TEMPO.CO, Jakarta - Tubuh mengalami banyak hal selama melahirkan. Saat melahirkan normal, terjadi kontraksi yang menyakitkan untuk mendorong bayi ke bawah dan keluar dari jalan lahir. Tak jarang terjadi robekan di area perineum. Jika persalinan dilakukan melalui operasi caesar, maka ada operasi besar untuk memotong kulit, lemak, otot, dan rahim sehingga bayi dapat dikeluarkan dari rahim.
Terlepas dari metode persalinan apapun, para ahli menyarankan melakukan istirahat panggul agar tubuh pulih dari dampak persalinan, kata pakar ob-gyn Sherry Ross, seperti dikutip dari Health, Jumat, 25 Februari 2022.
Saran ini bukan hanya agar tubuh bisa sembuh, tetapi juga karena risiko komplikasi pasca-melahirkan, seperti infeksi pada sayatan atau robekan yang risikonya paling tinggi terjadi selama dua minggu pertama setelah melahirkan.
Lalu, berapa lama bisa berhubungan intim setelah melahirkan? Tidak ada masa tunggu yang diperlukan. Tetapi Mayo Clinic melaporkan sebagian besar penyedia layanan kesehatan menyarankan untuk menunggu empat hingga enam minggu.
"Biasanya pada kunjungan enam minggu pasca-persalinan dengan dokter, Anda akan diperiksa dan diberi lampu hijau untuk bercinta lagi terlepas dari jenis persalinan yang dialami," ujar Ross.
Baca Juga:
Tetapi masa empat hingga enam minggu hanyalah aturan praktis untuk berapa lama menunggu. Amy Hill Fife, ahli terapis fisik khususnya terkait kesehatan panggul di Colorado, Amerika Serikat, menyarankan enam hingga delapan minggu sebagai standarnya. Dia mengatakan, bahkan kadang-kadang bisa 12 minggu atau lebih menunggu jaringan vulvovaginal sembuh.
"Jika persalinan tidak rumit dengan robekan vagina minimal, tanpa episiotomi, dan persalinan tahap 2 (fase mendorong) sekitar dua jam, maka enam hingga delapan minggu mungkin merupakan waktu yang tepat," kata Fife.
Penantian mungkin lebih lama jika mengalami robekan pada vagina yang perlu diperbaiki melalui pembedahan, menurut Mayo Clinic.
"Ibu pada akhirnya harus menjadi orang yang memutuskan kapan dia siap untuk berhubungan seks," tutur Fife.
Selain penyembuhan jaringan vagina dan perineum, pertimbangan penting tentang kapan berhubungan seks setelah melahirkan adalah dukungan yang diterima ibu setelah melahirkan, tingkat kelelahan, dan tingkat keinginan untuk berhubungan intim.
"Banyak wanita yang menyusui mengalami nyeri, puting berdarah, mastitis, atau jaringan payudara tidak nyaman. Tidak satu pun dari ini meningkatkan keinginan untuk seks," kata Fife.
ANTARA
Baca juga: 5 Tanda Pecah Ketuban Menjelang Persalinan, Bedakan dengan Keluarnya Urine
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.