Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan yang Paling Umum Pasangan Stop Berhubungan Seks

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Pressfoto
Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Pressfoto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seiring berjalannya waktu hubungan Anda bisa mengalami perubahan. Saat Anda menjadi lebih nyaman satu sama lain, Anda mungkin tidak merasa perlu memprioritaskan hubungan Anda dengan cara yang sama seperti yang Anda lakukan di awal, dan jumlah hubungan seks yang Anda berdua miliki mungkin sedikit berkurang.

Menurut Dr. Dana McNeil, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, hubungan tanpa seks adalah situasi di mana kurangnya seks menjadi masalah bagi setidaknya satu pasangan. Ini dapat menyebabkan tekanan emosional, rasa tidak aman, atau ketidakpuasan keseluruhan dengan hubungan secara keseluruhan.

Bagi kebanyakan orang, kepuasan seksual penting untuk kesehatan hubungan jangka panjang, tetapi seringkali, masalah terbesar bukanlah kurangnya seks itu sendiri. “Banyak pasangan, dengan polosnya, mencoba meminimalkan masalah atau mengabaikan masalah karena mereka tidak tahu bagaimana menanganinya atau merasa malu,” kata McNeil, seperti dilansir dari laman Bustle. "Ini akan menjadi bumerang setiap saat."

Ada sejumlah alasan mengapa pasangan berhenti berhubungan seks secara teratur, dan setiap situasi berbeda. Menurut McNeil, alasan paling umum hanyalah kelelahan dari rutinitas harian Anda. Anda bangun jam lima, berlari, pergi bekerja, menelepon ibumu, membuat makan malam, dan hal berikutnya yang Anda tahu. Keesokan harinya, itu adalah cerita lama yang sama.

Selain itu, pengkhianatan besar, kebencian, atau konflik yang belum terselesaikan juga dapat menyebabkan kurangnya seks dan keintiman. Bahkan hal-hal kecil seperti meninggalkan piring atau membiarkan cucian bersih tetap terbuka - jika dibiarkan tidak tertangani - dapat memburuk ke titik di mana salah satu pasangan kehilangan minat sama sekali.

“Menarik dari keintiman bisa mulai terasa seperti perisai fisik yang melindungi pasangan yang terluka agar tidak mengalami terlalu banyak kerentanan,” kata McNeil. “Kadang-kadang melepas seks bisa terasa seperti cara untuk mengambil kembali kendali dalam hubungan.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penting juga untuk dicatat bahwa cedera fisik, obat-obatan tertentu, atau kondisi kesehatan dapat memengaruhi kehidupan seks Anda secara negatif. Misalnya, jika pasangan Anda menghadapi depresi (atau minum obat untuk mengobati depresi tersebut), itu mungkin menyebabkan penurunan libido mereka.

Meski begitu, Anda bisa memperbaiki masalah ini. Menurut terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, Lesli Doares, Anda harus dapat mengidentifikasi keyakinan dan harapan Anda seputar seks, dan peran yang Anda inginkan dalam hubungan tersebut. Mulailah dengan melakukan refleksi diri. Ajukan pertanyaan kepada diri sendiri seperti: “Mengapa kita tidak berhubungan seks? Apakah kita terlalu sibuk, atau adakah penyebab yang mendasarinya? Bagaimana perasaan saya tentang pasangan saya sekarang? Seberapa penting seks bagi saya? Apakah kurangnya seks adalah sesuatu yang benar-benar bisa saya jalani?”

Setelah Anda dapat melakukannya, Anda dapat melakukan percakapan yang terbuka dan jujur dengan pasangan Anda tentang mengapa kurangnya hubungan seks menjadi masalah bagi Anda. Namun, sangat penting untuk melakukannya dengan cara yang tidak menyalahkan mereka.Terbukalah terhadap kemungkinan bahwa perilaku Anda juga berkontribusi pada masalah ini, dan cobalah untuk berempati dengan sudut pandang pasangan Anda. Jika Anda pernah mencoba mengemukakan hal ini sebelumnya dan baru saja berakhir bertengkar, mungkin sudah waktunya untuk mempertimbangkan untuk bertemu dengan seorang mediator atau terapis, yang dapat membantu memfasilitasi percakapan yang lebih produktif.

