TEMPO.CO, Jakarta - Kanker payudara adalah salah satu penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian wanita. Seiring dengan pertambahan usia, risiko penyakit ini semakin bertambah dan gejalanya mungkin tidak mencolok.
Karena itu, pemeriksaan kanker payudara perlu dilakukan. Skrining payudara tahunan dianjurkan dari usia yang lebih muda. Selain mamografi, ada beberapa cara lain yang lebih hemat, seperti pemeriksaan payudara sendiri atau Sadari dan ultrasonografi.
Pemeriksaan lebih penting lagi bagi orang yang memiliki faktor risiko, seperti gen, obesitas, usia, jenis kelamin (wanita lebih mungkin terkena kanker payudara), kehamilan, dan alkohol.
Pada tahap awal, gejala kanker tidak menimbulkan rasa sakit. Mungkin muncul benjolan atau nyeri.
Mandeep Singh Malhotra dari Departemen Onkologi, Rumah Sakit CK Birla, Delhi, mengungkap beberapa tanda lain yang harus diwaspadai adalah sebagai berikut.
Keluar cairan dari puting
Keluarnya cairan dari puting payudara biasanya terjadi selama kehamilan/menyusui, dan keluarnya cairan ini dapat berlanjut hingga 3 tahun. Tapi jika keluar cairan dari puting selain saat menyusui dapat menjadi tanda awal dan harus dibawa ke dokter. Selain itu, jika cairannya berdarah atau bercampur darah, kemungkinan kanker lebih tinggi.
Perubahan warna puting
Kehadiran sel kanker di payudara dapat mengubah ketebalan, kemerahan, dan bengkak di payudara, yang seringkali tidak disadari oleh wanita.
Perubahan bentuk
Memiliki payudara asimetris adalah hal yang normal, tetapi perubahan mendadak atau mencolok pada payudara dapat menjadi tanda kanker dan tidak boleh diabaikan.
Puting terbalik
Beberapa wanita dilahirkan dengan puting yang mengarah ke dalam atau rata, tetapi jika sebelumnya normal lalu masuk, lalu terjadi perubahan ini secara tiba-tiba, segera konsultasi ke dokter.
Benjolan di ketiak
Jaringan payudara yang berlebihan keluar dari area normal payudara, oleh karena itu benjolan, bengkak, atau nyeri di dalam dan sekitar area ketiak dapat dikaitkan dengan kanker payudara.
Setiap perubahan perlu mengamati tubuh dengan cermat untuk mengidentifikasi perubahan tersebut. Perubahan ini dapat menjadi tanda awal atau gejala komplikasi serius yang sering kali diabaikan. Diagnosis yang terlambat bisa membuat pengobatan lebih sulit.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita cenderung mengabaikan perubahan tubuh yang bisa menjadi tanda awal kanker payudara sehingga terlambat memulai pengobatan. Semakin lama, kanker makin berkembang dan dampaknya semakin besar.
Baca juga: Pasien Kanker Payudara Bisa Sembuh jika Ditemukan di Stadium Awal
TIMES OF INDIA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.