TEMPO.CO, Jakarta - Stres dan kecemasan tidak hanya mengganggu orang dewasa, tapi juga anak-anak. Perubahan positif seperti aktivitas baru atau perubahan negatif seperti sakit atau kehilangan anggota keluarga bisa menyebabkan stres pada anak.
Sedikit stres baik untuk kesehatan, tetapi jika berlebihan dapat berdampak mendalam pada perilaku dan kesehatan si kecil. Tanda stres pada anak berbeda dengan orang dewasa, jadi orang tua perlu berhati-hati mengidentifikasinya.
Dilansir dari Times of India, Selasa, 6 April 2021, berikut beberapa tanda stres yang umum pada anak-anak.
1. Mimpi buruk
Stres dan kecemasan adalah pemicu mimpi buruk pada anak-anak. Jika anak khawatir kareba tugas sekolah atau mengalami masalah di rumah, mereka mungkin akan sering mengalami mimpi buruk. Beberapa anak bahkan mengalami mimpi buruk sebelum acara penting atau ujian.
2. Gangguan makan
Kegelisahan dan stres juga bisa memicu gangguan makan pada anak. Perubahan kebiasaan makan itu biasanya terlihat drastis. Makan lebih sedikit atau lebih banyak, keduanya bisa jadi karena stres. Jika melihat perubahan seperti itu, bicarakan dengan mereka untuk membantu mengatasinya.
Baca juga: Kecemasan Bisa Menyebabkan Biduran
3. Agresif
Saat stres, orang sering kali meledak-ledak. Itu juga bisa terjadi pada anak-anak. Karena merasa situasinya luar biasa dan sulit dihadapi, mereka menjadi lebih agresif. Mereka mungkin mulai menghindari berbicara, tapi mungkin berteriak. Semua ini adalah tanda stres dan kecemasan. Ini perlu segera ditangani. Jika orang tua tak mampu, datangi ahli.
4. Sulit fokus
Kesulitan menyelesaikan tugas sekolah atau tidak tertarik dengan kegiatan ekstrakurikuler juga bisa menjadi tanda stres pada anak. Mungkin mereka merasa ada tekanan untuk tampil lebih baik dalam acara olahraga atau sekolah sehingga menurunkan tingkat konsentrasi mereka. Jika melihat tanda ini, bicarakan dengan anak dan bantu menentukan prioritas aktivitasnya.
5. Ngompol
Saat merasa stres atau tidak aman, anak-anak bisa kehilangan sinyal untuk buang air. Ini lebih sering terjadi pada anak kecil. Jangan marahi mereka ketika ini terjadi, cobalah memahami alasan di baliknya.
Selain stres, kondisi medis lain juga bisa memicu terjadinya mengompol. Lebih baik berkonsultasi dengan dokter.