TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi mengungkapkan empat faktor kesehatan yang menyebabkan terjadinya long Covid. Menurut peneliti, faktor-faktor itu terkait dengan penyakit, baik ringan atau berat.
Long Covid merupakan kondisi ketika penyintas Covid-19 merasakan gejala seperti kabut otak, kelelahan, dan kehilangan rasa atau penciuman yang bertahan lama meskipun dinyatakan sudah sembuh.
Studi tersebut diterbitkan di jurnal Cell, Selasa, 25 Januari 2022. Para peneliti mengikuti lebih dari 200 pasien Covid-19 selama dua hingga tiga bulan setelah diagnosis dan menemukan bahwa terlepas dari apakah mereka memiliki kasus ringan atau parah, mereka cenderung memiliki empat kesamaan.
Salah satu kesamaan itu adalah tingkat tinggi RNA virus corona dalam darah mereka di awal terinfeksi. Ini menunjukkan viral load yang tinggi. Kesamaan kedua adalah sejarah virus Epstein-Barr, dikenal juga dengan human herpesvirus 4 yang umumnya diderita pada usia yang lebih muda dan kemudian hidup di dalam tubuh.
Faktor ketiga adalah memiliki autoantibodi, yang biasanya ditemukan pada gangguan autoimun. Autoantibodi ini secara keliru menyerang sistem kekebalan. Dan faktor terakhir adalah diabetes tipe 2. Meskipun para peneliti mengatakan bahwa butuh penelitian lebih lanjut, tapi mungkin saja diabetes adalah salah satu dari banyak kondisi yang dapat menyebabkan long Covid.
"Menurut saya penelitian ini menekankan pentingnya melakukan pengukuran di awal perjalanan penyakit untuk mengetahui cara merawat pasien, bahkan jika kita belum benar-benar tahu bagaimana akan menggunakan semua informasi itu," kata Jim Heath, pemimpin penyelidik studi dan presiden Institute for Systems Biology, kepada The New York Times. "Begitu dapat mengukurnya, maka Anda mungkin dapat mulai melakukan sesuatu tentang hal itu."
Para peneliti mensurvei pasien tentang gejala mereka, dan menemukan bahwa 37 persen pasien memiliki tiga atau lebih gejala long Covid dalam dua atau tiga bulan setelah infeksi awal mereka. Sebanyak 24 persen lainnya memiliki satu atau dua gejala long Covid, dan 39 persen tidak memiliki gejala yang menetap.
Baca juga:
Perempuan Lebih Rentan Mengalami Long Covid, Ini Alasannya
PEOPLE | NEW YORK TIMES
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.