TEMPO.CO, Jakarta - Kesehatan usus yang baik dapat mendukung kesehatan seluruh tubuh. Banyak cara untuk melakukannya, mulai dari menikmati makanan yang bervariasi hingga mengonsumsi suplemen probiotik. Namun ternyata, ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan ketika menjaha kesehatan usus.
Melansir laman Mind Body Green, berikut ini beberapa kecerobohan terbesar yang harus tinggalkan pada tahun 2021 demi mendukung kesehatan secara keseluruhan di tahun 2022.
1. Menghilangkan semua makanan yang menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan
Ahli gastroenterologi Will Bulsiewicz, akan menjadi orang pertama yang memberi tahu Anda bahwa kecenderungan untuk menghilangkan makanan apa pun yang menyebabkan ketidaknyamanan gastrointestinal dapat menjadi kontraproduktif dalam jangka panjang (dengan asumsi ketidaknyamanan tersebut bukan karena intoleransi atau masalah medis, dalam hal ini terbaik untuk mengikuti instruksi dokter Anda). Alasan untuk ini berkaitan dengan cara menghilangkan kelompok makanan tertentu (seperti nabati tanaman dan gluten) dapat berdampak negatif pada mikrobiota usus karena manfaatnya juga dihilangkan (misalnya, serat).
2. Makanan fermentasi adalah satu-satunya cara untuk mendukung usus Anda melalui makanan
Ahli gastroenterologi integratif Marvin Singh, merekomendasikan makan sayuran silangan untuk meningkatkan kesehatan usus. Sayuran itu untuk mendukung pencernaan dan bahkan dapat membantu mengatasi kembung, selain menyediakan serat prebiotik bagi tubuh untuk memberi makan bakteri baik di usus. Sayuran hijau favoritnya adalah arugula, yang juga menyediakan kalsium, potasium, folat, vitamin C, vitamin K, dan vitamin A—tidak buruk untuk satu bahan!
3. Memilih probiotik yang kurang ideal
Dengan begitu banyak probiotik di pasaran, rasanya berat untuk memilih opsi terbaik untuk Anda. Untungnya, para ahli seperti dokter integratif Robert Rountree, telah memberikan beberapa tip untuk mempermudah prosesnya. Salah satunya adalah memilih probiotik dengan galur yang ditargetkan, yang masing-masing menjalankan fungsi berbeda di usus.
4. Makan saat stres
Keadaan emosional kita saat kita makan sebenarnya dapat mempengaruhi bagaimana makanan kita mempengaruhi kita. Dokter naturopati Serena Goldstein, N.D., menjelaskan bahwa stres dapat memengaruhi pencernaan kita, karena darah dan energi dikirim ke fungsi tubuh yang lebih cepat. Ini kemudian dapat menyebabkan makanan itu bertahan lebih lama di usus. Meskipun tidak selalu mungkin untuk merasa benar-benar tenang saat makan, ada baiknya mencoba mengonsumsi makanan dengan penuh perhatian saat kita bisa.
Baca juga: 6 Makanan untuk Kesehatan Usus yang Baik Dikonsumsi Setiap Hari
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.