Baca juga: Penyebab Kehidupan Seks dengan Pasangan Terasa Membosankan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

2 hari lalu

Ilustrasi hadiah (Pixabay.com)
Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

Tak semua hadiah yang diterima seperti yang diharapkan atau bahkan kita sama sekali tak suka barang yang diberikan. Apa yang harus dilakukan?


Malas Hadapi Pertanyaan Kapan Nikah, Simak Saran Psikolog

2 hari lalu

Ilustrasi keluarga besar. shutterstock.com
Malas Hadapi Pertanyaan Kapan Nikah, Simak Saran Psikolog

Saat berkumpul dengan keluarga besar di hari raya, para lajang biasanya dibombardir pertanyaan kapan nikah. Begini jawaban yang disarankan psikolog.


Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

4 hari lalu

Pasangan paruh baya berjalan bergandengan di bawah pohon saat musim gugur di Sheffield Park Garden, Haywards Heath, Inggris, Senin 20 Oktober 2014. REUTERS/Luke MacGregor
Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

Membangun hubungan baru di umur yang sudah tidak muda atau usia paruh baya punya tantangan unik tersendiri. Berikut hal yang perlu dipahami.


Hal yang Perlu Disiapkan bila Ingin Menikahi Perempuan Anak Orang Kaya

4 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Hal yang Perlu Disiapkan bila Ingin Menikahi Perempuan Anak Orang Kaya

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperjuangan cinta, khususnya jika calon istri anak orang kaya. Berikut beberapa caranya.


Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Hubungan Sekarang, Cek Dampaknya

4 hari lalu

Ilustrasi wanita meminta maaf pada kekasih/pacar/pasangan. shutterstock.com
Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Hubungan Sekarang, Cek Dampaknya

Trauma yang tersisa berisiko merusak hubungan dan bedampak pada kemampuan untuk memilih secara emosional seseorang dalam hidupnya.


Ragam Pemicu Pria Memutus Cinta, Tak Suka Dikekang dan Dikuasai

5 hari lalu

Ilustrasi pasangan putus. shutterstock.com
Ragam Pemicu Pria Memutus Cinta, Tak Suka Dikekang dan Dikuasai

Seperti juga perempuan, laki-laki pun punya banyak alasan untuk memutus hubungan cinta. Berikut di antaranya.


6 Tanda Pasangan Bukan Istri yang Baik

7 hari lalu

Ilustrasi Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), istri terhadap suami. shutterstock.com
6 Tanda Pasangan Bukan Istri yang Baik

Sikap-sikap berikut menunjukkan perempuan tak bisa jadi istri yang baik, bahkan hanya menyusahkan suami dan mengganggu hubungan.


Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

7 hari lalu

Ilustrasi bos dan karyawan. Foto: Freepik.com
Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

Bos jatuh hati pada bawahannya namun tak menunjukkannya dengan terang-terangan dengan alasan profesionalisme. Cek tanda berikut.


Kualitas yang Diharapakan dari Pasangan, Tak Cuma Sekedar Penampilan Fisik

8 hari lalu

Ilustrasi pasangan. Shutterstock
Kualitas yang Diharapakan dari Pasangan, Tak Cuma Sekedar Penampilan Fisik

Berikut hal-hal yang bisa menjadi daya tarik seseorang lebih dari sekedar penampilan fisik dan akan membuat hubungan bertahan lebih lama.


Ide Kencan dengan Pasangan Introvert, Tenang dan Penuh Keakraban

9 hari lalu

Ilustrasi pasangan kencan. Foto: Unsplash.com/Nathan Dumlao
Ide Kencan dengan Pasangan Introvert, Tenang dan Penuh Keakraban

Tak seperti orang ekstrovert yang bisa kencan di mana pun, pasangan introvert lebih suka tempat yang tenang dan jauh dari keramaian. Berikut idenya.