkatnya persaingan

Orang tua perlu untuk menetapkan harapan, memiliki rencana, dan membimbing anak-anak untuk mengembangkan tujuan dan aspirasi dalam hidup. Namun, sebuah penelitian 2015 yang diterbitkan oleh American Psychological Association (APA) mengungkapkan bahwa menetapkan harapan yang terlalu tinggi dapat menjadi kontraproduktif. Sementara aspirasi orang tua dapat mendorong anak-anak untuk menikmati persaingan yang sehat, tapi jika berlebihan mempengaruhi kinerja mereka secara negatif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Daripada menekan anak untuk menjadi unggul, lebih baik membiarkan mereka memutuskan sendiri, berada di samping mereka untuk membimbing saat mereka membutuhkan. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mendorong mereka secara positif.

- Kerja keras itu penting, tapi jangan menjadikannya satu-satunya hal yang penting.

- Biarkan anak membuat kesalahan. Daripada mengkritik mereka karena itu, bimbing mereka untuk menjadi lebih baik.

- Biarkan anak tahu bahwa menang bukanlah segalanya.

- Memiliki empati dan kebaikan lebih penting dari yang lainnya.

- Beri tahu anak-anak bahwa mendapatkan nilai bagus tidak sama dengan menjadi manusia yang baik.

TIMES OF INDIA

Baca juga: Waspada 5 Tanda Stres pada Anak, Beda dengan Orang Dewasa

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 jam lalu

Jenderal Sudan Abdel Fattah al-Burhan. REUTERS
Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 jam lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

4 jam lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

11 jam lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

18 jam lalu

Ilustrasi wanita sedih. Shutterstock
Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.


3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

18 jam lalu

Ilustrasi anak sulung perempuan. Shutterstock
3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.


Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

1 hari lalu

(dari kiri) Kim Kardashian dan anak sulungnya, North West. Foto: Instagram/@kimkardashian
Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.


Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

1 hari lalu

Ilustrasi anak sedang menggambar/UNICEF
Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.


Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

2 hari lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.


Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

3 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.