TEMPO.CO, Jakarta - Ketika ingin menurunkan berat badan, kebanyakan orang hanya menghitung jumlah kalori yang didapat dari makanan. Padahal sebenarnya minuman juga bisa menyumbang kalori yang cukup banyak dari jumlah total yang dikonsumsi dalam sehari. Jadi, menyesuaikan kebiasaan minum untuk mengurangi kalori dapat mempercepat penurunan berat badan.
Sebagai perbandingan, rata-rata orang Amerika mengonsumsi sekitar 22 persen kalori hariannya dari cairan. Jadi, jika makan rata-rata 2.400 kalori per hari, berarti 528 kalori mungkin berasal dari minuman sehari-hari. Biasanya minuman manis.
Jadi, jika ingin mengurangi asupan kalori, catat semua cairan yang dikonsumsi untuk melihat berapa banyak yang dapat dikurangi saat memulai proses penurunan berat badan. Mengikuti kebiasaan minum sehat berikut juga akan membantu.
1. Smoothie penurun berat badan
Membiasakan minum smoothie sebagai pengganti makanan adalah cara lain mengurangi bobot tubuh. Tapi buat dengan cara yang benar, pastikan memiliki cukup protein dan serat, idealnya 20 gram protein dan setidaknya 5 gram serat, saran ahli gizi terdaftar Elise Harlow. "Jika nutrisi ini diabaikan, smoothie dapat menyebabkan peningkatan gula darah yang signifikan dan membuat Anda merasa lapar segera setelahnya," katanya.
2. Hindari soda diet
"Pemanis buatan telah menjadi produk makanan yang kontroversial selama bertahun-tahun," kata Trista Best, pakar diet terdaftar. "Kekhawatirannya adalah apakah pengurangan kalori dalam makanan kita sepadan dengan potensi efek sampingnya, mulai dari gas dan kembung hingga iritasi gastrointestinal hingga berpotensi memicu kanker." Terlebih lagi, pemanis buatan sucralose yang umum mengurangi bakteri sehat di usus, yang memungkinkan terjadinya iritasi gastrointestinal dan meningkatkan risiko penambahan berat badan.
3. Cukup minum air putih
“Aturan praktis yang baik adalah minum setengah dari berat badan dalam ons cairan bebas kalori setiap hari," kata Samantha Presicci, ahli gizi.
Semakin banyak cairan yang dikonsumsi, semakin sedikit makanan yang cenderung dimakan. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang minum segelas air sebelum makan, akhirnya mengurangi asupan kalori mereka saat makan dan selama sisa hari itu.
4. Beralih ke teh hijau
Semua teh tanpa pemanis adalah pilihan minuman yang sangat baik, tetapi yang mungkin sangat kuat dalam memulai penurunan berat badan adalah teh hijau. “Peneliti Jepang menemukan bahwa tingkat antioksidan khusus yang disebut polifenol terpolimerisasi yang ditemukan dalam teh hijau menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap lemak sebanyak 20 persen,” kata Kelly Choi, penulis The 7-Day Flat-Belly Tea Cleanse.
Teh hijau dan putih juga mengandung senyawa tanaman tertentu yang disebut katekin seperti epigallocatechin gallate (EGCG) yang menurut penelitian dapat mendorong penurunan berat badan dan kehilangan lemak perut bila dikonsumsi secara teratur, katanya. Selain itu, teh ini mengandung kafein. Analisis studi yang diterbitkan dalam International Journal of Obesity, menunjukkan bahwa kombinasi EGCG dan kafein berpengaruh pada peningkatan metabolisme sebesar 5 persen.
EATTHIS.COM
Baca juga: 10 Jenis Teh untuk Bantu Bakar Lemak dan Turunkan Berat Badan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.