TEMPO.CO, Jakarta - Perubahan hormon, fisik, dan emosi terjadi selama masa kehamilan. Itulah yang menyebabkan wanita hamil mengalami morning sickness, rasa sakit dan nyeri yang tidak parah, dan masalah pencernaan.
Meski kebanyakan masalah kesehatan selama kehamilan tak sampai membuat khawatir, ibu hamil juga harus memahami kapan waktunya pergi ke dokter terkait dengan masalah kesehatan. Faktanya, menurut Fox News, 23 persen perempuan hamil mengaku tidak berkonsultasi ke dokter bila ada masalah yang lebih serius karena berpikir mereka hanya butuh istirahat.
Akan tetapi, jangan anggap remeh 10 masalah berikut ini dan segera ke dokter bila terjadi karena dikhawatirkan bisa mempengaruhi kehamilan, serta kesehatan ibu dan janin.
1. Pendarahan
Sebenarnya masalah ini umum terjadi pada wanita hamil dan biasanya tak sampai membuat khawatir. Beberapa wanita mengalaminya di awal-awal kehamilan dan berhenti setelah usia kehamilan bertambah, tapi ada juga yang terus mengalaminya. Bila pendarahan tak juga berhenti saat usia kandungan semakin bertambah, segera hubungi dokter karena dikhawatirkan terjadi keguguran atau plasenta yang menutupi mulut rahim.
2. Nyeri
Banyak wanita yang mengalami nyeri punggung, di sekitar persendian, dan kram kaki saat hamil. Rasa nyeri di punggung bagian tengah bisa menjadi indikator adanya infeksi ginjal meskipun tak ada rasa sakit saat buang air kecil. Andai rasa sakit itu terus terjadi, juga adanya tekanan pada rahim atau kram perut, terutama di masa-masa akhir kehamilan, bisa jadi itu tanda kelahiran bakal prematur.
3. Bengkak
Bila kita melihat adanya pembengkakan pada tangan, kaki, atau wajah, bisa jadi itu pertanda adanya preeclampsia, kondisi medis yang mempengaruhi 5-8 persen kehamilan. Preeclampsia biasanya terjadi setelah kehamilan memasuki 20 pekan dan muncul secara tiba-tiba.
4. Urine berubah
Jika terjadi perubahan urine menjadi lebih keruh atau berbau aneh, bisa jadi itu pertanda dehidrasi atau infeksi saluran kencing dan bila didiamkan berbahaya buat kehamilan.
5. Kotoran dari vagina
Leucorrhea, yang terlihat seperti lendir yang keluar dari vagina, sebenarnya hal biasa selama kehamilan. Tapi bila kotoran disertai rasa sakit, bau, atau darah, kemungkinan terjadi infeksi di vagina. Bisa juga yang keluar cairan sehingga terlihat seperti ompol dan membuat celana dalam basah.
6. Pergerakan bayi
Memang tak ada aturan pasti berapa kali normalnya janin menendang atau jungkir balik. Tapi jika kita merasa ada yang tak beres dalam pergerakan janin setelah 28 pekan kehamilan, segera kunjungi dokter. Bila janin tak terlalu aktif, bisa jadi ia mengantuk atau si ibu dehidrasi, tapi bisa juga menjadi penanda janin terlilit tali pusat.
7. Gatal
Selama kehamilan, kulit akan meregang seiring dengan bertambah besarnya badan akibat pertumbuhan janin dan akibatnya kulit terasa gatal. Tapi bila terasa gatal di telapak kaki dan tangan, waspadalah karena kemungkinan itu komplikasi serius yang disebut kolestasis, kondisi akibat penumpukan cairan asam empedu di liver. Tanda lain dari kolestasis adalah kotoran yang berwarna pucat. Kolestasis bisa menyebabkan kelahiran prematur atau bahkan kematian janin.
8. Masalah penglihatan
Mata kering selama kehamilan, penglihatan terganggu atau buram, kemungkinan itu indikator adanya preeclampsia.
9. Sakit kepala
Bisa jadi penyebabnya kurang tidur, kurang konsumsi kafein, perubahan pola makan, atau stres. Tapi bila sakit kepala terus terjadi, segera ke dokter karena bisa saja penyebabnya preeclampsia.
10. Kram kaki
Kaki kram dan sulit digerakkan. Dokter akan menyarankan konsumsi potasium atau kalsium yang lebih banyak. Namun bila rasa nyeri terjadi di antara betis dan lutut, ada pembengkakan atau kulit memerah, bisa jadi itu pertanda adanya penggumpalan darah.
PIPIT
Baca juga:
Penjelasan Dokter soal Program Bayi Tabung dan Inseminasi
Trik Dian Sastro Ajarkan Tanggung Jawab kepada Anak
Tip Mengatasi Balita Memasuki Sekolah Pertamanya