TEMPO.CO, Jakarta - Pola makan vegetarian memiliki banyak manfaat kesehatan. Minal Shah, terapis nutrisi senior di Rumah Sakit Fortis, Mulund, India, mengatakan diet ini dapat menurunkan kadar kolesterol LDL dan tekanan darah.
"Ini dapat mengurangi kejadian hipertensi, penyakit metabolik, termasuk obesitas dan diabetes tipe-2, dan mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung iskemik," kata dia, dikutip dari Indian Express, Jumat, 12 Maret 2022.
Baru-baru ini, sebuah penelitian yang dilakukan oleh World Cancer Research Fund, Cancer Research UK, dan Oxford Population Health menyatakan bahwa vegetarian memiliki risiko kanker yang lebih rendah hingga 14 persen daripada pemakan daging dan/atau ikan.
Diterbitkan di BMC Medicine Februari 2022, penelitian dilakukan dengan menganalisis kelompok diet lebih dari 450.000 orang di Biobank Inggris. Para peserta dikategorikan berdasarkan tingkat konsumsi daging dan ikan. Pemakan daging biasa diklasifikasikan sebagai mereka yang mengonsumsi daging olahan, daging merah, atau unggas lebih dari lima kali seminggu; pemakan daging rendah adalah mereka yang kurang atau sama dengan lima kali seminggu makan daging. Studi ini juga menganalisis orang yang tidak makan daging tetapi makan ikan (pescatarian); kelompok terakhir termasuk vegetarian yang tidak pernah mengkonsumsi daging atau ikan.
Hasilnya, dibandingkan dengan pemakan daging biasa, risiko mengalami semua jenis kanker adalah 2 persen lebih rendah pada pemakan daging rendah, 10 persen lebih rendah pada pescatarian, dan 14 persen lebih rendah pada vegetarian. Pemakan daging rendah memiliki risiko 9 persen lebih rendah terkena kanker usus dibandingkan dengan pemakan daging biasa.
Wanita vegetarian memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara pascamenopause (18 persen) dibandingkan dengan pemakan daging biasa, berpotensi karena indeks massa tubuh yang lebih rendah diamati pada wanita vegetarian.
Pescatarian dan vegetarian memiliki risiko kanker prostat yang lebih rendah (masing-masing 20 persen dan 31 persen) dibandingkan dengan pemakan daging biasa.
Sependapat dengan temuan penelitian tersebut, konsultan senior Onkologi Radiasi, Pusat Kanker HCG EKO, Kolkata, India, Ayan Basu, mengatakan bahwa secara keseluruhan, menjalankan diet vegetarian dapat mengurangi secara signifikan kejadian pengembangan tidak hanya kolorektal atau kanker usus, tetapi juga akan membantu mengurangi kejadian kanker secara keseluruhan dalam populasi.
"Sebagian besar studi observasional prospektif menyimpulkan mengikuti diet vegetarian menurunkan risiko kanker secara keseluruhan sebesar 10 hingga 12 persen di berbagai tempat. Mereka yang mengonsumsi makanan vegetarian memiliki risiko 22 persen lebih rendah terkena kanker kolorektal daripada non-vegetarian," kata dia.
Baca juga: Langkah-langkah Menjadi Vegetarian Menurut Ahli Nutrisi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.