Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Halle Berry Memaafkan Ayah yang Melakukan Kekerasan Terhadapnya

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Aktris Halle Berry berpose saat menghadiri Elle Women 2021 di Los Angeles, California, AS, 19 Oktober 2021. REUTERS/Mario Anzuoni
Aktris Halle Berry berpose saat menghadiri Elle Women 2021 di Los Angeles, California, AS, 19 Oktober 2021. REUTERS/Mario Anzuoni
Iklan

TEMPO.CO, JakartaHalle Berry mengungkap masa kecilnya yang menyakitkan. Dia mengalami banyak kekerasan dan tumbuh bersama ayah yang alkoholik.

"Ada banyak pelecehan di masa kecil saya. Saya tumbuh dengan ayah alkoholik yang sangat kasar, baik secara verbal, emosional, fisik," kata Berry dalam podcast Fresh Air NPR, Rabu, 8 Desember 2021. Dia merujuk ayahnya Jerome Jesse Berry, yang meninggal pada 2003

Berry telah berbicara tentang ayahnya dan hubungan mereka yang bermasalah di masa lalu. Dia mengatakan kecanduan alkohol merampas hubungan yang seharusnya dia miliki bersama ayahnya, dalam unggahan Instagram Hari Ayah dua tahun lalu. Dia mengatakan merindukannya.

Ketika ditanya tentang bagaimana dia bisa memaafkan ayahnya, yang meninggalkan dia bersama ibunya ketika dia berusia 3 tahun, bintang X-Men itu menjelaskan bahwa dia telah melalui banyak terapi.

"Ketika dia meninggal, saya diberi hadiah untuk berbicara dengan seorang penyembuh spiritual dan seseorang yang membawa saya melalui beberapa latihan spiritual untuk menyembuhkan luka saya dengan ayah saya," lanjutnya. Terapi itu membantunya melihat bahwa ayahnya adalah orang yang tidak bisa dia terima sebagai seorang anak.

"Dia tidak dilahirkan ke dunia sebagai pria pemabuk dan alkoholik yang tidak terkendali. Dia menjadi seperti itu dengan apa diberikan dan tidak diberikan; apa yang dia hadapi dan apa yang tidak dia alami," katanya.

Berry mengatakan bahwa dia mulai memandang ayahnya sebagai anak lelaki lugu yang dibesarkan oleh ayah pecandu alkohol dan ibu yang sangat hancur. Kemudian dia menemukan bahwa trauma itu meluas lebih jauh ke belakang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kembali ke generasi lain, mereka berasal dari perbudakan, di mana nenek buyut saya melihat putrinya direnggut darinya dan trauma yang ditimbulkannya," aktris Monster's Ball itu menjelaskan. "Ketika saya terus menelusurinya kembali, kamu menyadari bahwa ini hanya trauma generasi. Bahwa ayah saya hanya berusaha untuk bertahan hidup. Dia berusaha menemukan dirinya sendiri, menemukan kedewasaannya. Dan dia melakukan yang terbaik yang dia bisa, dan ketika dia gagal, saya dan keluarga saya sengsara, dia benar-benar hanya bekerja dengan alat yang telah diberikan kepadanya."

"Dan ketika saya melihatnya seperti itu, itu membuat saya merasa penuh cinta, dan saya memiliki empati untuknya. Saya merasa sedih dengan kehidupan yang dia jalani," kata Berry. Dia menambahkan bahwa ayahnya mungkin beralih ke alkohol sebagai cara untuk melupakan pengalamannya dan melupakan fakta bahwa dia merasa gagal.

“Jadi, melihatnya seperti itu, aku penuh cinta padanya,” kata Halle Berry.

Baca juga: Halle Berry Sempat Frustrasi Dikira Hidupnya Sempurna karena Penampilan

PEOPLE

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. indiatoday.in
Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.


Pondok Pesantren di Lombok Barat Dirusak Warga, Diduga Terjadi Pelecehan Santriwati

2 hari lalu

Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com
Pondok Pesantren di Lombok Barat Dirusak Warga, Diduga Terjadi Pelecehan Santriwati

Pimpinan pondok pesantren NQW di Lombok Barat diduga melakukan pelecehan terhadap 5 santriwati


Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

2 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.


Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

2 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

Tiga taruna tingkat dua STIP Kemenhub tersebut dianggap terlibat dalam kekerasan terhadap adik tingkat Putu Satria Ananta hingga tewas.


Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

4 hari lalu

Polisi tetapkan empat orang warga sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan saat mahasiswa Unpam gelar doa rosario, Selasa 7 Mei 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.


Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

4 hari lalu

Polisi tetapkan empat orang warga sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan saat mahasiswa Unpam gelar doa rosario, Selasa 7 Mei 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

Menurutnya, kasus kekerasan seperti yang dialami mahasiswa Universitas Pamulang tidak boleh terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi pancasila.


Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

4 hari lalu

Ilustrasi orang lupa
Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

Pikun diartikan sebagai penurunan fungsi bagian luar jaringan otak atau cortex yang menyebabkan penurunan intelektual.


Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

5 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.


Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

5 hari lalu

Ilustrasi kekerasan. shutterstock.com
Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?


5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

5 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Jakarta dengan pangkat taruna tingkat satu meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Berikut sederet faktanya.