Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mitos atau Fakta, Kol Berkhasiat Mengurangi Pembengkakan Payudara saat Menyusui

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika menyusui, banyak tantangan yang bisa dihadapi seorang ibu. Salah satu yang paling sering adalah payudara nyeri dan bengkak karena saluran air susu ibu atau ASI yang tersumbat. Para ibu butuh bantuan untuk mengatasinya, dari pompa ASI, kompres, banyak juga yang percaya menggunakan kol atau kubis.

Daun kubis sejak lama digunakan wanita menyusui untuk mengompres payudara saat menyapih. Sayuran ini diyakini membantu mengurangi suplai ASI dan mengatasi pembengkakan payudara. Tetapi apakah menggunakan daun kubis benar-benar membantu? Atau itu mitos?

Pembengkakan payudara saat menyusui bisa terjadi karena ada peningkatan aliran darah ke payudara dan ASI tidak terkuras dengan baik. Masalah serupa dapat terjadi ketika menyapih bayi dari menyusui.

Meski belum ada penelitian yang cukup untuk membuktikannya, daun kubis telah digunakan beberapa generasi. Sifat pendinginan daun kubis dipercaya dapat membantu mempercepat penyapihan, menghentikan laktasi tepat waktu, dan meringankan masalah yang terkait dengan pembengkakan payudara.

Selain manfaat pendinginan, daun kubis mengandung beberapa asam amino esensial yang dapat membantu meningkatkan aliran darah ke payudara, mengurangi peradangan yang mungkin menyebabkan rasa sakit serta mengurangi sumbatan. Jika digunakan secara teratur, sayuran itu dapat membantu mengurangi suplai ASI dan memfasilitasi pengecilan alami. Daunnya juga mengandung manfaat tambahan yang membantu mengatasi rasa sakit dan ketidaknyamanan menyusui.

Khasiat daun kol hanya disarankan dari ibu ke ibu, bukan oleh dokter. Disarankan agar ibu menggunakan daun kubis secukupnya terlebih dahulu, dan mengamati cara kerjanya. Berkonsultasi dan meminta saran dari konsultan laktasi juga membantu.

Ingin mencoba mengurangi pembengkakan dan nyeri payudara dengan kol, simak langkahnya. Bahan yang dibutuhkan hanya kol dan handuk atau waslap.

- Ambil dua daun terluar dari kubis, lalu cuci dan bilas dengan baik untuk menghindari risiko terkena kuman atau infeksi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Agar daun kubis menempel sempurna di dada, tekan urat daun kubis dengan menggunakan rolling pin atau gunting.

- Letakkan daun di atas payudara, dan tunggu. Jika hanya untuk mengurangi bengkak bukan untuk menyapih, daun ini dapat dibiarkan hingga 20 menit. Tapi jika ingin menyapih dan mengurangi suplai ASI, gunakan lebih lama sampai daunnya layu.

- Kol dapat digunakan dalam keadaan dingin (masukkan ke kulkas atau freezer sebentar) atau digunakan pada suhu kamar. Cara ini dapat dicoba selama 2-3 kali sehari untuk mengatasi bengkak saat menyusui.

Baca juga: 3 Tips Relaktasi bagi Ibu yang Pernah Putus Menyusui

TIMES OF INDIA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Menyimpan dan Urutan Memberikan ASI Beku yang Benar

2 hari lalu

Bayi prematur Palestina yang dievakuasi dari Gaza di tengah konflik Israel dan Hamas, meminum susu saat mendapat perawatan di Rumah Sakit Ibu Kota Administratif Baru (NAC), di timur Kairo, Mesir, 6 Desember 2023. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Cara Menyimpan dan Urutan Memberikan ASI Beku yang Benar

Menyimpan dan memberikan ASI beku kepada bayi tak bisa sembarangan. Ada tata cara dan urutannya


ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

3 hari lalu

Sampel purwarupa air susu ibu (ASI) dalam bentuk bubuk rintisan mahasiswa dan dosen ITB. (Dok.Tim)
ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

Inovasi ASI bubuk oleh mahasiswa ITB dipicu oleh niat menciptakan solusi untuk wanita karier yang kerap kesulitan menyusui.


Alasan ASI Beku Lebih Baik dari ASI Bubuk

3 hari lalu

Ilustrasi bayi minum susu botol. Getty Images
Alasan ASI Beku Lebih Baik dari ASI Bubuk

Kepala BKKBN menyebut ASI yang dibekukan lebih baik dari ASI bubuk, ini alasannya.


5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

6 hari lalu

Sampel purwarupa air susu ibu (ASI) dalam bentuk bubuk rintisan mahasiswa dan dosen ITB. Dok.Tim
5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

Proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air, freeze-drying memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI bubuk,


Alasan IDAI Tak Sarankan ASI Dijadikan Susu Bubuk

8 hari lalu

Ilustrasi bayi minum susu botol. Getty Images
Alasan IDAI Tak Sarankan ASI Dijadikan Susu Bubuk

IDAI tak menyarankan ASI dibekukan dan dijadikan ASI bubuk. Berikut ragam alasannya.


Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

34 hari lalu

Ilustrasi menyusui. SpineUniverse
Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

Beberapa kebiasaan membuat produk ASI tidak optimal, termasuk membatasi pola makan karena ingin cepat menurunkan berat badan.


Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

18 Maret 2024

Ilustrasi menyusui. Pexels/William Fortunato
Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

Berikut tips untuk ibu menyusui yang menjalankan puasa Ramadan. Upayakan tidak telat sahur dan berbuka puasa agar cairan tetap tercukupi dalam sehari.


Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara setelah Jalani Mammogram, pada Usia Berapa Harus Dilakukan?

14 Maret 2024

Olivia Munn, aktris dan pembawa acara televisi, menceritakan bahwa dirinya didiagnosis kanker payudara. Instagram.com/@oliviamunn
Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara setelah Jalani Mammogram, pada Usia Berapa Harus Dilakukan?

Olivia Munn membagikan kisahnya didiagnosis kanker payudara hanya dua bulan setelah menjalani mammogram. Saran mammogram di AS pun kini berubah.


Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

13 Maret 2024

Relawan Layanan Kesehatan Cuma-cuma Dompet Dhuafa memeriksa kesehatan ibu menyusui penyintas Covid-19 di RW 07 Kelurahan Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, 5 Agustus 2021. Monitoring dan edukasi kesehatan ini dilakukan dalam rangka Pekan ASI Sedunia. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

Ibu menyusui boleh tidak berpuasa Ramadan, ada alasan medis dibaliknya.


5 Penyebab Payudara Terasa Gatal

12 Maret 2024

Ilustrasi memeriksa payudara. Shutterstock.com
5 Penyebab Payudara Terasa Gatal

Ada lima kemungkinan payudara terasa gatal dan untungnya semuat tak berbahaya. Berikut lima penyebabnya.