TEMPO.CO, Jakarta - Depresi dapat terjadi pada semua orang dari berbagai kelompok usia. Gejalanya bervariasi baik intensitas maupun frekuensinya. Depresi lebih berisiko pada orang yang memiliki riwayat depresi pribadi atau keluarga, trauma, perubahan besar dalam hidup, penyakit fisik, atau obat-obatan tertentu.
Samar Hafeez, seorang psikolog dan pelatih kesehatan holistik, mengatakan bahwa depresi bermanifestasi secara berbeda pada kelompok usia tertentu. Pada anak-anak dan remaja, gangguan kejiwaan ini dapat ditandai dengan mudah marah atau mengamuk daripada sedih/mood rendah, dan pada pria dapat ditunjukkan dengan perilaku yang lebih agresif atau penyalahgunaan zat.
Baca Juga:
Karena semua orang bisa mengalami depresi, inilah yang bisa dilakukan untuk mencegahnya seperti yang dilansir dari Pink Villa.
Berpikir positif dan optimis
Memulai hari dengan afirmasi positif adalah salah satu praktik terbaik untuk membangun sikap optimis yang kuat. Beberapa afirmasi yang bisa digunakan misalnya, “Saya mencintai diri saya sendiri”, “Saya bisa dan akan berhasil menjalani hari ini”, “Jika saya mau bekerja daripada tidak ada yang tidak mungkin”, “Jika saya mengubah pikiran saya, saya bisa berubah dunia saya menjadi lebih baik”, “Saya mengendalikan pikiran dan emosi dan bukan sebaliknya”, “saya percaya diri dan kemampuan saya”. Berpikir positif mengarahkan energi untuk melakukan hal-hal produktif di hari tertentu.
Menulis jurnal rasa syukur
Sama seperti rutinitas afirmasi, ciptakan rutinitas malam dengan mencatat semua hal baik, bijak, dan penuh harapan yang terjadi sepanjang hari. Semakin bersyukur, semakin merasa bahagia. Menulis jurnal juga membantu mengatur pikiran negatif yang berpacu dan membantu tertidur lebih cepat. Penelitian psikologis telah menunjukkan bahwa mempraktikkan rasa syukur setiap hari meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Bicara positif meski tidak bersungguh-sungguh
Ada pernyataan populer bahwa satu apel sehari akan menjauhkan diri dari dokter, maka lima pikiran positif sehari dapat mencegah depresi. Seiring berjalannya waktu, pikiran positif akan menjadi spontan dan secara bertahap.
Tidur pulas
Tidur adalah bagian integral dari regulasi emosional. Kurang tidur membuat emosi tidak stabil dan kacau. Seseorang sering merasa pemarah, mudah tersinggung, dan tidak sabar setelah tidur malam yang buruk. Kurang tidur kronis dapat memicu depresi.
Hati-hati menggunakan media sosial
Banyak bukti bahwa penggunaan media sosial berhubungan dengan harga diri yang buruk, citra tubuh yang buruk, depresi, dan kecemasan. Hindari orang-orang beracun dan komentar online, alih-alih gunakan media sosial untuk menyebarkan kebaikan yang lebih besar. Juga, hindari menggunakan media sebelum tidur.
Konseling pencegahan
Jangan tunggu didiagnosis depresi untuk mengunjungi terapis. Kita semua membutuhkan seseorang yang secara objektif dapat mendengarkan pengelolaan stres dan kecemasan sehari-hari. Sesi konseling preventif dapat mengurangi tingkat kejadian penyakit mental.
Rayakan hal-hal kecil
Mengakui kemenangan kecil akan membantu mulai merasa lebih baik tentang diri sendiri secara instan. Ini adalah cara yang bagus untuk membangun harga diri dan kepercayaan diri.
Hindari menyendiri
Kehidupan sosial yang sehat dikaitkan dengan kesejahteraan mental yang baik. Kesepian toksik dikaitkan dengan depresi. Jadi, buatlah kegiatan rekreasi bersama keluarga, teman, atau kolega secara rutin.
Bepergian
Menjelajahi dunia yang lebih luas sangat penting untuk memperluas kesadaran tentang hal-hal di luar diri kita sendiri. Ini memberi kita kesempatan segar untuk mengamati dan mempelajari kehidupan berbagai orang sehingga menyegarkan jiwa. Bepergian membantu kita menyadari kekuatan dan kelemahan kita yang merupakan bagian integral dari kesehatan mental yang sangat baik.
Cari dukungan
Cari lingkungan berisi orang-orang yang memotivasi, benar-benar peduli, dan mendukung juga bisa mencegah depresi. Baca atau tonton cerita dan vlog inspiratif.
Baca juga: 4 Tanda Seseorang Mengalami Depresi, Jangan Abai Segera Cari Bantuan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.