TEMPO.CO, Jakarta - Saat bayi Anda menarik napas pertama kalinya, ia akan menangis. Tangisan bayi ketika baru lahir ternyata bukan tanpa alasan. Ada alasan ilmiah di baliknya.
Dilansir dari laman Healthline, Jumat, 17 Juli 2020, meskipun sebagian bayi lahir dengan kepala terlebih dulu, mereka tidak bisa menarik napas saat kepala mereka muncul. Ini karena terlalu banyak tekanan di dada mereka.
Setelah Anda melahirkan bayi dan tekanannya mereda, pernapasan bayi refleks mulai bekerja. Bayi Anda akan tergagap atau batuk saat mengeluarkan cairan yang menghalangi paru-parunya dengan udara.
Ketika kecepatan udara melewati pita suara mereka, teriakan tangisan pertama terdengar. Tangisan bayi baru lahir juga disebabkan karena terkejut dengan transisi dunia luar rahim mereka.
Tangisan ini juga menjadi tanda bila sistem pernapasan dan peredaran darah bayi Anda membuat transisi yang sukses dari kehidupan di dalam rahim ke kehidupan di luarnya.
Sebuah studi menunjukkan, mempelajari pola tangisan awal bayi bisa berfungsi untuk menandai bayi yang sehat dan bayi yang mengalami sindrom gangguan pernapasan.
Untuk membuat nyaman bayi Anda yang menangis setelah dilahirkan, segera lakukan kontak kulit ke kulit atau skin-to-skin dan menyusui mereka.
AMELIA RAHIMA SARI
Baca juga: Yang Harus Dipahami Ibu saat Bayi Menangis