Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Kebiasaan untuk Menjaga Paru-paru Kuat dan Sehat Olahraga Hingga Tidur Cukup

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi wanita olahraga. Freepik.com/Senivpetro
Ilustrasi wanita olahraga. Freepik.com/Senivpetro
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama satu setengah tahun terakhir penuh dengan banyak pelajaran terutama bagaimana cara merawat tubuh dengan baik. Dari kualitas udara di rumah, cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh, atau cara terbaik untuk membersihkan dan membunuh kuman. Sebab itu penting untuk menjaga kesehatan organ tubuh, termasuk paru-paru, organ utama dalam fungsi pernapasan.

Saat memasuki musim pancaroba ditambah pandemi COVID-19 penting untuk tetap sehat, termasuk kesehatan paru-paru. Untungnya Anda mungkin sudah melakukan beberapa hal ini, karena banyak juga yang memiliki manfaat kesehatan lainnya. Berikut adalah lima cara untuk menjaga paru-paru Anda kuat dan sehat setiap saat. Dan tentu saja, praktikkan cuci tangan yang baik, hindari mereka yang sakit, dan dapatkan vaksinasi COVID-19, flu, dan radang paru-paru (jika sudah dewasa) untuk perlindungan lebih lanjut.

1. Berolahraga secara teratur

Olahraga adalah kunci dari begitu banyak bagian dari kesehatan kita, dan itu sama pentingnya dengan kekuatan paru-paru kita. "Paru-paru kita adalah sebuah pompa," kata Albert Rizzo, kepala petugas medis dari American Lung Association, seperti dilansir dari laman Real Simple. "[Paru-paru] bergantung pada otot-otot di rongga dada. Untuk menjaga paru-paru itu memompa kuat, kita perlu menjaga otot-otot kita tetap bugar."

Latihan kardiovaskular adalah cara terbaik untuk melakukan itu dan membutuhkan tidak lebih dari 20 hingga 30 menit sehari (atau yang setara selama seminggu). Personal trainer Gunnar Peterson menyarankan olahrgaa seperti aerobik sekitar 20 sampai 30 menit sehari. "Beri diri Anda penghargaan atas apa yang dapat Anda lakukan," kata Peterson. "Mulailah perlahan dan bertahap."

2. Tingkatkan asupan vitamin D

Vitamin D tak hanya penting untuk kesehatan tulang, tetapi juga penting untuk kesehatan paru-paru. Sebuah studi 2011 menemukan bahwa kekurangan vitamin D dapat menyebabkan defisit fungsi paru-paru dan bahkan mengubah struktur paru-paru. Jika Anda kekurangan vitamin D, Anda bisa mendapatkan vitamin D melalui makanan seperti ikan berlemak, kuning telur, keju, atau suplemen Vitamin D, jika perlu (konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menambahkan suplemen apa pun). Ini sangat penting jika Anda memiliki sesuatu yang mengganggu paru-paru Anda seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau asma.

3. Latihan pernapasan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Stres dapat mendatangkan malapetaka pada tubuh, dan itu termasuk sistem pernapasan. Pernapasan dalam bermanfaat untuk mengurangi stres, dan pernapasan diafragma serta pernapasan bibir dapat membantu meningkatkan kapasitas paru-paru, terutama setelah pulih dari infeksi pernapasan seperti COVID-19 atau sesuatu yang lebih kronis.

"Dengan fokus pada pernapasan kita yang disengaja—menghirup dan menghembuskan napas selama empat hitungan, atau pernapasan perut—Anda mendapatkan kembali rasa damai dan mengurangi perasaan stres dan kecemasan," kata Kelley Green, instruktur meditasi dan pelatih pola pikir. "Dalam situasi stres kita terkadang lupa untuk bernapas."

4. Tidur yang cukup

Kurang tidur dapat berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh kita secara keseluruhan. "Kami tidak tahu mekanisme pasti di baliknya, tetapi kami tahu bahwa tidur sangat penting untuk banyak masalah kesehatan termasuk perbaikan otot," kata Dr. Rizzo. Dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh, kita membuat diri kita lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan.

5. Hindari kebiasaan tidak sehat

Bagian terakhir dari menjaga paru-paru tetap kuat dan sehat adalah menghindari hal-hal yang benar-benar buruk untuk paru-paru. Selain rokok, vaping yang tidak boleh, tentu saja, tetapi perhatikan juga paparan Anda terhadap perapian dan tungku pembakaran kayu, yang menurut Dr. Rizzo dapat menyebabkan iritasi pada saluran udara. Dan ketika Anda berolahraga, hindari tempat-tempat dengan kualitas udara yang buruk atau kerumunan besar di mana Anda tidak memiliki ruang untuk bernapas.

Baca juga: 8 Tanda Paru-paru Bermasalah, Waspadai Penyakit Kronis

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dunia Olahraga Berlari: Berikut 4 Tips Lari Cepat yang Aman

19 jam lalu

Ilustrasi berlari. Shutterstock
Dunia Olahraga Berlari: Berikut 4 Tips Lari Cepat yang Aman

Berlari cepat atau sprint ternyata memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar lari cepat aman


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

1 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan tidur. Foto: Freepik.com
5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari


4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

1 hari lalu

Pelari Indonesia Agus Prayogo (kiri) berlari pada lomba maraton SEA Games 2023 di kawasan situs warisan budaya dunia UNESCO Angkor Wat, Siem Reap, Kamboja, Sabtu 6 Mei 2023. Pelari asal Jawa Barat tersebut berhasil meraih medali emas pertama untuk cabang atletik. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

Berikut langkah-langkah yang perlu dipersiapkan sebelum mengikuti lari maraton bagi para pemula.


Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

1 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.


Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

2 hari lalu

Aktris pemeran Film Menjelang Ajal, Shareefa Daanish saat sesi wawancara di Kantor Tempo. Palmerah, Jakarta, Senin, 25 Maret 2024. Film ini siap bergentayangan pada Mei 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

Olahraga Yoga membuat penyakit GERD Shareefa Daanish tidak kambuh.


Defisiensi Vitamin D Tingkatkan Risiko Anak Terkena Eksim

4 hari lalu

Ilustrasi eksim pada kulit. sciencephoto.com
Defisiensi Vitamin D Tingkatkan Risiko Anak Terkena Eksim

Studi menyebutkan kekurangan vitamin D sangat berpengaruh terhadap meningkatnya prevalensi sensitisasi alergen, yang berpotensi eksim


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

5 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

5 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.


8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

6 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang kelas ekonomi. Freepik.com/DC Studios
8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

Pramugari dan pakar perjalanan berbagi cara mencegah jet lag setelah penerbangan jarak jauh, dari mengatur waktu sampai jalan-jalan sore hari.