Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Memilih Telur, Benarkah Warna dan Ukuran Mempengaruhi Kualitas?

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi telur. Sumber: iStock/foxnews.com
Ilustrasi telur. Sumber: iStock/foxnews.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Telur merupakan sumber protein yang mudah didapat dan gampang diolah. Tapi, kadang-kadang memilih telur dengan kualitas terbaik bisa bikin bingung. Selain banyak jenis telur, pilihannya juga melibatkan warna dan ukuran, bahkan label yang disematkan seperti diperkaya dengan omega-3, organik, dan vegetarian.

Di antara banyak pilihan itu, yang paling sering dipikirkan orang saat membeli telur adalah warna dan ukuran. Ada yang mengatakan bahwa warna telur cokelat lebih baik daripada yang putih. Begitu juga dengan ukurannya, semakin besar maka semakin bagus. Faktanya?

"Tidak ada perbedaan nutrisi yang signifikan antara telur putih dan cokelat," ujar Kristen Smith, pakar gizi yang juga juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, yang dilansir dari Livestrong, Sabtu, 13 November 2021. "Perbedaan warna kulit hanya menunjukkan bahwa jenis ayam yang menghasilkan telur itu berbeda,” dia menambahkan.

Faktanya, ayam dapat menghasilkan telur berwarna putih, krem, biru, hijau, cokelat, atau bahkan berbintik-bintik, meskipun supermarket atau toko kelontong paling sering menjual telur berwarna cokelat dan putih. Dibandingkan dengan telur putih, telur cokelat cenderung berukuran lebih besar, menurut USDA, dan biasanya lebih mahal karena biaya produksinya lebih mahal.

Di sebagian besar toko, pembeli juga akan memiliki pilihan ukuran telur. Ini tidak didasarkan pada dimensi telur, tetapi berdasarkan berat bersih per lusin telur. Ukuran bisa kecil, sedang, besar, ekstra besar atau jumbo.

Ukuran telur tidak mempengaruhi kualitas, meskipun nilai gizi telur berubah sebanding dengan ukurannya, menurut USDA.

Telur merupakan sumber vitamin B, selenium, vitamin A, D, E dan K yang baik, serta kolin, nutrisi yang sangat penting untuk kesehatan otak. Plus, telur adalah sumber antioksidan penting, menurut tinjauan Oktober 2015 di jurnal Nutrition.

Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat atau USDA, telur berukuran kecil mengandung sekitar 54 kalori, 4 gram lemak, 5 gram protein, dan 141 miligram kolesterol. Adpaun telur besar memiliki 72 kalori, 5 gram lemak, 6 gram protein, dan 186 miligram kolesterol. Telur berukuran jumbo memiliki kandungan nutrisi yang lebih besar, yakni 90 kalori, 6 gram lemak, 8 gram protein, dan 234 miligram kolesterol.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagian telur juga diklaim diperkaya dengan omega-3 atau vitamin E. "Satu-satunya cara untuk menghasilkan telur dengan tingkat nutrisi yang lebih tinggi adalah dengan memberi makan ayam yang bertelur dengan makanan yang diperkaya nutrisi. Dalam kasus seperti itu, telur dipasarkan sebagai nutrisi atau ditingkatkan, dan kemasannya akan tentukan kandungan nutrisinya,” kata Jen Houchins, ahli gizi dan direktur penelitian nutrisi di American Egg Board’s Egg Nutrition Center.

Pakan ayam juga dapat diperkaya dengan nutrisi yang meningkatkan kadar antioksidan dalam telur dan membuat kuning telur lebih tua, menurut laporan American Journal of Food Technology edisi 2012.

Jadi, bagaimana memilih telur yang baik? Telur mahal belum tentu lebih baik, kata Houchins. "Harga satu jenis telur relatif terhadap jenis telur lainnya bukan merupakan indikator nilai gizi. Sebaliknya, ini merupakan cerminan dari metode pertanian yang digunakan untuk menghasilkan telur."

Strategi terbaik adalah membuat keputusan berdasarkan tujuan penggunaan telur, preferensi pribadi, dan anggaran. Jika mencari telur yang paling bergizi, telur yang diperkaya nutrisi adalah pilihan terbaik. 

Baca juga: Benarkah Diet Telur Rebus Efektif Menurunkan Berat Badan?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

2 jam lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

6 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

9 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

12 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

20 hari lalu

Ilustrasi minum susu/Danone
Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

Kebutuhan protein hewani untuk penuhi nutrisi keluarga sangat penting. Penuhi nutrisi dan konsumsi air cukup untuk cegah dehidrasi di Bulan Ramadan.


Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

23 hari lalu

Ilustrasi makan bareng keluarga. Unsplash.com/Pablo Merchn Montes
Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

Nutrisi dengan gizi seimbang tidak hanya dibutuhkan anak kecil. Namun seluruh keluarga membutuhkan nutrisi seimbang di Bulan Ramadan.


Mengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci?

24 hari lalu

Hiasan telur Paskah yang dilukis dengan gaya seni tradisional naif menghiasi kawasan di Koprivnica, Kroasia, 27 Maret 2024. REUTERS/Antonio Bronic
Mengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci?

Ucapan Paskah ramai bertengger di berbagai kanal media sosial. Sebenarnya dari mana asalnya, mengapa telur dan kelinci identik dengan paskah?


4 Tanda Tubuh Kekurangan Omega-3

30 hari lalu

Omega 3
4 Tanda Tubuh Kekurangan Omega-3

Kekurangan omega-3 dapat menyebabkan sejumlah masalah pada tubuh.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

30 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


8 Menu Sahur Sehat untuk Ibu Hamil yang Baik untuk Janin

33 hari lalu

Ada beberapa menu sahur sehat untuk ibu hamil yang bagus untuk janin. Menu ini kaya akan protein dan serat, serta kandungan nutrisi penting lainnya. Foto: Canva
8 Menu Sahur Sehat untuk Ibu Hamil yang Baik untuk Janin

Ada beberapa menu sahur sehat untuk ibu hamil yang bagus untuk janin. Menu ini kaya akan protein dan serat, serta kandungan nutrisi penting lainnya.