TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 50 persen wanita mengalami nyeri punggung saat hamil. Sakit punggung itu bahkan bisa berlanjut sampai setelah melahirkan. Kebanyakan perempuan merasa ketidaknyamanan itu adalah hal normal dan tak bisa dihindari dari kehamilan sehingga sering kali diabaikan.
Menurut dokter spesialis kandungan dan kebidanan di New Delhi, India, Shivani Sabharwal,
nyeri punggung bawah atau low back pain (LBP) adalah salah satu alasan paling umum wanita mengambil cuti dari pekerjaan atau rutinitas sehari-hari mereka. “Ini juga mengarah pada peningkatan kemungkinan operasi Caesar,” kata Sabharwal, dikutip dari Indian Express, Jumat, 25 Februari 2022.
Nyeri punggung bisa disebabkan hormonal, stres, mekanis, atau karena gangguan patologis terkait seperti herniasi diskus atau cedera hernia tulang belakang.
Nyeri mekanis dapat disebabkan oleh kenaikan berat badan pada kehamilan dan pergeseran rongga tengah yang membuat wanita bersandar ke belakang.
Otot perut pada ibu hamil meregang untuk menampung rahim yang sedang tumbuh. Hal ini menyebabkan kelelahan otot dan memberikan beban ekstra pada tulang belakang yang menekan punggung.
Hormon penting yang dilepaskan 10 kali lebih banyak selama kehamilan, yang disebut relaksin, menyebabkan kelemahan dan ketidaknyamanan di seluruh punggung.
Orang yang rentan mengalami ini antara lain mereka yang mengalami nyeri punggung pada kehamilan sebelumnya, riwayat trauma sebelumnya, riwayat nyeri saat menstruasi, dan hipermobilitas sendi.
Nyeri punggung bawah membuat wanita hamil mengalami kesulitan tidur. Tapi, ada beberapa posisi tidur yang bisa dicoba agar merasa lebih nyaman.
-Tidur miring dengan bantal di antara kaki dan bantal di belakang punggung.
-Posisi tiga perempat di mana wanita berbaring miring dan meletakkan kaki di atas bantal dan lengan di belakang.
-Berbaring lurus tidak dianjurkan dalam kehamilan.
-Pijat, peregangan, kompresi air panas, dan akupunktur juga dapat membantu mengurangi rasa sakit.
-Jumlah kenaikan berat badan yang tepat di bawah bimbingan ahli akan mencegah LBP selama kehamilan.
-Minum obat yang diresepkan oleh dokter kandungan.
-Jika parah, konsultasikan ke fisioterapis dan ahli ortopedi.
Baca juga: 10 Masalah Kehamilan yang Tidak Boleh Diremehkan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.