Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kourtney Kardashian Mengaku jadi Lebih Sensitif saat Menjalani Terapi

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Kourtney Kardashian. Instagram/@kourtneykardash
Kourtney Kardashian. Instagram/@kourtneykardash
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKourtney Kardashian menceritakan pengalamannya menjalani terapi yang membuat dia sangat sensitif. Akhirnya dia memutuskan menetapkan batas yang tegas antara kehidupan pribadi dengan pekerjaannya di dunia hiburan.

Dalam sebuah wawancara dengan Bustle, bintang reality TV berusia 42 tahun itu mengenang bagaimana dia terkenal karena sarkasme dan humornya terhadap saudara perempuannya di acara hits Keeping Up with The Kardashians. "Saya terbiasa selalu menjadi jalang dan tidak memiliki perasaan," katanya.

Tapi, di akhir pertunjukan, dia memulai apa yang dia sebut sebagai perjalanan terapi. “Itu membuatku sangat sensitif. Dan biasanya saya akan membalasnya dengan sangat baik (untuk menghina), seperti, 'Nah, kamu tertutup selulit'".

Tapi setelahnya dia berpikir bahwa dia sebenarnya tidak bermaksud mengatakan hal itu. Kakak tertua dari Kardashian - Jenner itu juga punya perasaan yang sangat besar.

Pada saat yang sama, Kourtney juga berusaha menetapkan batasan. Syuting semua hal tentang kehidupannya untuk pertunjukan itu mempengaruhi kebahagiaannya.

"Jadi saya berpikir, 'Apa yang lebih penting bagi semua orang? Kebahagiaan kita atau berbagi sesuatu yang tidak akan membuat saya bahagia?’”

Perubahan ini tidak berhasil seperti yang dia harapkan. Dua adik perempuannya, Khloe dan Kim mulai mengeroyoknya. "Ketika mereka mulai mengeroyok saya, saya seperti, 'Ya Tuhan, ini terasa mengerikan,'" katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada satu titik, menurutnya, Kim memberi Kourtney riset pasar yang menyimpulkan bahwa pemirsa ingin melihat lebih banyak tentang dirinya, terlepas dari apakah dia sendiri menginginkannya atau tidak.

Semua ini akhirnya menyebabkan pertarungan fisik di antara mereka selama musim 18, yang menyebabkan dia memutuskan mundur dari pertunjukan. Tiga bulan setelah Kourtney berhenti, keluarga mengumumkan bahwa reality show terkenal akan berakhir setelah musim ke-20.

Selama beristirahat, dia berhasil mengubah pola pikir dengan saudara perempuannya. “Ketika kamu melakukan itu (pertunjukan) setiap hari, kamu tidak memiliki ruang untuk istirahat,” kata Kourtney Kardashian.

Baca juga: Kourtney Kardashian Tampil Glamor Serba Perak saat Rayakan Tahun Baru

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

3 hari lalu

Ilustrasi Chiropractic. Shutterstock
Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?


7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

3 hari lalu

Kecanduan judi online bisa membuat hidup berantakan. Ketahui cara menghentikan kejaduan judi online yang efektif berikut ini. Foto: Canva
7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

19 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.


Ciri Pasangan Sensitif, Sulit Diubah tapi Bisa Dihadapi

30 hari lalu

Ilustrasi pria menangis. shutterstock.com
Ciri Pasangan Sensitif, Sulit Diubah tapi Bisa Dihadapi

Berikut delapan hal yang harus diketahui bila punya pasangan yang sensiitf agar hubungan dapat berjalan dengan baik.


Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

53 hari lalu

Ilustrasi terapi bekam. shutterstock.com
Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

Berikut lima tren kesehatan yang sempat viral dan masih populer sampai sekarang. Ingat, tak semua baik dilakukan dan cocok untuk setiap orang.


Makna Menangis dari Sisi Ilmiah, Benarkah Ada Gunanya?

19 Februari 2024

Ilustrasi pria menangis. shutterstock.com
Makna Menangis dari Sisi Ilmiah, Benarkah Ada Gunanya?

Banyak hal terkait menangis dari sisi ilmiah, termasuk melepaskan hormon bahagia yang membantu mengobati luka dan meredakan stres. Adakah gunanya?


Bisakah Hasil Hipnosis Diandalkan? Simak Penjelasan Berikut

16 Februari 2024

Ilustrasi hipnoterapi atau hipnosis 2 biji. shuttertock.com
Bisakah Hasil Hipnosis Diandalkan? Simak Penjelasan Berikut

Hipnosis bisa digunakan untuk membantu mengatasi rasa sakit atau kecemasan, bisa juga membantu mengubah perilaku berbahaya. Optimalkah hasilnya?


Kriteria Sakit Kepala Bisa Didiagnosis sebagai Migrain

9 Februari 2024

Ilustrasi migrain. Shutterstock
Kriteria Sakit Kepala Bisa Didiagnosis sebagai Migrain

Diagnosis migrain baru bisa dibuat setelah orang mengalami setidaknya lima serangan sakit kepala yang memenuhi kriteria tertentu, apa saja?


5 Terapi Penting untuk Tumbuh Kembang Anak

5 Februari 2024

Terapis membimbing seorang anak yang tengah menjalani terapi di RS Jiwa Provinsi Jawa Barat di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Kamis 27 Februari 2020. Rumah sakit ini melayani terapi bagi anak-anak usia 4-10 dan 10-19 tahun yang membutuhkan penanganan psikiater, khususnya anak-anak usia 4-10 tahun yang mengalami masalah dengan kemampuan berbicara dan kurangnya kemampuan untuk berinteraksi secara sosial. Kecanduan gadget adalah salah satu penyebab meningkatnya depresi, autisme, bipolar, psikosis, dan anti sosial.  TEMPO/Prima Mulia
5 Terapi Penting untuk Tumbuh Kembang Anak

Untuk membantu meningkatkan kemampuan anak, ada sejumlah terapi yang bisa dilakukan.


Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

27 Januari 2024

Sejumlah pegiat literasi membaca buku saat kampanye #RuangBacaJakarta didalam Kereta MRT, Jakarta, Minggu, 8 September 2019. Kampanye ini merupakan gerakan MRT Jakarta untuk mendorong minat baca dan dan menjadikan membaca bagian dari gaya hidup masyarakat kota. TEMPO/Muhammad Hidayat
Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

Selain menambah wawasan, membaca buku dapat membantu penurunan dalam kesehatan mental, seperti stres dan demensia.