Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Bikin Balita Sibuk agar Tidak Mengganggu Ibu saat WFH

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi ibu bekerja dan anak di rumah. Freepik.com
Ilustrasi ibu bekerja dan anak di rumah. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bekerja dari rumah atau work from home (WFH) telah membuat hidup para orang tua lebih menyenangkan. Mereka bisa menghabiskan waktu bersama anak-anak sambil tetap mencari nafkah. Namun, menjadikan rumah sebagai tempat kerja dapat menimbulkan masalah, terutama jika anak yang masih  di bawah lima tahun atau balita ada di rumah selama jam kerja. Walhasil, bekerja jadi lebih sulit dibandingkan saat di kantor. 

Dokter anak Motherhood Hospitals Chennai, India, S. Giridhar, memberi beberapa tips agar anak memiliki kesibukan sehingga tidak mengganggu orang tua yang bekerja. Simak sarannya. 

1. Dorong bermain mandiri

Permainan mandiri sangat penting untuk perkembangan anak dan harus didorong karena dapat memberikan waktu yang sangat dibutuhkan orang tua yang bekerja untuk menyelesaikan tugas. Siapkan tas berisi berbagai aktivitas untuk bermain sendiri. Seperti namanya, busy bag, tas itu akan membuat anak sibuk sehingga tak sempat mengganggu orang tua yang bekerja. 

2. Bangun pagi

Ketika anak di rumah, cara terbaik untuk bekerja adalah menyelesaikan sebanyak mungkin pekerjaan saat mereka masih tidur. Jadi bangun setidaknya dua jam sebelum mereka terjaga. Selesaikan tugas terpenting  tanpa gangguan selama waktu ini. Selain bisa menyelesaikan pekerjaan, bangun pagi bisa sangat bermanfaat untuk kesehatan. 

3. Buat jadwal

Siapkan jadwal untuk menentukan berapa jam harus bekerja hari itu, apa yang bisa dilakukan ketika anak bermain di ruangan sebelah, dan sebagainya. Bekerja lebih cerdas dengan merencanakan jadwal.

4. Mengasuh bergilir dengan pasangan

Mengatur giliran mengasuh anak dengan pasangan juga bisa jadi solusi. Jadi, salah satu orang tua bisa mengambil anak beberapa jam saat pasangan harus bekerja, dan sebaliknya akan digilir. 

5. Manfaatkan waktu tidur siang

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Waktu tidur siang setiap hari sangat penting tidak hanya untuk kesehatan dan perkembangan anak tetapi juga untuk orang tua sendiri. Tidur siang yang lama jika memungkinkan, dua hingga tiga jam, cukup membuat orang tua bisa bekerja dengan tenang. 

6. Berikan anak perhatian penuh 

Bekerja dari rumah memiliki keuntungan bagi banyak orang tua, tetapi itu tidak selalu mudah. Anak akan selalu mencari perhatian. Jika tak diberi perhatian, maka dia akan mencobanya sampai berhasil. Jadi, lebih baik kesampingkan tugas kantor lalu beri anak perhatian yang dia butuhkan. Tetapkan batasan dan jadwalkan lebih sering rehat agar bisa bersama anak. 

7. Pisahkan pengasuhan dengan pekerjaan 

Bagilah pekerjaan sebagai ibu dan pengusaha, berikan perhatian penuh pada keduanya untuk jangka waktu tertentu. Ciptakan ruang kantor untuk membantu secara mental terpisah dari bagian rumah lainnya. Selanjutnya, tutup pintu agar tidak terganggu. 

8. Minta bantuan tambahan

Untuk orang tua WFH di apartemen, di mana banyak orang tua lain juga bekerja dari rumah, sumber daya dapat dikumpulkan untuk mempekerjakan pengasuh atau babysitter dan melibatkan anak-anak dalam kegiatan kelompok, di batas aman apartemen. Dengan demikian, jadwal kerja tidak terganggu dan juga anak-anak tidak bosan.

Baca juga: Sebulan WFH Mulai Frustasi, Coba Lakukan Tips Berikut Ini

PINK VILLA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

3 hari lalu

Ilustrasi anak sulung perempuan. Shutterstock
3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.


Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

3 hari lalu

(dari kiri) Kim Kardashian dan anak sulungnya, North West. Foto: Instagram/@kimkardashian
Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.


Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

7 hari lalu

Ilustrasi bos sedang berkomunikasi dengan anggota timnya di tempat kerja. Foto: Unsplash.com/Amy Hirschi
Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

Agar tak ada masalah dalam pekerjaan, cobalah hindari mengucapkan kalimat-kalimat berikut meski bos adalah teman sendiri.


Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

10 hari lalu

Ilustrasi lansia bersama cucunya. shutterstock.com
Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?


Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

10 hari lalu

Nirina Zubir mendapatkan kembali sertifikat tanah milik keluarganya yang sempat dikuasai oleh mafia tanah, Selasa, 13 Februari 2024. Foto: Instagram/@nirinazubir_
Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

13 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

17 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

17 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Libur Lebaran Usai tapi Masih Bolos, Sleman Beri Sanksi pada ASN

19 hari lalu

Wisatawan bermain di Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta pada masa libur lebaran 2022. Dok. Gembira Loka
Libur Lebaran Usai tapi Masih Bolos, Sleman Beri Sanksi pada ASN

Pegawai kantor pemerintahan di Yogyakarta mulai masuk kerja usai libur Lebaran, ada izin WFH.


ASN Depok Diimbau Tidak WFH Usai Libur Lebaran, Kecuali Darurat

19 hari lalu

Wali Kota Depok Mohammad Idris menjelaskan tentang program pemberian makanan tambahan usai rapat paripurna persetujuan DPRD terhadap raperda APBD Kota Depok Tahun 2024 di Gedung DPRD Kota Depok, Rabu 22 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
ASN Depok Diimbau Tidak WFH Usai Libur Lebaran, Kecuali Darurat

Wali Kota Mohammad Idris mengatakan, untuk ASN Depok tidak ada WFH kecuali ada hal darurat.