TEMPO.CO, Jakarta - Halle Berry mengungkap masa kecilnya yang menyakitkan. Dia mengalami banyak kekerasan dan tumbuh bersama ayah yang alkoholik.
"Ada banyak pelecehan di masa kecil saya. Saya tumbuh dengan ayah alkoholik yang sangat kasar, baik secara verbal, emosional, fisik," kata Berry dalam podcast Fresh Air NPR, Rabu, 8 Desember 2021. Dia merujuk ayahnya Jerome Jesse Berry, yang meninggal pada 2003
Berry telah berbicara tentang ayahnya dan hubungan mereka yang bermasalah di masa lalu. Dia mengatakan kecanduan alkohol merampas hubungan yang seharusnya dia miliki bersama ayahnya, dalam unggahan Instagram Hari Ayah dua tahun lalu. Dia mengatakan merindukannya.
Ketika ditanya tentang bagaimana dia bisa memaafkan ayahnya, yang meninggalkan dia bersama ibunya ketika dia berusia 3 tahun, bintang X-Men itu menjelaskan bahwa dia telah melalui banyak terapi.
"Ketika dia meninggal, saya diberi hadiah untuk berbicara dengan seorang penyembuh spiritual dan seseorang yang membawa saya melalui beberapa latihan spiritual untuk menyembuhkan luka saya dengan ayah saya," lanjutnya. Terapi itu membantunya melihat bahwa ayahnya adalah orang yang tidak bisa dia terima sebagai seorang anak.
"Dia tidak dilahirkan ke dunia sebagai pria pemabuk dan alkoholik yang tidak terkendali. Dia menjadi seperti itu dengan apa diberikan dan tidak diberikan; apa yang dia hadapi dan apa yang tidak dia alami," katanya.
Berry mengatakan bahwa dia mulai memandang ayahnya sebagai anak lelaki lugu yang dibesarkan oleh ayah pecandu alkohol dan ibu yang sangat hancur. Kemudian dia menemukan bahwa trauma itu meluas lebih jauh ke belakang.
"Kembali ke generasi lain, mereka berasal dari perbudakan, di mana nenek buyut saya melihat putrinya direnggut darinya dan trauma yang ditimbulkannya," aktris Monster's Ball itu menjelaskan. "Ketika saya terus menelusurinya kembali, kamu menyadari bahwa ini hanya trauma generasi. Bahwa ayah saya hanya berusaha untuk bertahan hidup. Dia berusaha menemukan dirinya sendiri, menemukan kedewasaannya. Dan dia melakukan yang terbaik yang dia bisa, dan ketika dia gagal, saya dan keluarga saya sengsara, dia benar-benar hanya bekerja dengan alat yang telah diberikan kepadanya."
"Dan ketika saya melihatnya seperti itu, itu membuat saya merasa penuh cinta, dan saya memiliki empati untuknya. Saya merasa sedih dengan kehidupan yang dia jalani," kata Berry. Dia menambahkan bahwa ayahnya mungkin beralih ke alkohol sebagai cara untuk melupakan pengalamannya dan melupakan fakta bahwa dia merasa gagal.
“Jadi, melihatnya seperti itu, aku penuh cinta padanya,” kata Halle Berry.
Baca juga: Halle Berry Sempat Frustrasi Dikira Hidupnya Sempurna karena Penampilan
PEOPLE
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.